Rabu, 28 April 2010

PANTAI PRINGJONO



pantai pringjono berada disebelah barat pantai nampu, pantai ini memiliki luasan yang lebih kecil dibanding pantai nampu. memiliki panorama alam yang bagus, dengan pantai pasir putihnya. ada kendala untuk langsung ke hamparan pasirnya karena posisi yang berada agak curam dan kurangnya fasilitas jalan, hanya menggunakan jalan setapak yang untuk menuruninya sedikit susah dan beresiko kalau tidak hati-hati.

PASAR PAHING PARANGGUPITO






gambaran umum pasar pahing kecamatan paranggupito, saat ibi dalam kondisi yang kurang layak karena kurangnya fasilitas dan prasarana sehingga terkesan semrawut, jorok, dan kurangnya penataan.
perlunya fasilitas tambahan yaitu :
1. fasilitas parkir kendaraan ( kendaraan angkutan barang dan orang )
2. fasilitas mck
3. ruang informasi dan pengelolaan pasar
4. tata ruang berdasarkan fungsi

Minggu, 25 April 2010

Gajah WGM lahirkan bayi betina



Wonogiri (Espos)–Taman satwa Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri bertambah satu penghuni. Gajah betina berusia 35 tahun bernama Nyai Handayani Lestari baru saja melahirkan bayi betina, Minggu (25/4) dini hari.

Kelahiran bayi yang kemudian diberi nama Denok itu sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengelola obyek wisata WGM dan terutama para pawang. Mereka masih trauma dengan pengalaman tahun 2007 lalu, saat Handayani bunting dan melahirkan bayi pada usia kebuntingan 15 bulan alias prematur dan si bayi sudah mati di dalam kandungan.

“Untungnya, kehamilan kali ini berjalan normal. Denok lahir dini hari tadi (kemarin) sekitar pukul 02.30 WIB setelah dikandung selama 21 bulan. Panjangnya 105 cm, tinggi 94 cm, dan berat 95 kg,” ujar salah satu pawang gajah WGM, Sukijo, saat ditemui di kandang gajah WGM, Minggu (25/4).

Dia menuturkan, kehamilan Nyai Handayani kali ini dari hasil perkawinannya dengan Liman Sitanggang, 30, yang sama-sama dipelihara di WGM sejak 1996 lalu itu memang jauh lebih baik. Tanda-tanda kehamilannya sudah terdeteksi lebih dini sehingga bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi dan peningkatan asupan gizi.

Sukijo mengaku sangat lega bayi gajah itu akhirnya lahir ke dunia dengan selamat. Beberapa hari terakhir ia bersama dua pawang lainnya, Sartin dan Wanto terus berjaga-jaga. Hasilnya, Nyai Handayani melahirkan bayi yang sehat dan sempurna.

Saat Espos menyambangi kandangnya, Denok tengah bermain-main sambil mencari-cari puting susu induknya. Sementara Sitanggang, asyik menari-nari dengan kaki sambil sesekali memungut rumput dengan belalainya kemudian memasukkan ke dalam mulutnya.

Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi juga sudah mengunjungi bayi betina itu kemarin pagi. Bahkan, Begug lah yang memberinya nama Denok. Menurutnya, nama itu cocok untuk bayi gajah itu. Dia berharap gajah kecil itu bisa mendatangkan rezeki yang lebih banyak demi kemajuan obyek wisata WGM.

“Dengan keberadaan bayi gajah ini kan bisa menarik lebih banyak pengunjung ke WGM sehingga pendapatannya juga akan meningkat,” katanya.

Harapan Begug itu bukanlah harapan kosong. Meski baru beberapa jam lahir, kabar tentang Denok rupanya sudah menyebar ke masyarakat dan mereka berbondong-bondong datang untuk melihat langsung.
Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Sentot Sujarwoko, ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memelihara bayi gajah yang baru lahir itu.

shs

Senin, 19 April 2010

Hadirkan saudara Jaladara di Wonogiri, 358 bangunan siap-siap digusur


Wonogiri (Espos)–Sebanyak 358 bangunan di wilayah Kelurahan Giritirto dan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri siap-siap digusur menyusul rencana pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat menghidupkan kembali jalur rel kereta api dari Stasiun Wonogiri ke Pintu Air Waduk Gajah Mungkur (WGM) untuk kereta wisata sejenis Jaladara di Solo.

Proposal rencana tersebut telah dipresentasikan oleh Bupati H Begug Poernomosidi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan serta PT Kereta Api dan mendapat respons yang sangat positif. Jika rencana itu terealisasi maka rel sepanjang 3,2 km itu akan jalur kereta wisata yang sangat menarik, dengan panorama alam pegunungan dan waduk.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Wonogiri, Ige Budiyanto mengungkapkan, panorama alam itulah yang ditawarkan sebagai nilai jual kepada wisatawan saat berjalan-jalan naik kereta wisata dari Stasiun Wonogiri ke pintu air WGM. Selanjutnya, dari pintu air WGM akan disediakan angkutan khusus untuk meneruskan perjalanan sampai ke obyek wisata Sendang Asri.

“Itu rencana jangka pendek kami. Kalau rencana jangka panjangnya adalah menghidupkan kembali jalur kereta Wonogiri-Baturetno melalui WGM,” jelas Ige, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/4).

Seperti Jaladara, Ige mengatakan, ada kemungkinan kereta yang digunakan adalah kereta uap dengan gerbong antik. Untuk itu, PT KA sudah menawarkan ke Pemkab untuk melihat-lihat koleksi kereta antik PT KA di Madiun.

shs

Museum Karst terkendala suplai aliran listrik


Wonogiri (Espos)--Publik tampaknya masih harus sabar menunggu untuk bisa melihat dan menikmati kondisi bagian dalam Museum Karst Wonogiri. Selain diorama dan pajangan yang belum selesai pemasangannya, musem itu kini juga mengalami masalah terkait sambungan listrik.

Akibatnya, pembukaan museum itu untuk umum diperkirakan tertunda lagi. Sebelumnya, Museum Karst yang terletak di Desa Gebang, Pracimantoro itu mengalami sejumlah kerusakan kecil, seperti atap yang bocor dan dinding yang retak. Kerusakan itu kini sudah diperbaiki.

Informasi yang dihimpun Espos, museum bertaraf internasional yang masih menjadi tanggung jawab Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini masih terus berbenah, terutama di bagian dalam. Sebab, masih banyak pajangan dan diorama yang belum selesai dipasang.
Camat Pracimantoro, Kuswandi, ditemui di Wonogiri, Senin (19/4), mengungkapkan, masalah suplai aliran listrik tersebut terjadi karena di wilayah Gebang belum ada tegangan listrik tiga fase. Di wilayah itu baru ada tegangan satu fase dan itu tidak cukup kuat untuk menyuplai kebutuhan di museum itu.

“Sedangkan kalau harus memakai genset sangat boros biaya. Untuk penerangan enam jam saja membutuhkan biaya Rp 1,5 juta untuk membeli solar,” ujar Kuswandi yang mengaku selalu diajak berkoordinasi oleh pegawai Kementerian ESDM yang ditugaskan di Museum Karst.

Menurut Kuswandi, sampai saat ini, Museum Karst belum memiliki sambungan listrik sendiri, tapi masih dompleng ke sambungan listrik penerangan umum di luar gedung. Ditambahkannya, kebutuhan listrik di Museum Kars cukup besar. Selain untuk penerangan, juga untuk pendingin udara, monitor LCD, panel-panel dan sebagainya.


shs

Selasa, 13 April 2010

Tidak selamanya anjing dan kucing bertengkar


Wonogiri (Espos)–Biasanya anjing dan kucing dikenal sebagai dua jenis yang berbeda dan bahkan bisa dibilang saling bermusuhan. Namun di Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, teori itu seperti terbantahkan. Sebab di Dusun Sambi RT 1/RW I, Desa Johunut dan di Dusun Janglot/Tlogorejo, Desa Songbledeg.

Tak ayal fenomena tersebut menjadi tontonan menarik bagi warga dua desa di Kecamatan Paranggupito. Di Dusun Sambi RT 1/RW I, Desa Johunut dan di Dusun Janglot/Tlogorejo, Desa Songbledeg, keduanya masuk Kecamatan Paranggupito kerukunan kedua hewan piaraan itu menjadi tontonan dan klangenan masyarakat. Di Dusun Sambi, hewan anjing dan kucing dipelihara oleh Tusiran, sedang di Dusun Janglot/Tlogorejo dipelihara oleh Saino.

Untuk mencari lokasi itu tidaklah sulit, karena hampir semua masyarakat telah mengetahui cerita soal kerukunan kedua hewan itu. Namun untuk mencapai rumah pemilik hewan harus melewati jalanan beraspal semen dan berliku-liku.

Saat menelusuri kedua lokasi itu, Selasa (13/4), Espos harus cukup lama adalah menunggu agar kedua jenis hewan itu untuk menyatu, karena saat Espos datang kedua hewan itu mencari makan sendiri-sendiri.

“Kedua hewan itu kami satukan sejak keduanya masih kecil-kecil. Kedua hewan itu kami peroleh dari tetangga. Anjing dan kucing sudah kami pelihara sekitar dua tahun ini,” ujar Tusiran.

Lebih lanjut Tusiran menceritakan hampir setiap hari, saat anjing dan kucing miliknya berkumpul, si anjing selalu mencari kutu di tubuh kucing. “Kebiasaan itu, terkadang membuat Kuti (kucing) enggan dan was-was jangan-jangan akan dimakan, padahal tidak dan tingkah laku Sufi (anjing) dilakukan pada hewan yang lain.”

Sedangkan di rumah Saino, Dusun Janglot/Tlogorejo, Songbledeg, kedua hewan piaraan diberi nama Amil untuk anjing dan hewan kucing tidak diberi nama. “Anjing itu bisa berperilaku seperti induk (ibu) kucing, mau menyusui sehari dua kali. Pagi sekitar jam 09.00 WIB dan sore hari sekitar jam 17.00 WIB. Kedua hewan itu kami biarkan untuk mencari makan sendiri-sendiri dan biasanya bepergian di sekitar rumah,” ujar Joni, anak Saino.

Dia mengatakan saat jam-jam menyusui si anjing pulang dan kucing pun mendekat untuk minum air susu. Cerita Joni itu diamini oleh para pemuda dan warga yang kebetulan kemarin datang ke rumahnya. “Si anjing akan menggonggong jika melihat orang asing saat menyusui “si anak”. Terkadang si anjing justru lari dan takut saat melihat orang yang belum terbiasa datang ke rumahnya.”

tus

Rabu, 07 April 2010

GALLERY MAS DANAR






ini dia sosok calon pemimpin wonogiri mendatang " DANAR RAHMANTO " sang juragan bus timbul jaya yang mencalonkan diri sebagai bupati wonogiri, semoga menjadi pemimpin yang amanah

Danar diincar Golkar, API terancam melongo

Wonogiri (Espos)–Partai Golkar disinyalir tengah mengincar salah satu calon bupati (Cabup) Wonogiri, Danar Rahmanto karena pasangannya, Tri Yulianto disebut-sebut punya kedekatan dengan petinggi DPP Golkar.
Jika itu terjadi maka Koalisi Wonogiri Bangkit (KWB) yang terdiri atas partai yang tergabung dalam Fraksi API terancam gigit jari.

Informasi yang dihimpun Espos, meski belum ada pernyataan resmi dari tim 16 yang menangani pencalonan koalisi Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Gerindra, Danar Rahmanto adalah salah satu calon bupati yang tengah diverifikasi oleh koalisi tersebut.

Bahkan, Danar disebut-sebut merupakan calon yang paling potensial untuk diusung koalisi itu dalam Pilkada, September mendatang.

Danar sendiri, saat dihubungi Espos, Rabu (7/4) mengakui, dirinya memang menjadi salah satu calon yang didekati dan diverifikasi oleh KWB.

“Saya memang sudah didekati dan diverifikasi, baik administrasi maupun lain-lainnya. Tapi saya juga tidak tahu, barangkali ada calon-calon lain yang juga diverifikasi,” jelas Danar.

Belakangan beredar informasi bahwa Partai Golkar juga mengincar pengusaha bus itu. Pasalnya, calon wakil bupati yang menjadi pasangannya, yaitu Tri Yulianto, anak pengusaha tambang batubara asal Bulukerto, disebut-sebut dekat dengan pengurus Golkar di tingkat pusat.

Ketua tim 16 KWB, Sardi, saat dihubungi, mengaku belum bisa berkomentar banyak soal itu. Dia hanya mengatakan akan terus melakukan pekerjaan sesuai mekanisme, melakukan verifikasi pasangan calon dan sebagainya.

shs

Balita kurang gizi butuh uluran bantuan


Wonogiri–Sekilas Balita bernama Salma Fatimatuzzahro ini tampak seperti anak umur tiga tahun pada umumnya yang sehat dan lincah. Namun, menurut hasil pemeriksaan pihak Puskesmas dan Posyandu, puteri ketiga pasangan Suranto, 42, dan Mudgi, 39, warga Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri ini mengalami kekurangan gizi. Hal itu terlihat dari berat badan (BB)-nya yang tidak sesuai dengan usianya.

Berat badan Salma saat ini 11 kg sedangkan tinggi badannya 83 cm. Untuk balita berumur tiga tahun normalnya memiliki berat badan minimal 13 kg. Dengan demikian, Salma masih kekurangan berat badan sekitar 2 kg.

Orangtua Salma sudah mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan gizi anaknya sesuai dengan batas kemampuan ekonomi keluarganya yang termasuk kategori keluarga kurang mampu. “Tapi Salma ini kalau disuruh makan susahnya minta ampun. Dia juga sering sakit, batuk, pilek, panas dan sebagainya,” jelas Mudgi, saat ditemui di rumahnya, Selasa (6/4).

Kader Posyandu setempat, Sri Suyatmi, mengatakan, kebanyakan Balita di daerah itu memang mengalami kesulitan makan, sehingga banyak yang mengalami kekurangan gizi. “Kami menduga itu karena sekarang ini banyak jajanan yang membuat perhatian anak-anak teralihkan dari makanan sehat dan bergizi. Untungnya kebanyakan anak kurang gizi itu tidak menderita penyakit,” ujar dia, kemarin.

Berdasarkan data yang diperoleh Espos dari Kantor Kecamatan Selogiri, ada 13 bayi di bawah lima tahun (Balita) tercatat mengalami kekurangan gizi dilihat dari berat badan dibandingkan usia maupun tinggi badan. Mereka tersebar hampir semua kelurahan/desa dan delapan di antaranya berasal dari keluarga miskin (Gakin) yang membutuhkan uluran bantuan.

shs

Minggu, 04 April 2010

PELATIHAN KOMPUTERISASI UNTUK GURU DI DINAS PARANGGUPITO


DALAM BEBERAPA HARI INI DI DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN PARANGGUPITO MENGADAKAN KURSUS KILAT BAGI PARA GURU YANG TELAH MELALUI PROSES SERTIFIKASI. KEGIATAN INI AMATLAH BAGUS KARENA UNTUK MENUNJANG TEKNOLOGI INFORMASI KHUSUNYA BAGI GURU DI KECAMATAN PARANGGUPITO, MEMAJUKAN SUMBERDAYA MANUSIA SERTA BISA MENGIKUTI PERKEMBANGAN JAMAN. PELAKASANAAK KURSUS DILAKUKAN SELAMA 10 HARI DENGAN MENGGANDENG SEBUAH LEMBAGA BIMBINGAN KOMPUTER YANG TERKENAL DI WONOGIRI. SEHINGGA DIHARAPKAN NANTINYA SEMUA GURU AKAN MEMPUNYAI SKILL MENGGUNAKAN KOMPUTER.

Kamis, 01 April 2010

Jembatan ambrol, akses antarkecamatan terputus

Wonogiri (Espos)–Banjir yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pracimantoro akhir pekan lalu mengakibatkan ambrolnya jembatan. Akibatnya akses transportasi antarkecamatan, yakni antara Kecamatan Pracimantoro dan Giritontro putus.

Informasi yang dihimpun Espos di lokasi kejadian, Selasa (30/3), jalan altaernatif yang telah menjadi jalur utama antarkecamatan itu, tidak hanya untuk dua kecamatan. Namun juga ke arah Kecamatan Baturetno dan Giriwoyo. Salah seorang warga Dusun Dungpadas, Banaran, Gito mengatakan angkutan pedesaan yang menggunakan akses jalan tersebut praktis telah terputus selama empat hari ini atau sejak Sabtu pekan lalu.

Ditambahkan oleh Wasidi, dasar jembatan atau bangunan dibawah jembatan itu dua tahun lalu telah tergerus hingga menganga.

“Banjir berlangsung sejak sore sekitar pukul 19.00 WIB, namun sekitar pukul 23.30 WIB kami mendengar suara. Kami pikir suara itu kendaraan yang terjatuh ke sungai, ternyata jembatan telah ambrol,” jelasnya.

Jembatan itu, menurut keduanya, telah dilakukan perbaikan atau renovasi dua kali. Terakhir, bangunan tersebut dibangun 16 November 1995. Saat terjadi kerusakan dua tahun lalu, sudah dilaporkan ke Bupati namun hingga kini belum ada perbaikan hingga terjadi kerusakan yang lebih besar. Warga juga mengatakan, kemungkinan lain dikarenakan kendaraan bertonase berat juga melintas jembatan itu.

Sementara bangunan jembatan tidak ada tulangan atau besi. Kades Banaran, Katno juga telah melaporkan kejadian itu ke Camat Pracimantoro, Kuswandi.

Mulyadi-Begug tetap akan maju Pilkada

Wonogiri (Espos)–Pasangan bakal calon (Balon) bupati dan wakil bupati, Mulyadi dan H Begug Poernomosidi memastikan diri tidak akan maju ke Pemilu kepala daerah (Pilkada) 2010 Wonogiri lewat partai lain selain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Mereka optimistis bisa jadi pasangan Balon yang diusung partai tersebut.

Kepastian itu diungkapkan Begug, saat dijumpai wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (31/3). Didampingi Mulyadi, dalam kesempatan itu, Begug mengatakan, memang banyak isu beredar di luar tentang kemungkinan keduanya mencalonkan diri lewat partai lain atau jalur lain. Demikian pula dengan partai-partai politik, Begug mengatakan, sudah cukup banyak yang melakukan pendekatan.

“Namun kami tegaskan bahwa kami berangkat bersama-sama, Begug mengajak Mulyadi dan seluruh kader PDIP untuk bersama-sama memenangkan Pilkada. Kalau ada kabar yang mengatakan Mulyadi atau Begug mau maju lewat partai lain, itu tidak benar,” jelas Begug.

Mengenai rekomendasi dari DPP PDIP, Begug mengaku optimistis bisa mendapatkannya. Dia bahkan menolak menjawab kemungkinan sebaliknya.

“Sebagai orang yang mendapat amanat dari masyarakat, kami berpikir positif saja. Insya Allah kami bisa menjadi pasangan yang diusung PDIP dalam Pilkada 2010,” kata Begug.

Mulyadi sendiri enggan berkomentar banyak dalam kesempatan tersebut. Dia juga bungkam soal kabar tentang dirinya yang diisukan bakal maju dalam pencalonan ketua DPC Partai Demokrat.

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "