Senin, 30 Maret 2009

tahun ini gagal panen kacang




apes...........mungkin inilah kata yang diucapkan bagi sebagian masyarakat paranggupito, wonogiri, yang menjadi kebiasaan setelah panen padi maka selanjutnya menanam kacang tanah atau kedelai. namun tahun ini sebagian besar petani banyak yang mengalami kegagalan karena curah hujan yang kurang di daerah paranggupito, sehingga pertumbuhan kacang kurang bagus karena tanah yang kering dan keras.

upaya mengatasi kekeringan di wonogiri selatan

30-Maret-2009 18:42
Dua kali upaya pencarian mata air Luweng Pace alami kegagalan
Wonogiri (Espos)-----Pencarian mata air di Luweng (gua vertikal) Pace, Bayemharjo, Giritontro terus dilanjutkan. Kendati telah dilakukan pencarian di dua titik, mata air tersebut belum ditemukan.

Menurut Kepala Dinas Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arso Utoro, proyek pencarian sumber mata air tersebut merupakan bantuan dari Dinas ESDM Provinsi Jateng. 
Menurut dia, pencarian sumber air tersebut telah dilakukan di dua titik. Dia mengatakan, pengeboran pada lubang pertama mencapai kedalaman 12 meter namun belum membuahkan hasil. 

“Berdasarkan informasi, pengeboran masih dilanjutkan ke titik ke tiga karena pengeboran di dua titik sebelumnya tidak membuahkan hasil,” ungkap dia ketika dijumpai wartawan, Senin (30/3), di Wonogiri.

Dia mengatakan, lubang pengeboran kedua berjarak kurang lebih enam meter dari lubang pertama. Pengeboran yang kedua, sambung dia, telah mencapai kedalaman 160 meter. 

Kendati telah digali lebih dalam namun sumber air belum ditemukan. 

“Pada titik ke tiga, jarak yang diambil lima hingga enam meter dari lubang yang kedua. Jika ditanya kemungkinan penemuan sumber air di Luweng Pace kami belum bisa memastikan karena masih dalam pencarian,” jelasnya.

Sementara itu, menurut Kepala Divisi Caving Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) Giribahana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Joko Sulistyo, kemungkinan untuk mendapatkan sumber air di Luweng Pace tersebut kecil. 

Alasannya, secara teknis pencarian dengan cara pencacahan tempat seperti yang dilakukan saat ini justru berpotensi merusak sumber air yang berada di dalam. 

“Lokasi Luweng Pace merupakan kawasan karst sehingga jika tidak hati-hati dalam pengeboran justru proses tersebut akan merusak aliran sumber,” jelas dia.

Dia mengatakan, kegagalan pada titik pertama karena pengeboran mengalami water lose, hal tersebut terjadi karena air yang disemburkan ke dalam lubang tersebut menemukan ruang kosong yang lebih besar. Hal tersebut terjadi pada titik yang kedua, lubang yang disemburkan air juga menemukan ruang kosong. 

Oleh: Dina Ananti

hak kades dan perdes

30-Maret-2009 18:14
Dewan desak Pemkab segera bayar hak Kades
Wonogiri (Espos)----Kalangan DPRD Kabupaten Wonogiri meminta Pemerintah Kabupaten untuk segera membayar dan merealisasikan hak-hak kepala desa (Kades) maupun perangkat desa. 
Terkait pembayaran Pemkab dapat menjalin kerjasama dengan BPR atau BKK.

Hal tersebut mencuat pada pandangan sikap akhir fraksi terkait hasil evaluasi Gubernur terhadap randcangan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Wonogiri.

Menurut anggota DPRD dari fraksi PDIP, Soetarno, usai penetapan perda APBD, pihaknya meminta agar pemerintah kabupaten segera merealisasikan upah minimum rata-rata (UMR) terkait pembayaran hak kepala desa. Selain itu, untuk mempermudah pengambilan dana tersebut, pemerintah dapat bekerjasama dengan pihak perbankan yang terkait, Bank Perkreditan Rakyat atau BKK setempat. 

“Nantinya dengan adanya jalinan kerjasama tersebut dengan perbankan, perangkat desa dapat mengambil dana UMR di setiap kecamatan,” papar dia kepada Espos, seusai sidang paripurna, Senin (30/3).

Hal senada juga disampaikan pada sikap dan pandangan fraksi Golongan Karya (Golkar), Samino, berdasarkan peraturan pemerintah No 72 tentang pemerintah desa dia mengatakan dalam hal ini pemerintah kabupaten harus cepat tanggap terkait pelaksanaan dan pembangunan pemerintah desa ataupun kelurahan. 

Oleh: Dina Ananti

Jumat, 20 Maret 2009

saudara kita memerlukan bantuan






saudara kita digunturharjo ada yang membutuhkan bantuan dana guna menyembuhkan anaknya yang mengalami penyakit leukimia dan sampai sekarang dalam perawatan dokter. mohon kiranya ada pembaca atau dermawan yang bisa memberikan bantuan sukarela. untuk menghubungi langsung bisa ke rumahnya di dusun guntur desa gunturharjo, kec paranggupito, wonogiri. atau menghubungi perangkat desa setempat, atau bisa menghubungi blog ini. atas perhatianya terima kasih.

potensi tanaman pangan wonogiri


TANAMAN PANGAN

Pertanian di Kabupaten Wonogiri untuk tanaman pangan berupa padi dan gogo terbanyak adalah Kecamatan Girimarto (16.181 ton), Selogiri (15.420 ton), Slogohimo (13.218 ton), Giriwoyo (12.795 ton) dan Tirtomoyo (12.340 ton). Produksi Kedelai didonimasi oleh Manyaran (4.095 ton), Giriwoyo (4.061 ton), Wuryantoro (2.623 ton), Karangtengah (2.286 ton) dan Pracimantoro (2.126 ton). Produksi jagung didominasi oleh Kecamatan Jatiroto (32.717 ton), Giriwoyo (22.638 ton, Eromoko (21.746 ton), Karangtengah (21.329 ton), dan Pracimantoro (17.178 ton). Produktivitas tanaman Produksi Kacang tanah yang terbanyak Ngadirojo (8.197 ton), Wonogiri (4.351 ton), Karangtengah (3.756 ton), Giriwoyo (3.578 ton) dan Sidoharjo (3.321 ton).

  

kembali keatas

TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN OBAT-OBATAN  

Berdasarkan data dari Kabupaten Wonogiri dalam Angka 2003, terdapat 18 komoditas tanaman pertanian yaitu tanaman kelapa dalam, kelapa hibrida, kelapa deres, cengkeh, jambu mete, kapok, kopi arabica, kopi robusta, tebu, kapas, obat-obatan, kapulogo, kakao, panili, janggelan, lada, melinjo, wijen Kelompok tani di Kabupaten Wonogiri berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri sejumlah 1680 kelompok tani. Dengan adanya kelompok tani diharapkan mampu menjadi jembatan untuk mempercepat arus transformasi teknologi/inovasi baru di bidang pertanian dari dinas pertanian (pemerintah ) kepada petani, sehingga dilaksanakan atau tidaknya suatu teknologi baru oleh kelompok tani dapat menjadi indikasi apakah inovasi baru dari pemerintah/dinas pertanian tersebut secara teknis, ekonomi dan sosial dapat diterima oleh petani atau malah sebaliknya. Dengan tersebarnya kelompok tani di masing–masing kecamatan diharapkan pula, serapan yang diterima oleh petani mengenai inovasi teknologi baru tersebut menjadi lebih banyak dan lebih mendalam, karena para penyuluh pertanian (petugas PPL) dapat langsung berhadapan dengan petani melalui pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh masing-masing kelompok tani, sehingga apabila ada hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan langsung kepada PPL ataupun sesama anggota kelompok tani yang telah mengerti. 

 

Selain dua hal tersebut, kelompok tani juga berfungsi sebagai lembaga bantuan kredit dan pemasaran ataupun pengolahan hasil pertanian. Sebagai lembaga bantuan kredil, kelompok tani berfungsi sebagai lembaga yang mengelola dan menyalurkan bantuan dana dari pemerintah kepada petani untuk mengembangkan usahataninya, yang dianggap sebagai pinjaman. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa adanya kelompok tani setiap desa dari masing-masing kecamatan, sangatlah membantu pemerintah dan petani dalam banyak hal, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.  

 

Mata pencaharian penduduk merupakan sumber utama yang mendukung keadaan perekonomian keluarga untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup. Dengan mengetahui mata pencaharian penduduk maka dapat diketahui tingkat kesejahteraan penduduk, dan dengan diketahuinya tingkat kesejahteraan penduduk maka dapat diketahui pula maju mundurnya suatu daerah. Sebagian besar penduduk wonogiri adalah bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani yaitu sebesar 48,47% untuk dapat menghidupi keluarganya. Hal ini dapat dikatakan wajar, sebagaimana daerah-daerah diseluruh Indonesia yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Dari keadaan ini maka pemetaan agro ekologi zone ini sangatlah tepat untuk diwujudkan untuk menunjang keberhasilan dan peningkatan produksi pertanian diwilayah Kabupaten Wonogiri, sehingga peningkatan pendapatan petani dapat diikuti dengan peningkatan kesejahteraan petani.

 

Produksi tanaman perkebunan pada tahun 2004 bervariasi pertumbuhannya ada beberapa tanaman yang meingkat produksinya ada juga yang turun serta ada pula yang elatif tetap, sebagai contoh adalah cengkeh yang mengalami kenaikan dari 1.112 ton menjadi .277 ton sedangkan jangelan mengalami penurunan dari 8.835 ton tahun 2003 menjadi 8546 ton. 

 

kembali keatas

KACANG METE
Kacang Mete merupakan produk unggulan Kabupaten Wonogiri yang telah menembus pasar ekspor. Kacang mete bukan hanya diperlukan sebagai makanan khas saja tetapi juga banyak digunakan sebagai bahan campuran roti maupun kue-kue yang memiliki daya jual yang sangat tinggi. Salah satu perusahaan yang mengelola kacang mete ini adalah Usaha Dagang Mandiri dan Usaha Dagang Tanjung Mas. Adapun lokasi pertanian kacang mete ini berada di Kecamatan Jatisrono dengan luas lahan 17.458 hektar dan jumlah produksi 1.0459,5 ton tiap tahunnya. Hasil pertanian ini menjadi komoditi unggulan Kabupaten Wonogiri karena tidak banyak Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang membudidayakan kacang mete ini. 
 

kembali keatas

JANGGELAN (CINCAU)
Janggelan adalah sejenis tumbuhan rumput yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Wonogiri. Manfaat rumput janggelan adalah sebagai obat panas dalam, minuman, kosmetik. Kegunaan janggelan yang sangat besar sebagai bahan obat-obatan maupun kosmetik menjadikan tanaman ini menjadi barang yang diunggulkan di Kabupaten Wonogiri. Permintaan Cincau cukup besar bahan hingga Propinsi Jawa Timur, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertanian ini dibudidayakan di Kecamatan Bulukerto dengan luas lahan 1.000 hektar dengan jumlah produksi 6.000 ton per tahunnya. Adapun perusahaan yang turut membudidayakan jenis tanaman ini adalah Usaha Dagang Maju Rahayu.

Rabu, 18 Maret 2009

pengen tahu gaji DPR sekarang ini????


Dari Milis tetangga. 

  

Pemilu 2009 adalah pemilu terbanyak yang melibatkan caleg atau calon legislatif, sebenarnya berapa sih gaji dari anggota DPR? 

  

Penerimaan anggota DPR terbagi menjadi tiga kategori, yaitu 

・ rutin perbulan, rutin non perbulan dan sesekali. Rutin perbulan meliputi : 

Gaji pokok : Rp 15.510.000
Tunjangan listrik : Rp 5. 496.000
Tunjangan Aspirasi : Rp 7.200.000
Tunjangan kehormatan : Rp 3.150.000
Tunjangan Komunikasi : Rp 12.000.000
Tunjangan Pengawasan : Rp 2.100.000
Total : Rp 46.100.000/bulan
Total Pertahun : Rp 554.000.000

Masing-masing anggota DPR mendapatkan gaji yang sama. Sedangkan penerimaan nonbulanan atau nonrutin. Dimulai dari penerimaan gaji ke-13 setiap bulan Juni.

Gaji ke-13 :Rp 16.400.000
Dana penyerapan ( reses) :Rp 31.500.000
Dalam satu tahun sidang ada empat kali reses jika di total selama pertahun totalnya sekitar Rp 118.000.000. Sementara penghasilan yang bersifat sewaktu-waktu yaitu:

Dana intensif pembahasan rencangan undang-undang dan honor melalui uji kelayakan dan kepatutan sebesar Rp 5.000.000/kegiatan
Dana kebijakan intensif legislative sebesar Rp 1.000.000/RUU

Jika dihitung jumlah keseluruhan yang diterima anggota DPR dalam setahun mencapai hampir 1 milyar rupiah. Data tahun 2006 jumlah pertahun dana yang diterima anggota DPR mencapai Rp 761.000.000, dan tahun 2007 mencapai Rp 787.100.000. Woww.. pantas jika mereka mengejar kursi DPR, belum lagi dana pensiunan yang mereka dapatkan ketika tidak lagi menjabat.


SELAMAT MEMILIH WAKIL RAKYAT – 9 APRIL 2009 (PLEASE DO NOT MISS IT) – JANGAN SALAH PILIH

Senin, 16 Maret 2009

MENDENGAR JERITAN WONOGIRI SELATAN

Oleh Sarworo Soeprapto

KONDISI menyedihkan di dua kecamatan di Wonogiri selatan, yakni Pracimantoro dan Giritontro, membenarkan teori dalam ilmu politik: daerah yang terletak jauh dari pusat, atau daerah pinggiran (perbatasan luar / periferi) cenderung kurang terperhatikan. Akibatnya, daerah tersebut selalu terbelakang dalam segala hal. 

Dalam konteks Kabupaten Wonogiri, daerah yang termasuk pusat adalah wilayah yang menjadi pusat pemerintahan dan wilayah yang berdekatan dengannya. Pusat pemerintahan sudah jelas, yaitu Kota Wonogiri. Sedangkan yang berdekatan adalah Kecamatan Selogiri (sebelah utara / barat laut kota), Wuryantoro (sebelah selatan / barat daya kota), dan Ngadirojo (sebelah timur kota). 

Dalam banyak hal, khususnya pembangunan ekonomi dan prasarana fisik, Pracimantoro dan Giritontro jauh tertinggal dari wilayah-wilayah yang berdekatan dengan pusat pemerintahan itu. 

Selain Pracimantoro dan Giritontro, masih ada lagi kecamatan di pinggiran, misalnya Purwantoro. Tetapi Purwantoro dilalui oleh jalur utama Wonogiri-Ponorogo, sehingga kota kecamatan itu menjadi tempat transit. Alhasil Purwantoro ikut menikmati kue pembangunan, sebagaimana Baturetno yang berada di jalur utama Wonogiri-Pacitan.
Pinggiran Provinsi
Pracimantoro dan Giritontro tidak hanya berada di pinggiran bagi Kabupaten Wonogiri, tetapi juga berada di pinggiran untuk Provinsi Jawa Tengah. Pracimantoro berada di pinggir paling selatan, sementara Giritontro pinggir paling tenggara dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pacitan (Jatim). Keduanya termasuk wilayah yang sangat jauh dari Semarang: pusat pemerintahan Jateng.

Baik Pracimantoro maupun Giritontro berada di jalur utama Yogyakarta-Pacitan. Keduanya dilalui jalan utama jalur selatan Jawa yang membentang dari Cilacap sampai Pacitan, dan dapat berlanjut sampai Trenggalek. Akibat kurang terperhatikannya kedua wilayah itu, baik oleh pemerintah kabupaten maupun provinsi, masyarakat setempat lebih suka berhubungan dengan Yogya, baik untuk kepentingan menuntut ilmu maupun mencari penghidupan baru. Akses ke Yogya lebih mudah, dekat, dan terbuka ketimbang ke Wonogiri, Solo, dan —apalagi— Semarang. 

Sejak akhir kekuasaan Orde Baru, dan berlanjut di era reformasi, sebenarnya sudah ada konsep pengembangan di kawasan itu. Kerja sama tiga kabupaten, yakni Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jateng), dan Pacitan (Jatim) sudah dijalin resmi dalam konsep pengembangan kawasan Pawonsari (Pacitan, Wonogiri, dan Wonosari). 

Tetapi sampai saat ini, konsep pengembangan tiga wilayah di pantai selatan itu belum begitu sinergis. Gunungkidul dan Pacitan lebih serius dalam mengembangkan kawasan Pawonsari, sebagaimana terlihat dalam pembangunan jalan utama yang lebar dan mulus. Bahkan jalan jalur selatan di Pacitan jauh lebih memadai, lebih lebar, dan ber-hotmix. 

Dalam pengembangan objek wisata, Gunungkidul dan Pacitan juga ’’habis-habisan’’. Jalan-jalan menuju objek wisata dibuat halus dan lebar. Objek-objek wisata di kedua daerah itu juga terus dibenahi. 

Implikasinya, jumlah wisatawan yang berkunjung ke pantai-pantai di Gunungkidul, seperti Baron, Kukup, dan Sundak, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara signifikan. Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Pacitan, seperti Goa Gong dan Pantai Teleng Ria, juga terus meningkat. 
Jauh Tertinggal
Bagaimana dengan Wonogiri? Belum adanya keseriusan Pemkab Wonogiri, membuat kabupaten ini jauh tertinggal dari Pacitan dan Gunungkidul dalam kerja sama pengembangan kawasan Pawonsari. Jalan di jalur selatan yang melewati Pracimantoro dan Giritontro masih jauh dari memadai.Selain belum begitu lebar, juga kurang mulus; tidak seimbang dengan kondisi jalan yang ada di Gunungkidul dan Pacitan. 

Begitu pun dalam pengembangan objek wisatanya. Pantai Sembukan dan Pantai Nampu yang ada di Desa Paranggupito, Kecamatan Pracimantoro, belum dipoles dengan baik dan optimal. Padahal kalau kedua pantai itu dipoles, dan jalan menuju ke sana dibuat halus dan lebar, tentu akan berkembang menjadi objek wisata unggulan sebagaimana Baron dan Teleng Ria. 

Jika Sembukan dan Nampu dikembangkan secara serius, otomatis masyarakat Solo Raya —meliputi Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Surakarta, Sragen, dan Karanganyar— akan memiliki objek wisata pantai kebanggaan sendiri. Kalau Nampu dan Sembukan diberi perhatian serius, tidak mustahil jalur menuju Pracimantoro, baik melalui Wuryantoro maupun Baturetno, bakal sangat ramai.

Bagi Wonogiri, pengembangan kedua pantai itu tak hanya akan memperkaya objek wisata yang ada, terutama Waduk Gajahmungkur, tetapi juga akan mengatrol pendapatan asli daerah (PAD). 

Sedangkan bagi kawasan Solo Raya, hal itu makin melengkapi keberadaan objek wisata unggulan, seperti Tawangmangu, Candi Sukuh, Situs Sangiran, Kraton Surakarta, Pura Mangkunegaran, Taman Satwataru Curug Sewu, Rowo Jombor, Waduk Kedungombo, waterboom Solo Baru, dan Waduk Gajahmungkur. 

Dalam konteks pembangunan ekonomi daerah, pengembangan Pantai Nampu dan Pantai Sembukan akan memunculkan trickle-down effects, atau dampak ikutan yang berarti. Tidak hanya rumah makan dan toko baru yang akan bermunculan di Pracimantoro dan Giritontro, tetapi juga hotel dan penginapan —khususnya di Pracimantoro. 

Tidak mustahil Pracimantoro dengan wilayah pantainya akan menjadi tempat tetirah dan peristirahatan baru, sebagai alternatif lain dari Tawangmangu. Apalagi kalau di kecamatan ini dapat segera direalisasi pembangunan Museum Karst, seperti direncanakan Pemkab Wonogiri, maka nilai tambah kawasan itu makin kentara, karena juga cocok untuk dijadikan daerah tujuan wisata pendidikan. (32)

-Drs Sarworo Soeprapto MSi, peneliti masalah pertanian, pedesaan dan budaya; beberapa kali meneliti seni tradisi di kawasan Pawonsari.

KAMPANYE 2009 MULAI DIGELAR

22 Parpol Boikot Kirab Kampanye


Wonogiri, CyberNews. Acara kirab bersama menyambut dilaksanakannya kampanye terbuka di Kabupaten Wonogiri, Minggu (15/3), diwarnai munculnya aksi ancaman boikot, dari mayoritas partai politik (parpol). Sebanyak 22 dari 27 parpol peserta Pemilu Wonogiri, mengancam tidak berangkat ikut kirab.

Ancaman ini dilancarkan oleh 22 parpol non-parlemen (maksudnya, yang tidak memiliki wakil di DPRD Wonogiri). Mereka tergabung dalam Forum Penyelamat Suara Rakyat (FPSR) Wonogiri. ''Istilahnya bukan memboikot, tapi kami keberatan ikut kirab, karena tidak diberi subsidi pembelian bensin,'' tegas Ketua FPSR Wonogiri, Joko Nano. dampingi Humas FPSR, Wiwik Budi Piryanto, dan sejumlah tokoh parpol non-parlemen, lebih lanjut Joko Nano, menyatakan, kirab ini merupakan agenda Komisi Pemilian Umum (KPU) Wonogiri.

''Kalau memang dari KPU tidak memberikan bantuan pembelian bahan bakar, rekan-rekan dari 22 parpol sepakat tidak akan ikut kirab,'' tegas Joko Nano. Sebab, tambahnya, ini merupakan agenda KPU, demi kepentingan KPU. Bagi parpol, kegiatan ini tidak memberikan dampak yang signifikan. Tidak efektif, atau bahkan malah merupakan kegiatan yang kontraproduktif. ''Silahkan saja kirab ini diikuti hanya oleh PDI-P, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS saja, yang empat parpol ini memang tidak tergabung dalam FPSR,'' tandas Joko Nano.

Akibat manuver ancaman boikot dari mayoritas parpol ini, menjadikan acara pemberangkatan kirab menjadi terkatung-katung. Petugas protokol yang berulangkali mengumumkan pemberangkatan sesuai dengan nomor urut parpol, tidak digubris oleh para peserta kirab yang sejak pagi telah berkumpul di lapangan Sukorejo Wonogiri.

Menyikapi aksi enggan berangkat dari mayoritas parpol ini, Ketua KPU Wonogiri Djoko Purnomo didampingi Sekretaris KPU Sugino, akhirnya bersedia memberikan bantuan dana bensin masing-masing parpol Rp 500 ribu.

Dengan adanya janji akan diberikan bantuan dana bensin ini, barulah peserta kirab 27 parpol dapat diberangkatkan oleh Wakil Bupati Wonogiri dokter Y Sumarmo didampingi Muspida. Pemberangkatannya, ditandai dengan kibasan bendera start. Kirab menelusuri wilayah Kecamatan Wonogiri Kota, Wuryantoro, Eromoko, Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Baturetno, Nguntoronadi, Ngadirojo, Sidoharjo, Jatisrono, Slogohimo dan Purwantoro, yang kemudian kembali ke Wonogiri Kota. Dalam kirab ini, PDI-P paling banyak menyertakan mobilnya, yakni sebanyak 15 mobil, disusul Partai Golkar (11mobil), Partai Demokrat (7) dan PAN (5).

Ketua Panwas Pemilu Wonogiri Tulus Premana Edi, memimpin tim melakukan pengawasan langsung jalannya kirab. Di Kecamatan Ngadirojo, sejumlah anak muda bersepeda motor ikut bergabung mengikuti arak-arakan kirab. ''Banyak sepeda motor protolan yang ikut, tapi tidak diperingatkan oleh polisi maupun Panwas,'' ujar Ketua DPC Partai Barisan Nasional (Barnas) Wiwik Budi Priyanto.


(Bambang Purnomo /CN13)

Minggu, 15 Maret 2009

kunjunan sby di wonogiri


Kagum, SBY undang tarian Bedhoyo ke Istana Negara

Wonogiri (Espos)--Bau dupa wangi menyeruak di pelataran alun-alun Krida Bhakti Wonogiri. Lantunan gendhing pertanda pagelaran kolaborasi tarian, Senin (9/3) dimulai. Sebelas orang penari berbalut kain hijau muda, menarikan Tarian Tumuruning Wahyu Katresnan besutan Bupati Wonogiri, Begug Poernomosidi begitu mencuri perhatian tamu undangan. 

Tak hanya gemulai menyatukan formasi gerakan, satu di antara penari tersebut bernyanyi langgam Jawa dengan apik dan penuh penghayatan. Tarian berdurasi kurang lebih tujuh menit tersebut, membuat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta Ani Bambang Yudhoyono tak dapat menyembunyikan wajah kagum. 

Dipungkasan tarian, salah seorang penari memberikan bokor (wadah yang terbuat dari besi-red) yang berisikan sembilan macam biji-bijian secara simbolis kepada Ani Bambang Yudhoyono. Bukan tanpa makna, biji tanaman di antaranya jagung, kacang merah dan kedelai, memiliki makna filosofi. 

SBY mengartikannya sebagai timbal balik atau hukum alam, bagi mereka yang menanam kebaikan maka akan menuai kebaikan. Begitu pula sebaliknya. “Memberikan bijih-bijihan tanaman ini syarat makna, yakni bekerja dengan cara “menanam”. Bagi mereka yang menanam kebaikan maka insya allah akan menuai kebaikan,” papar dia

Kelir sepanjang 30 cm digeber melintang, 300-an panembromo (paduan suara) dari paguyuban suarawati dan penyanyi (Paspeni) dan paguyuban dalang Wonogiri mengiringi kolaborasi medley tarian. Usai pentas tari bedhaya, sejumlah penari yang memakai kostum kera putih dengan atraktif menunjukkan kebolehan.

Tari Kethek Ogleng tersebut merupakan tarian massal khas Wonogiri. Seusai atraksi tersebut, tamu undangan disuguhi pentas tarian perang dan tarian baduy yang kocak.
Sebagai gong dari sajian medley tersebut, belasan reog unjuk gigi dan beratraksi. 

Menyaksikan rangkaian acara tersebut, Presiden akan meminta Bupati untuk menyiapkan agenda atraksi tarian tersebut untuk pentas ke Istana Negara, Jakarta tepat pada tanggal 17 Agustus Mendatang. Dia mengatakan, sajian tarian tersebut begitu apik dan layak untuk pentas ke luar negeri. 

“Salah satu tarian yang akan ditampilkan di Istana Negara nantinya adalah penari tari Bedhaya Tumuruning Wahyu Katresnan. Sajian tarian dengan lagu (langgam-red) yang dinyanyikan penari tersebut sangat bagus,” puji SBY.

Selasa, 10 Maret 2009

perempatan giribelah di siang hari





nah foto foto ini aku ambil pas menunggu bis purwowidodo iseng iseng aku klik camera. tampak sepi banget, panas, hampir ga  ada aktifitas yang terasa, padahal kl dipagi hari rame banget kendaraan yang antree penumpang disana. perempatan giribelah menjadi lokasi yang strategis karena merupakan pertemuan dari pacitan, paranggupito, baturetno dan arah jogja.

Senin, 09 Maret 2009

sejenak di pasar praci





foto ini aku ambil saat menunggu bus purwowidodo jogja praci antree menunggu penumpang. kesempatan yang tidak saya sia siakan untuk sekedar mengambil gambar kesibukan di sebelah selatan pasar pracimantoro. terlihat bebbagai kegiatan ekonomi di tempat itu.

sd sambiharjo 2





ini adalah sd sambiharjo 2 yang menjadi sekolah masa kecil aku. sekarang sudah lumayan sempurna bangunanya dan sudah ada kemajuan memiliki pernagkat pc namun belom lengkap kalo belum bisa buka internet. bisar anak kampung tambah wawasanya.....................

balai desa sambiharjo






saat ini balai desa sambiharjo dalam keadaan yang belum sempurna karena adanya renovasi bangunan.

Jumat, 06 Maret 2009

semoga tercapai pendidikan gratis

KARENA KENDALA GEOGRAFI DAN EKONOMI

; Banyak Lulusan SD Tidak Melanjutkan Sekolah


06/03/2009 08:26:03 WONOGIRI (KR) - Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Wonogiri Drs Suparno MPd menyebutkan, tahun ini dinasnya menganggarkan dana Rp 84 miliar lebih untuk program pendidikan termasuk pendidikan gratis bagi peserta didik wajib belajar atau Wajar 9 tahun. Dari total anggaran tersebut, dukungan APBD Wonogiri hanya sekitar Rp 30 miliar sehingga pihaknya masih sangat tergantung pada pemerintah pusat maupun Pemprop Jateng.  
"Karena sebagian besar anggaran pendidikan kita tergantung pusat dan propinsi maka wajar jika kita harus mengacu program dari atas," kata Suparno ketika membuka seminar 'Formalisasi Pendidikan Gratis di Kabupaten Wonogiri' yang digelar Dewan Pendidikan setempat di Gedung Giriwahana, Rabu (4/3).
Seminar sehari yang melibatkan peserta kalangan kepala SD-MI/SMP-MTs negeri/swasta, camat, kepala UPTD pendidikan kecamatam, koordinator komite sekolah se Wonogiri itu menampilkan Dr Arief Suryono SH MH (Unsoed Purwokerto), Drs Suwartono MPd (Dinas Pendidikan) serta Wawan Setyonugroho SSos (Komisi D DPRD Wonogiri) sebagai pembicara.
Lebih lanjut dikemukakan Suparno, program pendidikan gratis yang dilakukan di Kabupaten Wonogiri tidak hanya berskala daerah namun sudah merupakan program nasional. Meski tahun ini dianggarkan Rp 84 M lebih, namun ternyata masih banyak anak usia SD di Wonogiri yang tidak meneruskan ke jenjang pendidikan lanjutan pertama atau SLTP.  
"Faktor penyebabnya banyak selain karena letak geografis yang paling dominan karena alasan ekonomi," terang Kepala Disdik Pemkab Wonogiri tanpa menyebutkan jumlah mereka yang DO atau drop out SD itu. (Dsh)-s

Rabu, 04 Maret 2009

pendidikan gratis

ini berita saya kutip dari solopos.

seandainya pemerintah serius terhadap pendidikan dengan anggaran 20% maka seharusnya pendidikan menjadi lebih baik

Edisi : Kamis, 05 Maret 2009 , Hal.V

Guru masih bingung pendidikan gratis 

Wonogiri (Espos) Program pendidikan gratis masih membingungkan para pelaku pendidikan. Mereka tidak jelas soal komponen yang digratiskan. 

Hal tersebut mengemuka dalam seminar Formulasi Pendidikan Gratis di Kabupaten Wonogiri, Rabu (4/3), di Gedung Giri Wahana, Wonogiri. Seminar yang digagas Dewan Pendidikan Wonogiri ini menghadirkan pembicara Kabid SMP/SMA Dinas Pendidikan Wonogiri Suwartono, Ketua Komisi D DPRD Wonogiri Wawan Setya Nugraha, dan Ketua Forum Komunikasi Dewan Pendidikan Soloraya Dr Arief Suryono.
Jika pendidikan gratis adalah komponen biaya operasional dasar, maka hal itu sudah terpenuhi dengan adanya bantuan operasional sekolah (BOS) tahun 2009. Sementara pembiayaan terdiri atas tiga komponen, yakni biaya operasional, biaya personel dan dana investasi.
Selain itu, bagi rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI), biaya operasionalnya berbeda dengan sekolah standar. Kalau pendidikan gratis itu diperuntukkan bagi siswa dan bukan lembaga sekolah, hal itu akan menyulitkan RSBI. 
“Biaya gratis itu apakah hanya standar atau tambahan mata pelajaran (Mapel) karena jika diakumulasi kebutuhan operasional per tahun jika dengan Mapel tambahan senilai Rp 1,074 juta,” ujar Gini dari SMPN 1 Jatisrono.
Hal senada dikemukakan Kepala SMPN 1 Wonogiri, H Kusman. “Pembiayaan pendidikan gratis ini ada dualisme. Yang dibiayai itu kelas atau lembaga karena menyangkut status sekolah yang RSBI. Jika kelas, kebutuhan anak-anak RSBI itu cukup tinggi,” jelas dia.
BOS meningkat
Suwartono mengatakan pendidikan bagi sebagian masyarakat Wonogiri dinilai tidak penting, sehingga wacana pendidikan gratis perlu formulasi karena kondisi geografis Wonogiri cukup luas dan berupa pegunungan. 
“Bagi masyarakat di daerah pinggiran atau terpencil, pendidikan kurang penting. Yang penting bisa ngrewangi (membantu-red) bapaknya. Seperti di Kismantoro itu, ada anak kelas VI tetapi sudah melahirkan. Sementara pemerintah wajib mencerdaskan warganya dan rakyat perlu pendidikan,” ujarnya.
Dia menjelaskan ada tiga hal yang perlu diperhatikan agar visi dan misi pendidikan gratis bisa terwujud. Tiga hal yang meski dimasukkan dalam pertimbangan pengalokasian dana adalah faktor geografis, kultur sosial dan faktor kemiskinan. 
Lebih lanjut mantan Kasubdin TK/SD Disdik Wonogiri ini menjelaskan dana BOS tahun 2009 sudah meningkat dibanding tahun sebelumnya. Untuk SD/MI/SDLB senilai Rp 397.000/siswa/tahun dan untuk SMP/MTs/SMPLB senilai Rp 570.000/siswa/tahun.
“Jika bantuan didasarkan pada jumlah siswa, sekolah yang hanya memiliki siswa sedikit akan mengalami masalah. Jika dikalikan berapa pun jumlahnya tetap sedikit karena kebutuhan per sekolah yang memiliki siswa kurang dari 60 anak sekitar Rp 15 juta,” jelas dia.
Sedangkan Arief Suryono mengatakan perlu kejelasan agar kebutuhan yang ditanggung oleh pemerintah jelas. “Tanggung jawab pemenuhan pembiayaan itu dibagi oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Itu solusi yang meski diformulasikan, sehingga tujuan pendidikan gratis bisa dilaksanakan. Kalau standarnya senilai BOS, sekarang ini sudah gratis karena pembiayaan diambil alih oleh pemerintah.”
Ketua Komisi D DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha, mendukung program pendidikan gratis di Wonogiri. “Ini sebuah istilah buah simalakama yang harus ditempuh, karena negara tetangga saja sudah melaksanakan pendidikan gratis.” - Oleh : tus

panen padi tahun ini banyak yang gagal





seperti kebiasaan menjelang musim penghujan berakhir saatnya masyarakat kecamatan paranggupito yang sebagian besar merupakan petani, memanen padi yang mereka tanam, namun panen padi musim ini banyak yang mengalami kegagalan. banyak hal yang menjadi penyebab kegagalan panen padi tahun ini. diantaranya:

1. mungkin karena pemupukan yang kurang, disebabkan harga yang saat ini melambung tinggi sehingga para petani tidak bisa menjangkau harga tersebut, dan hanya membeli semampunya.

2. hama uret sejenis ulat yang berada di dalam tanah. hama ini menyerang bagian akar padi sehingga pertumbuhan padi tidak sempurna dan akhirnya pembuahanya tidak maksimal.

3.kemungkinan masyarakat salah menanam bibit padi yang cocok untuk daerah/ wilayah kec. paranggupito, yang merupakan lahan perladangan yang mengandalkan tadah hujan. sekali panen.

4. kurang memaksimalkan pemupukan secara organik yaitu menggunakan pupuk kandang yang seharusnya sebagian masyarakat mempunyai ternak baik itu kambing maupun sapi.

dengan adanya kegagalan panen tahun ini makan seharusnya petani harus lebih selektif lagi untuk mempersiapkan musim tanam depan, sehingga tidak mengulang kegagalan musim ini. dan adanya perhatian pemerintah terhadap nasib kaum petani yang biasa menggantungkan hidupnya di sektor pertanian misalnya harga pupuk yang tidak mahal, pembasmi hama, pentuluhan pertanian dan lain lain. semoga musim tanam depan akan lebih baik

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "