Minggu, 26 September 2010

GUA KALAK






gua ini dulunya juga sebagai obyek wisata sebelum gua gong diketemukan, dan menuruh cerita orang orang dulu juga gua ini sebagai tempat pertapaan ataupun bersemedi untuk memohon sesuatu. konon mantan presiden RI ke 2 Bp Soeharto pun juga pernah tirakat di gua ini. gua yang berada di sisi selatan gua gong berjarak kurang lebih 5 km. berada di tepi jalan goa gong menuju kalak. pemandangan saat ini sungguh memprihatinkan karena dulu yang dibanggakan namun sekarang kurang perawatan kelihatan dengan kondisi kebersihan dan fasilitasnya. gua ini juga memiliki pemandangan stalagtit dan stalagmit sangat indah. dengan berada di perut bukit dengan penunjuk nama guanya disisi atasnya akan sangat terlihat apabila melewati jalan tersebut. kondisi jalan bagus namun sempit.
pintu masuk agak sdikit menurun dr jalan.

SEPUTARAN GUA GONG PART 2





memasuki mulut gua mungkin kita membayangkan bahwa gua tersebut sangat kecil namnun setelah kita melangkah beberapa meter dari mulut gua akan melihat begitu besarnya kuasa allah yang sangat mengagumkan. dengan posisi yang agak menurun dan dengan bantuan tangga kita akan menyusuru ke sebuah lorong besar dengan keindahanya. harap hati hati karena jalan tangga kadang licin, namun ada pagar tepi yang digunakan sebagai bantuan keamanan. juga diharapkan membawa lampu penerangan senter, namun misalnya tidak pun di dalam gua juga sudah dipasang beberapa lampu yang akan menambah suasana dalam guanya. juga dipasang beberapa kipas yang akan membantu untuk sirkulasi udara yang bisa di kuncjungi oarang banyak akan terasa pengap.

SEPUTARAN GUA GONG





perjalanan dari arah baturetno pacitan tepatnya di kecamatan punung ada sebuah petunjuk jalan menuju ke sebuah obyek wisata GUA GONg yang menjadi andalan kabupaten pacitan dalam mendatangkan wisatawan. Sungguh kemajuan yang luarbiasa dengan perhatian pemerintah kabupaten atas potensi wisata yang dimilikinya dengan membangun sebuak akses jalan yang lebih bagus dan mudah dilalui kendaraan wisata. diperjalanan menuju kesana disuguhi sebuah pemandangan yang indah dengan jalan naik turunya sehinga pengunjung harus tetap berhati hati, dengan peandangan pegununganya, dengan slogan slogan yang biasa ditempel di pohon pohon pinggir jalan. slogan slogan itu sebagai salah satu semangat untuk senantiasa memperhatikan lingkunganya. stelah sampai diobyek kita akan menyusuri beberapa tangga untuk memasuki obyek gua nya. setelah memasukinya kita akan disuguhi pemandangan yang menajubkan karena keindahan stalagtit dan stalagmintnya. disertai gemericik air yang menetes didalamnya.

SEPUTARAN KEC. PUNUNG PACITAN






foto ini diambil sewaktu perjalanan ke Punung yang merupakan slah satu kecamatan di wilayah Pacitan. Sungguh saat ini pacitan telah menjadi kota yang bisa dilihat sangat bersih lingkunganya. dengan lingkungan fasilitas pasarnya, kantor kecamatan, SPBU, serta terminal kecilnya yang menjadi pusat lalu lintasnya disana> dengan kondisi jalan yang lumayan bagus demikian pula ditunjang dengan obyek wisata gua GOng nya. seakan menjadikan kota kecil ini semakin semarak. Ada beberapa wisata jajanan kuliner yang diantaranya adalah Mie Ayam depan kecamatan. sangat dramai dikunjungi pendemennya. apalagi pada suasana lebaran tahun ini. dengan berjajarnya motor yang di parkir di depan warung.

Paslon Danar-Yuli ditetapkan


Wonogiri (Espos)–Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri menetapkan pasangan calon (Paslon) H Danar Rahmanto-Yuli Handoko sebagai calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) terpilih hasil Pilkada 16 September lalu.

Penetapan dilakukan setelah selama tiga hari masa protes, tak ada gugatan satu pun gugatan yang diajukan ke mahkamah konstitusi (MK) dari calon lain.

Karenanya, tahapan terakhir tinggal pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, 1 November mendatang. Selesainya tahapan Pilkada, diharapkan seluruh masyarakat Wonogiri tak lagi mempersoalkan kenapa kayu bisa menjadi pintu, namun datangilah pintu untuk menuju kesejahteraan masyarakat Wonogiri lima tahun mendatang.

Pernyataan Ketua KPU Wonogiri, Joko Purnomo itu disampaikan pada rapat pleno terbuka KPU dengan agenda “Penetapan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati periode 2010-2015” di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bulusulur, Wonogiri, Sabtu (25/9) malam.

KPU mengundang seluruh Paslon dan Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi, namun hadir pada acara itu hanya Paslon terpilih dan Cawabup yang diusung Partai Golkar, Hj Paryanti.

tus

Jumat, 24 September 2010

Pendapatan APBD turun Rp 43 M, surplus Rp 14 juta

Wonogiri (Espos)–Pemkab dan DPRD Kabupaten Wonogiri mempercepat pembahasan RAPBD 2011. Pembahasan itu dimulai dengan penyampaian nota pengantar bupati tentang rancangan KUA dan PPAS dalam rapat paripurna di Gedung DPRD, Jumat (24/9).

Dalam penyampaian nota pengantar tersebut, Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi menyampaikan proyeksi pendapatan dan belanja. Disebutkan, pendapatan daerah Kabupaten Wonogiri dalam rancangan kebijakan umum anggaran (KUA) dan rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) APBD 2011 diproyeksikan turun senilai Rp 43.524.276.000 atau 4,95% dibandingkan APBD Penetapan tahun 2010 menjadi senilai Rp 835.778.544.000.

“Penurunan pendapatan ini berasal dari penurunan PAD (pendapatan asli daerah-red) senilai Rp 5,227 miliar, dana perimbangan berkurang senilai Rp 3,426 miliar, dan lain-lain pendapatan yang sah turun Rp 34,863 miliar,” urai Begug.

Sementara dari sisi belanja, Begug menerangkan totalnya mencapai Rp 859.302.706.500, terdiri atas belanja tidak langsung yang meliputi belanja pegawai senilai Rp 597.941.443.000 dan belanja tidak langsung non gaji senilai Rp 102.154.070.500. Belanja langsung meliputi program setiap SKPD senilai Rp 25.655.212.000 serta urusan wajib dan pilihan senilai Rp 133.551.981.000. Kondisi tersebut mengakibatkan defisit senilai Rp 23.524.162.500.

Defisit tersebut ditutup dengan pembiayaan, yang terdiri atas penerimaan senilai Rp 31.510.000.000 dikurangi pengeluaran Rp 7.971.804.000. Hasilnya, terdapat surplus senilai Rp 14.033.500.

Ditemui Espos seusai rapat kemarin, Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha mengatakan percepatan pembahasan Rancangan KUA PPAS APBD 2011 itu tidak ada kaitannya dengan transisi jabatan Bupati Wonogiri pada 1 November mendatang.

Menurut Wawan, sejak awal baik Pemkab maupun DPRD memang sudah punya komitmen untuk tidak menunda-nunda pembahasan APBD. Sebagaimana diinformasikan, APBD 2010 lalu, baru ditetapkan pada bulan Maret.

“Kami sudah buat komitmen bersama untuk mematuhi peraturan yang ada agar menyelesaikan pembahasan dan menetapkan RAPBD menjadi APBD sebelum tahun anggaran berakhir. Jangan sampai Wonogiri mendapat sanksi karena keterlambatan itu,” ujar Wawan.

shs

Begug terisak saat berpamitan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Wonogiri

“Dalam acara ini sekalian saya ingin mohon pamit kepada semuanya, para anggota Dewan. Saya juga meminta maaf kepada partai yang telah mendukung saya dalam Pilkada.”

Kalimat itu meluncur dan tanpa jeda, langsung setelah H Begug Poernomosidi selesai membacakan nota pengantar rancangan kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) APBD 2011. Semua anggota DPRD dan kalangan eksekutif yang hadir dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Wonogiri, Jumat (24/9) itu pun kontan terdiam mendengarnya.

Sebagian ada yang langsung tertunduk lesu dan terlihat tak bisa menutupi kesedihan. Namun tak sedikit pula yang hanya duduk tegak demi mendengarkan keseluruhan kata-kata Bupati Wonogiri yang segera meninggalkan jabatannya, 1 November 2010 mendatang itu.

“Selama ini saya selalu menyebut diri saya Ki Bodronoyo,” lanjutnya. “Ndara-ndaraku para anggota DPRD, kita sudah cukup lama, 10 tahun berjuang bersama. Berkali-kali saya dikritik, saya tetap legawa,” ujarnya.

Selanjutnya dia berpesan agar semuanya, termasuk partai-partai yang mendukung dirinya, membantu bupati dan wakil bupati yang baru nanti, yang disebutnya sebagai matahari baru di Wonogiri.

“Saya minta Anda semua membantu Mas Danar dan Mas Yuli, jangan di-plekotho, tapi dibantu yang bener, sebab masih banyak pekerjaan di Wonogiri ini yang belum digarap, rakyatnya belum sejahtera,” ujar Begug.

Kemudian dengan suara yang mulai bergetar dan terbata-bata, Begug mengatakan, “Saya mohon pamit, mau pergi dari Wonogiri.” Semua yang hadir pun hanya bisa terdiam, sampai kemudian Begug turun dari podium, kembali ke tempat duduknya di deretan pimpinan sidang.

Begitu duduk, Begug langsung mengambil sapu tangan, lalu mengusapkannya ke wajah. Dari jauh, sepertinya dia benar-benar habis menangis. Setelah rapat ditutup, Begug menyalami dan mencium pipi kanan dan pipi kiri satu persatu anggota Dewan dan orang-orang yang hadir.

Menanggapi pamitan Begug itu, salah satu anggota DPRD, Abdullah Rabbani mewakili fraksinya, PKS, menyampaikan apresiasinya yang sangat positif. Menurutnya, apa yang Begug ungkapkan dalam pamitan itu merupakan wujud dan bukti sikap yang bijaksana, berani mengakui kelemahan diri dan tidak menyalahkan pihak lain.

“Itu adalah sikap kesatria. Selama beliau menjabat, memang banyak kebijakan yang kami kritik. Tapi kami juga mengakui hal tersebut masih dalam batas kewajaran sebagai manusia yang tidak sempurna. Semoga setelah tidak menjabat bupati, beliau bisa menjadi begawan di masyarakat,” ujar dia.

shs

Hari ini, Cabup-Cawabup terpilih ditetapkan

Wonogiri (Espos)--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri akan menetapkan pasangan calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) terpilih periode 2010-2015, Sabtu (25/9). Penetapan direncanakan dilakukan dalam acara yang digelar di Gedung Pertemuan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bulusulur, Wonogiri sekitar pukul 19.30 WIB.

Ketua KPU Wonogiri, Joko Purnomo, kepada Espos, Jumat (24/9) siang mengungkapkan pihaknya masih menunggu kabar dari panitera Mahkamah Konstitusi (MK) soal ada atau tidaknya gugatan perselisihan hasil Pilkada dari masing-masing pasangan calon. “Kami sudah mencoba menghubungi panitera itu dan sejauh ini belum ada kabar mengenai adanya perselisihan hasil Pilkada Wonogiri. Kami akan menunggu sampai pukul 24.00 WIB malam ini. Tapi saya kira kemungkinan adanya perselisihan itu kecil,” kata Joko.

Jika memang tidak ada gugatan, Joko mengatakan, Sabtu siang ini, dirinya dan para anggota KPU akan menggelar rapat pleno internal penetapan pasangan calon terpilih. Hasil rapat itu kemudian dituangkan dalam surat keputusan (SK) KPU yang akan disampaikan dalam pertemuan di Gedung SKB, Bulusulur, malam harinya.

Joko mengatakan dalam acara di SKB itu akan diundang seluruh pihak yang berkepentingan termasuk empat pasangan calon dan para pejabat Muspida. Sebagaimana diinformasikan, rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di Gedung Giri Wahana Kompleks GOR Wonogiri, Senin (20/9) lalu, memastikan pasangan Danar Rahmanto-Yuli Handoko sebagai pemenang Pilkada 2010.

Jika tidak ada gugatan dan perselisihan hasil Pilkada yang diajukan oleh pasangan atau pihak lain ke MK, maka pasangan yang diusung PAN, PPP dan Gerindra yang tergabung dalam Koalisi Wonogiri Bangkit (KWB) itulah yang akan ditetapkan sebagai calon bupati dan wakil bupati terpilih periode 2010 mendatang.

“Pasangan calon terpilih itu selanjutnya akan dilaporkan ke DPRD, dan setelah dibuatkan surat keputusan akan dilantik pada 1 November mendatang,” ungkap Anggota KPU Divisi Sosialisasi, Bambang Tetuko, saat ditemui Espos seusai rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara Pilkada, Senin lalu.

shs

Kamis, 23 September 2010

POTENSI SARANG BURUNG WALET DI PARANGGUPITO




sebagai daerah yang bergeografis pegungungan, bergua, dan berdekatan dengan pantai selatan maka daerah ini mempunyai potensi yang bagus untuk pembudidayaan sarang burung walet. ada beberapa tempat/rumah yang ada di daerah ini telah dimanfaatkan sebagai tempat budi dayanya.untuk budi dayanya memang agak susah dilakukan karena belum tentu semua bangunan bisa didiami burung jenis ini. dan juga untuk kualitas yang dihasilkan agak sedikit kurang bagus karena jaangnya tanaman pinus juga campur dengan jenis sriti. biasanya sarang yang bagus menggunakan daun pinus, sehingga banyak yang pembudi daya menggunakan daun pinus kering yang dipasang di sekitar rumah agar bisa dipake burung dalam membuat sarangnya.mungkin perlu juga ada penyuluhan dari pihak yang terkait untuk memberikan pelatihan bagaimana membudidayakan walet supaya menghasilkan yang bagus. karena dengan ini juga akan mengangkat ekonomi khusunya pembudidaya.
(cah jambe )

JALUR JALAN UTAMA PARANGGUPITO RUSAK LAGI





dengan kondisi cuaca yang musim hujan ini mengakibatkan banyaknya ruas jalan menuju kecamatan paranggupito rusak maupun berlunang sehingga mengurangi kenyamanan dalam berkendara. ruas ruas jalan yang rusak diantaranya adalah di sekitaran giriroto, ngandong, johunut, mloko dan blimbing ngranti. akibat dr kerusakan ini menyebabkan dalam berkendara harus hati hati karena kalo tidak hati hati bisa jatuh maupun bersenggolan waktu berpapasan dengan kendaraan lain. sebelum lebaran ini pemerintah kabupaten melalui DPU nya telah memasang rambu rambu yang mengingatkan banyak jalan yang berlubang di sisi sisi jalan. memang sangat membantu namun kurang efektif karena memang jalur ini sudah mendesak untuk diperbaiki lagi maupun pengaspalan dengan sisitim hotmix. JALUR INI SEBAGAI JALUR URAT NADI PEREKONOMIAN KECAMATAN PARANGGUPITO YANG MEMILIKI GEOGRAFIS PEGUNUNGAN. tahun lalu mungkin juga mengalami hal yang sama namun pemerintah hanya melakukan tambal sulam bagian yang berlubang dan itupun tidak merata juga kurang bagus pengerjaanya sehingga di tahun ini pula mengalami kerusakan yang sama. Masyarakat mengharap nanti setelah pergantian kepemimpinan di Kab wonogiri ini bisa memberikan solusi terbaik diantaranya sarana prasarana jalan, mengingat pula jalan ini sebagai akses menuju kawasan wisata andalan kabupaten wonogiri, yang apabila infrastrukturnya dibenahi akan menambah jumlah wisatawan lagi kusunya wisatawan domestik.
cah jambe

Rabu, 22 September 2010

masjid NURUL IMAN kajor butuh sumbangan untuk renovasi






dengan waktu yang cudah jukup lama umur masjid ini, saat ini kondisi bangunan sudah diperlukan lagi untuk di renovasi. terutama untuk perbaikan bagian bagian atap yang saat ini sudah megalami pelapukan konstruksinya, juga bagian plafond dan genting. juga perbaikan beberapa tembokyang mengalami peretakan, pelapisan lantai keramik dan yang terpenting adalah penambahan fasilitas sarana MCK dan penambahan tempat wudhu. karena selama ini belum ada. dengan semakin ramainya lalu lintas kadang ada beberapa orang yang berhenti untuk menjalankan ibadah namun teganggu dengan tidak adanya fasilitas. oleh sebab itu penambahan fasilitas ini akan sangan membantu bagi para wisatawan ataupun musyafir yang akan menjalankan ibadah di masjid ini. Konsep renovasi masjid ini apabila dana yang terkumpul mencukupi akan merubah juga facade/bentuk bangunan dari luar.
bagi saudara ataupun dermawan yang ingin menyumbangkan sebagian hartanya bisa menghubungi panitia dusun setempat atau takmir masjid NURUL IMAN yaitu di Dusun Kajor, Desa Sambiharjo, kec. Paranggupito. Wonogiri

BERIKUT FOTO KONDISI SEKARANG DAN RENCANA RENOVASINYA

TK DESA SAMBIHARJO DALAM TAHAP PEMBANGUNAN



melalui program PNPM yang sedang digalakkan saat ini pemerintah desa sambiharjo mendapatan projek pembangunan gedung sarana belajar TK bagi masyarakat sekitar khusunya di desa Sambiharjo. Lokasi pembangunan berada di dusun Kajor yang letaknya di sebelah timur balai Desa. Sebelumnya kegiatan belajar mengajar dilakukan di salah satu bagian gedung di komplek balai desa. Dengan adanya bangunan baru ini diharapkan kegiatan belajar negajar bisa lebih ditingkatkan dan maksimal. juga memberikan kesadaran bagi masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anak anaknya dr usia Pra SD.

Selasa, 21 September 2010

rekapitulasi suara pilkada 2010




Berikut Hasil Rekapitulasi Penghitungan Cepat Kpud Wonogir 2010 ;
Jumlah suara yang telah terhitung menunjukkan pasangan Danar-Yuli menang telak. Dari sekitar 93 persen suara yang telah masuk dan dihitung oleh KPU Wonogiri, pasangan Danar-Yuli mendominasi perolehan dengan 41,9 persen suara. Sumaryoto-Begug menyusul dengan 27,1 persen suara, Sutadi-Paryanti 19 persen suara dan Mulyadi-Edi 11 persen suara.

Kemenangan Danar-Yuli, Masyarakat Wonogiri Ingin Perubahan


Solo, CyberNews. Masyarakat Wonogiri menginginkan ada perubahan kepemimpinan. Itulah komentar pengamat politik UNS Didik G Suharto menanggapi kekalahan incumbent, Begug Purnomosidhi yang mendampingi Sumaryoto sebagai wabup.

"Ada penilaian pengabdian Begug yang sudah dua kali menjabat sebagai bupati, dirasakan sudah cukup. Karena itulah masyarakat ingin pergantian figur lain," kata Didik kepada Suara Merdeka CyberNews, Jumat (17/9).

Dari hasil perhitungan sementara KPU, pasangan Danar Rahmanto–Yuli Handoko memperoleh suaranya cukup besar, 40%, sementara Sumaryoto-Begug 28%, Sutadi–Paryanti 17% dan Mulyadi-Edy Purwanto 13%. Diprediksi Danar-Yuli tak akan terkejar dan menang satu putaran.

Hasil perhitungan itu cukup mengejutkan. Artinya, dukungan partai politik yang menjadi kendaraan masing-masing pasangan menjadi kurang signifikan. Sebab semula, Sumaryoto-Begug diprediksi akan memenangi pilkada tersebut.

"Kalau di atas kertas, dengan dukungan PDI Perjuangan dan PKS, tentu saja pasangan incumbent bisa meraup kemenangan telak di atas 50 %. Tetapi ternyata itu tidak terjadi. Justru Danar–Yuli yang didukung PAN, PPP dan Gerindra hanya sekitar 20% malah menang," ujarnya.

Dia menilai, tingkat akseptabilitas masyarakat atas incumcubent menurun lantaran masyarakat banyak mempertanyakan motif majunya Begug. Selama ini harus diakui ada ketidakcocokan antara Sumaryoto dan Begug. "Namun dalam pilkada, ternyata kedua figur yang sama-sama terkenal di Wonogiri malah bersanding. Ini yang justru menjadi pertanyaan, ada apa di balik itu? Apa motif keduanya? Terlebih lagi, apa motif Begug sebenarnya?" lanjut Didik.

Dengan munculnya banyak pertanyaan itulah masyarakat mengalihkan perhatian pada tokoh yang dinilai muda, potensial dan pantas menggantikan ataupun melanjutkan kepemimpinan Begug selama dua periode. "Danar sendiri juga sudah dikenal di wilayah itu, sebagai pengusaha yang sangat sukses dan masih muda. Itu menjadi pilihan dan tumpuan harapan masyarakat. Untuk yang lain, semuanya berasal dari pejabat lama, sehingga ada kerentanan pula," kata Didik.

Kolumnis di berbagai media massa itu mengatakan, pendekatan yang dilakukan pasangan Danar–Yuli juga menjadi kunci kemenangan itu. Sebelum dan sesudah kampanye, mereka sangat aktif mendekati masyarakat.

Apakah itu berarti warga Wonogiri sudah pintar menentukan masa depannya sendiri? Didik mengatakan kemungkinan itu iya. Mereka menjawab keraguannya sendiri atas majunya Begug dengan menolaknya sebagai pemimpin yang baru, meski sebatas wabup.

( Joko Dwi Hastanto /CN12 )

tunjangan 6.903 guru bakal cair

Wonogiri (Espos)--Setelah sempat berharap sebelum Lebaran, tunjangan bagi 6.903 guru di Kabupaten Wonogiri bakal cair, Selasa (21/9) besok. Surat perintah membayar (SPM) dari Dinas Pendidikan sudah diproses di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan direncanakan SP2D bisa dikeluarkan pagi ini.

Hal tersebut disampaikan secara terpisah oleh Kepala Dinas Pendidikan, Suparno dan Kepala DPPKAD, Budisena, saat dihubungi Espos, Senin (20/9). Suparno mengungkapkan begitu Raperda tentang Perubahan APBD 2010 ditetapkan, Selasa (14/9) lalu, pihaknya langsung mengirimkan SPM dan berkas lainnya ke DPPKAD.

“Pencairannya sedang dalam proses di DPPKAD. Sudah hampir final. Kalau tidak ada halangan, mungkin besok (Selasa, 21/9) SP2D (surat perjanjian penggunaan dana) sudah bisa diterbitkan dan siangnya, uang tunjangan sudah ditransfer ke rekening masing-masing guru penerima,” jelas Suparno.

Kepala DPPKAD, Budisena, saat dihubungi mengatakan SPM memang sudah ada di pihaknya dan sudah dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan tersebut ternyata masih ada beberapa kekurangan berkas. SPM itu lalu dikembalikan ke Dinas Pendidikan agar dilengkapi.

Sebagaimana diinformasikan, tunjangan guru yang terdiri atas tunjangan profesi sertifikasi bagi 2.016 guru yang mengikuti program sertifikasi sebelum 2008, masing-masing senilai satu kali gaji pokok per bulan, serta tunjangan peningkatan pendapatan bagi 4.887 orang, masing-masing senilai Rp 250.000/orang/bulan untuk enam bulan pertama 2010, diharapkan cair sebelum Lebaran. Namun, harapan itu meleset karena hingga hari terakhir sebelum cuti bersama Lebaran, Rabu (8/9), Raperda tentang Perubahan APBD 2010 belum ditetapkan.

shs

Partai Golkar Dukung Danar Sebagai Pemenang Pilkada


Wonogiri, CyberNews. Meskipun pasangan calon yang diusung kalah, tapi Partai Golkar Wonogiri bertekat akan mendukung kepemimpinan pasangan Danar Rahmanto-Yuli Handoko SE yang memenangi Pilkada Wonogiri 2010.

''Karena visi dan misinya sejalan dengan jiwa, roh dan semangat perjuangan Partai Golkar,'' tegas Ketua DPD Partai Golkar Wonogiri, Edy Santosa SH.

Dalam Pilkada Wonogiri 2010, Partai Golkar Wonogiri mengusung pasangan Cabup Sutadi ST MSi-Cawabup Paryanti. Tapi pasangan nomor urut dua ini, hanya menang di dua dari 25 kecamatan se-Kabupaten Wonogiri. Yakni di Kecamatan Baturetno dan Girimarto.

Karena itu, dalam final perhitungan sementara hasil Pilkada Wonogiri 2010, Sutadi-Paryanti (Di-An) hanya bertengger di peringat ketiga, dengan perolehan total suara sebanyak 114.781 (19,49%), dan berada di bawah pasangan Danar-Yuli dan Sumaryoto-Begug.

Tekat Partai Golkar untuk mendukung kepemimpinan Danar-Yuli, disampaikan langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Edy Santosa, Sabtu (18/9), saat bersilaturahim ke rumah Danar untuk menyampaikan ucapan selamat atas kemenangannya. Edy didampingi oleh Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Golkar (AMPG) Wonogiri, Pantjoko, dan Humas DPD Joko Santosa HP.

Kata Edy, visi misi Danar hakikatnya akan mengusung perubahan untuk memajukan Wonogiri dan mensejahterakan rakyatnya. ''Ini bagi kami tidak soal, sebab Partai Golkar sendiri juga berkehendak sama, yakni mendukung terwujudnya perubahan demi meraih kemajuan dan kesejahteraan,'' tegas Edy.

Siap Koko Prabu

Untuk mewujudkan ini, tambahnya, perlu dilakukan pemimpin yang visioner yang berani melakukan reformasi di semua bidang, termasuk reformasi birokrasi di jajaran Pemkab Wonogiri. Dukungan politik kepada Danar, tambah Edy, tidaklah menjadi sesuatu yang keliru.

Sebab Yuli Handoko sebagai pendamping Danar, adalah kader Partai Golkar yang duduk sebagai Bendahara DPD Wonogiri. Reformasi birokrasi, diharapkan dapat dilakukan secara profesional dan akuntabel, demi mewujudkan pemerintah yang baik. Menanggapi pernyataan politik Partai Golkar, Danar, menyatakan terima kasih, dan menyambut baik keinginan Partai Golkar yang telah bertekat untuk mendukungnya.

Sebab secara nasional, Partai Golkar senantiasa membangun koalisi mendukung pemerintahan hasil pilihan rakyat. ''Apalagi saya ini dulu adalah kader yang dilahirkan Golkar dan ikut menjadi pengurus DPD,'' kata Danar.

Ucapan selamat dan dukungan, sebelumnya juga disampaikan oleh Bupati Begug Poernomosidi. ''Wis saate andinda maju mimpin Wonogiri (Sudah saatnya andinda maju memimpin Wonogiri),'' kata Begug setelah berjabat tangan dan rangkulan saling cium pipi dengan Danar.

Atas amanah ini, Danar menjawab ''Siap koko prabu (Siap kakanda Prabu),'' ujar Danar. Setelah Begug, siang harinya datang menysul ke rumah Danar, Cawabup Paryanti. Kedatangannya juga untuk keperluan menyampaikan ucapan selamat.

( Bambang Purnomo /CN27 )

Tidak ada protes hasil penghitungan suara Pilkada Wonogiri

Wonogiri (Espos)–Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Wonogiri telah disampaikan kepada pihak-pihak terkait dalam rapat pleno yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Giri Wahana Kompleks GOR Wonogiri, Senin (20/9). Tidak ada protes atau keberatan atas hasil tersebut.

Pengamatan Espos, rapat pleno itu dihadiri seluruh anggota KPU, saksi dari masing-masing pasangan calon, desk Pilkada Pemkab Wonogiri, Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada dan Muspida. Tampak pula calon wakil bupati (Cawabup), Yuli Handoko. Namun, Yuli, yang bersama pasangannya Cabup Danar Rahmanto hampir pasti akan menjadi pasangan calon terpilih itu hanya mengikuti acara di barisan belakang.

Dalam acara tersebut, KPU menyampaikan hasil rekapitulasi yang telah dilakukan oleh 25 panitia pemilihan kecamatan (PPK) pada Jumat (17/9) hingga Sabtu (18/9), di mana pasangan Cabup-Cawabup, Danar Rahmanto-Yuli Handoko berhasil mendulang 236.645 suara atau 40,36% dari total suara sah 586.288 suara. Disusul pasangan H Sumaryoto-H Begug Poernomosidi yang meraih 165.059 suara atau 28,15%, pasangan H Sutadi-Hj Paryanti dengan perolehan 113.407 suara atau 19,34%, dan terakhir pasangan H Mulyadi-Edy Purwanto yang meraih 71.177 suara atau 12,14%.

Jumlah pemilih yang menggunakan haknya sebanyak 600.065 orang atau sekitar 65,57% dari total jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 915.178 pemilih. Para saksi dari empat pasangan calon bisa menerima hasil tersebut dan tidak ada yang mengajukan keberatan.

Pada akhir acara mereka menandatangani berita acara rangkap tujuh yang dilampiri tiga berkas, meliputi sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pasangan calon, rincian perolehan suara pasangan calon dan pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara.

Sementara itu, Ketua KPU, Joko Purnomo mengatakan senang karena semua pihak bisa menerima hasil rekapitulasi itu. Dia mengakui dibandingkan Pilkada 2005 lalu, tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada memang turun.

shs

Tamu Danar 'Mbanyu Mili' Berebut Ingin Digunduli


Wonogiri, CyberNews. Bagi wanita, rambut sering ditempatkan sebagai hal yang sangat berharga. Itu disetarakan layaknya makhota. Karena itu, ketika ada wanita yang rela memontong rambutnya hingga gundul, ini menjadi hal yang mengundang decak heran dari sejumlah orang.

''Nama saya Indri, usia saya 39 tahun,'' tutur Ny Indri ketika menyerahkan pemangkasan rambutnya sampai gundul ke Calon Bupati (Cabup) pemenang Pilkada Wonogiri 2010 Danar Rahmanto, Jumat (17/9).

Ini yang membuat Danar menjadi haru, dan mencoba menanyakan apakah tekat cukur gundulnya sudah betul-betul bulat ? ''Empun, wong niki nadar (Sudah, karena ini nadar),'' tandas Indri.

Ibu rumah tangga yang telah dikarunia tiga anak ini, mengatakan, sejak awal punya nadar manakala Danar memenangi Pilkada Wonogiri, maka dia akan cukur gundul. ''Jadi jangan ragu-ragu lagi untuk menggunduli saya,'' ujar Indri yang mengaku sebagai warga asal Lingkungan Johokidul Kelurahan Giriwono Kecamatan Wonogiri Kota.

Untuk melunaskan nadar gundul, Indri datang ditemani kakaknya, Doni (43), ke rumah kediaman Danar Rahmanto di Dusun Kenteng Desa Ngadirojokidul Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri. Doni yang menemami adiknya, juga minta digunduli. Indri-Doni, merupakan bagian dari pendukung fanatik Danar Rahmanto. Begitu kepalanya telah gundul, Indri langsung berdiri meneriakkan takbir 'Allahuakbar'' keras-keras sambil mengepalkan tangan kanannya ke atas.

Sejak tersiar Danar memenangi Pilkada Wonogiri 2010, tamu yang berdatangan ke rumah bagai 'mbanyu mili' (mengalir) silih berganti. Dari sejumlah yang hadir, ada yang kemudian berebut untuk minta digunduli. Sebagian tamu lainnya, datang menyampaikan ucapan selamat, menyampaikan rasa kagumnya, memuji, dan sebagian lainnya mendoakan agar Danar kelak sukses menjadi Bupati Wonogiri. Ramai-ramai minta cukur gundul, telah dilakukan sejak Kamis sore (16/7), setelah dalam perhitungan sementara perolehan suara, Danar diindikasikan memenangi Pilkada. Acara cukur gundul ini, masih saja terus berlanjut silih berganti.

Kamidin (48) petani dari Desa Ngreco dan Katino (53) dari Desa Gayam Pondok, datang bertamu ke rumah Danar untuk menyampaikan ucapan selamat. ''Saya datang ke sini, setelah mendengar siaran televisi yang menyebutkan Mas Danar menang,'' ujar keduanya. Sebagian warga, berdatangan setelah membaca koran Danar menang.

Ny Pani (48), bakul jamu gendong, tergopoh-gopoh menyalami Danar, sambil menangis haru. Wanita dari Desa Blabak Pondok Kecamatan Ngadirojo ini, mengaku punya kedekatan dengan Danar, karena menjadi salah satu langganan jamunya. ''Waktu mendaftarkan saya ikut mengantarkan ke KPU, dengan tetap menggendong jamu. Saya senang kalau kemudian ternyata Mas Danar yang menang,'' ujar Ny Pani.

Segala Elemen

Tamu Danar mengalir dari segala strata dan elemen masyarakat. MulaI dari petani, buruh, kuli angkut, kernet dan sopir mobil angkutan umum, bakul pasar, pamong desa, tokoh pemuda, pesilat, tokoh masyarakat dan sebagian pejabat sipil, kepolisian dan militer. Juga dari kalangan rekan sesama pebisnis. Bank Jateng Cabang Wonogiri, juga mengirimkan karangan bunga tanda ucapan selamat.

Wiwik Budi Priyanto, yang menjadi petugas among tamu, mengatakan, banyak petani pedesaan yang datang membawa oleh-oleh panenan singkong, kacang, kedelai dan jagung rebus. Mereka minta, agar oleh-olehnya itu dapat disuguhkan kepada para tamu yang membanjiri rumah Danar pasca-pelaksanaan Pilkada, untuk pesta pemenangannya.

Masyarakat marginal lapis bawah ini, berharap Danar kelak mampu menjadi pamomong dan pengayom rakyat Wonogiri, termasuk warga yang hidup di pedesaan. ''Ini sungguh membuat hati saya jadi trenyuh dan terharu. Semoga ini dapat makin meneguhkan saya, untuk kelak mampu membawakan amanah dalam memimpin Wonogiri,'' ujar Danar.

( Bambang Purnomo /CN27 )

Di balik kemenangan Danar-Yuli

Penampilan laki-laki berbadan kecil bernama Sardi itu tampak berbeda dari biasanya. Rambut hitam pendek yang senantiasa menghiasai kepalanya sudah tidak ada lagi. Kini kepala pria berusia 51 tahun itu pelontos.

Sebuah topi terpegang di tangannya saat dia berjalan menuju halaman Gedung Giri Wahana Kompleks GOR Wonogiri, Senin (20/9) siang itu. Lalu dengan keceriaan yang seolah tak pernah lepas dari wajahnya, dia menyapa orang-orang yang baru saja mengikuti rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilkada 2010.

“Topine iku mbok yo dienggo, ben ra ngetok-ngetoki yen bar menang (Topinya itu dipakai dong, supaya tidak terlalu memperlihatkan bahwa (calon bupati-wakil bupatinya) baru saja menang),” celetuk seseorang dengan maksud bergurau saat bersalaman dengannya.

Menanggapi gurauan itu, Sardi hanya tertawa. Bendahara DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Wonogiri yang juga Ketua Tim Pemenangan Pasangan Danar Rahmanto-Yuli Handoko itu rupanya sudah terbiasa. Dia pun ikut bergabung dan duduk bersama sejumlah wartawan di teras gedung tersebut.

Sebagai ketua tim pemenangan dari pasangan calon yang menang, Sardi memang berhak untuk merasa bangga. Namun, hal itu tidak lantas membuatnya sombong. Dia bahkan mengaku masih terkesima dan setengah tidak percaya pasangan calon yang diusung partainya bersama dua partai lain, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Gerindra dalam Koalisi Wonogiri Bangkit (KWB) bisa meraih 40% suara dalam pemungutan suara Pilkada, Kamis (16/9) lalu.

Dia bercerita, pada awal-awal penghitungan suara seusai pemungutan suara ditutup di TPS-TPS, dirinya sempat pesimistis. “Saya memantau penghitungan di TPS-TPS Kecamatan Selogiri, nyaris tidak ada yang dimenangkan Pak Danar. Saya jadi ketar-ketir. Lalu saya pergi untuk melihat penghitungan suara di KPU,” ujar bapak tiga anak dan kakek satu orang cucu ini.

Di KPU, Sardi mengaku sangat terkejut mendapati pasangan Danar-Yuli unggul dengan lebih dari 40% suara. “Tapi saya tidak berani berharap dulu, karena siapa tahu saat itu penghitungannya baru di basis-basisnya Pak Danar. Sedangkan basisnya Pak Maryoto-Begug belum dihitung,” ujar dia.

Sardi baru percaya setelah terus menerus mengikuti proses penghitungan dan perolehan suara pasangan Danar-Yuli tetap stabil. Apalagi setelah melihat penghitungan suara di Desk Pilkada Pemkab, hasilnya juga sama.

Sardi mengungkapkan kunci sukses timnya mengantarkan pasangan Danar-Yuli adalah kekompakan dan kebersamaan. Pun ketika isu money politics mendera pasangan Danar-Yuli, semua bisa ditepis. “Selain itu kami berusaha untuk mempertahankan suara yang diperoleh Pak Danar pada Pilkada 2005 lalu. Saat itu, Pak Danar melawan Pak Begug dan berhasil meraup 35% suara. Itu adalah modal yang sangat berharga,” ujar anggota DPRD dari wilayah Selogiri itu.

Sardi mengakhiri percakapan itu dengan ungkapan, sesuatu yang diawali dengan cantik, tentu akan memberikan hasil yang baik.


shs

915.178 Pemilih Hari ini Meriahkan Pilkada Wonogiri

Wonogiri, CyberNews. Hari ini (16/9) sebanyak 915.178 pemilih di Kabupaten Wonogiri akan memeriahkan pesta demokrasi pemilihan bupati (Pilbup) Kabupaten Wonogiri untuk periode 2010-2015.

Empat cabup dan cawabup yang bertarung untuk memperebutkan menjadi orang nomor satu di Kabupaten Wonogiri itu antara lain pasangan Sumaryoto-Begug Poernomosidi yang diusung PDIP dan PKS, Sutadi-Paryanti yang diusung Partai Golkar dan beberapa partai non parlemen.

Pasangan Mulyadi-Edi Purwanto diusung Partai Demokrat, Partai Hanura, PKBP, PPRN, PDP dan PBB, pasangan terakhir Danar Harmanto-Yuli Handoko diusung PPP, PAN, serta Partai Gerindra.

Pilkada Kabupaten Wonogiri yang diselenggarakan tahun ini termasuk unik sebab keseluruhan calon bupati yang maju merupakan pengusaha otobus, selain itu tiga dari empat anggota cabup masih satu keluarga yakni Sumaryoto, Mulyadi dan Danar Harmanto.

Total TPS hari ini ada 2.026, PPS 294, serta PPK 25, menurut salah satu anggota KPU Kabupaten Wonosobo, Suyono diperkirakan pukul 14.00 WIB nanti jumlah suara sudah mulai masuk ke KPU.

SUASANA TPS I SAMBIHARJO


Diriingi seratusan warga, Cabup Danar datangi TPS III

Wonogiri (Espos)–Seorang calon bupati (Cabup) selalu memiliki cara untuk menarik perhatian warga saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Seperti yang dilakukan salah satu Cabup di Pilkada Wonogir, yakni H Danar R.

Cabup nomor 4, H Danar R yang berpasangan dengan Yuli Handoko memilih berjalan kaki dari rumahnya yang berjarak 100 meter dari tempat pemungutan suara (TPS) III, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kamis (16/9).

Tidak hanya berjalan kaki, keberangkatan Cabup Danar yang mengenakan batik sekitar pukul 07.45 WIB, diiringi sekitar 100 orang yang tak lain para pendukung dan warga sekitar rumahnya.

Sehingga selama perjalanan menuju TPS, suasana cukup emosional terlihat dari banyaknya sambutan dari warga yang kebetulan berada di jalan yang dilewati rombongan Cabup danar. Sedang pasangan H Danar, calon wakil bupati (Cawabup) Yuli Handoko menggunakan hak pilihnya di Domas, Bulukerto.

Sementara Cawabup H Begug yang berpasangan dengan H Sumaryoto, berangkat dari rumah dinas Bupati sekitar pukul 06.30 WIB. Karena pemungutan suara di TPS IX, Gerdu, Giripurwo baru dimulai pukul 07.00 WIB, maka Cawabup Begug yang mendapat giliran no 1 sempat menunggu.

tus

INFRASTRUKTUR WISATA NAMPU YANG KURANG

Wonogiri (Espos)–Sarana infrastruktur jalan menuju kawasan wisata Pantai Nampu di ujung selatan Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri masih jauh dari memadai. Jalan tersebut sebenarnya sudah beraspal, tapi tidak cukup lebar, hanya sekitar 3-5 meter.

Padahal selama Lebaran, Kawasan wisata Pantai Nampu dibanjiri wisatawan. Tidak kurang dari 5.000 wisatawan mengunjungi pantai berpasir putih itu setiap harinya sejak H+1 Lebaran, Sabtu (11/9).

Kepala Desa Gunturharjo, Suyadi, saat dihubungi Espos, Senin (13/9) mengungkapkan setiap libur Lebaran pantai tersebut memang selalu ramai dikunjungi wisatawan. “Ya ini selama tiga hari terakhir pengunjungnya sangat ramai,” ungkapnya.

Demikian pula yang dikatakan Camat Paranggupito, Sariman. Dihubungi Espos, Senin, Sariman mengungkapkan sejak H+1 Lebaran pengunjung Pantai Nampu rata-rata mencapai 5.000 orang. Jumlah tersebut naik hampir 10 kali lipat dibandingkan hari-hari libur dan tanggal merah lainnya.

Menurut Sariman selain keterbatasan jalan, tangga menurun menuju pantai juga sangat sempit dan hanya ada satu tangga dari batu untuk keluar dan masuk kawasan pantai. Akibatnya, wisatawan terpaksa mengantre karena harus berjalan satu-satu dengan posisi badan dimiringkan.

Karena itulah, Sariman mengatakan sangat berharap program pelebaran jalan dan perbaikan infrastruktur yang dikerjakan bersama dua kabupaten tetangga, yaitu Pacitan, Jawa Timur dan Wonosari, Yogyakarta.

“Ini sangat penting karena potensi wisata di kawasan ini terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan warga. Misalnya para pedagang makanan dan es kelapa muda, selama libur Lebaran bisa mendapatkan untung sampai Rp 1 juta per hari,” ujar Sariman.

PILKADA WONOGIRI 2010 PERTARUNGAN SAUDARA YANG SAMA SAMA JURAGAN BUS

Wonogiri, CyberNews. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wonogiri 2010, Kamis (16/9), merupakan pertarungan sesama trah (dinasti) dari keturunan kakek Karyo Kromo (almarhum) dari Desa Dawung Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri. Betapa tidak? Karena tiga dari empat calon bupati (Cabup), adalah cucu dan cucu menantu dari Mbah Dawung.

Ketiga Cabup trah dari Mbah Dawung ini, adalah Cabup nomor urut satu Drs Sumaryoto yang merupakan cucu menantu. Kemudian Cabup Drs Mulyadi MM pemilik nomor urut tiga dan Cabup Danar Rahmanto bernomor urut empat, keduanya adalah cucu Mbah Dawung. Keduanya sekaligus masih terhitung saudara sepupu.

Mulyadi yang mantan Sekda Wonogiri dan diusung Partai Demokrat melalui Koalisi Satria Bangkit, adalah putra sulung dari Ny Tinem Darmo Sutarno (putri Mbah Dawung). Kemudian Danar yang dicalonkan oleh koalisi PAN, PPP dan Partai Gerindra, merupakan putra dari Atmo Wiranto (kakak Ny Tinem).

Selanjutnya, Sumayoto yang diusung koalisi Merah Putih (gabungan PDIP dan PKS), adalah menantu Ny Tinem, karena menikah dengan Ny Mamik yang merupakan adiknya Mulyadi.

Ketiga Cabup ini semuanya merupakan pengusaha otobus (PO). Yakni PO Tunggal Dara, Timbul Jaya dan Gajah Mungkur. Yang berkecimpung dalam bisnis angkutan bus. Baik bus malam AKAP maupun bus bumel AKDP. Juga mengusahakan pompa bensin, membuka Bank Perkreditan Rakyat (BPR), stasiun siaran radio maupun bisnis gas elpiji.

"Betul kalau Pilkada Wonogiri 2010 ini disebutkan sebagai pertarungan trah," kata Sumaryoto yang anggota FPDIP DPR-RI ini. Dari tiga calon asal trah Mbah Dawung ini, hanya Sumaryoto yang tidak dapat nyoblos. Pasalnya, dia sejak tahun 1975 telah pindah dan menetap menjadi warga Jakarta. Terkait dengan Pilkada Wonogiri 2010, Sumaryoto dan keluarga tidak pindah untuk mencari KTP Wonogiri.

Selama pra-pelaksanaan Pilkada 2010, Sumaryoto bersama istri dan keluarganya pulang mudik ke rumah mertua (Ny Tinem) di Ngadirojo Wonogiri. "Saya hidup serumah dengan Mas Mulyadi di rumah ibu mertua di Ngadirojo. Hanya beda kamar saja. Dia di atas, sedang saya di kamar bawah ini," ujar Sumaryoto yang merupakan mantan tokoh sepak bola nasional ini.

"Soal Pilkada ini dikesankan sebagai pertarungan trah, bagi kami itu tidak masalah," tegas Mulyadi.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Wonogiri ini, mengatakan, persaingan sesama saudara selama ini terbiasa dilakukan. Utamanya persaingan dalam bisnis angkutan bus. Sebab ketiga Cabup ini, sama-sama menjadi pengusaha bus.

Dalam Pilkada ini, tambah Mulyadi, kita sesama cabup yang masih serumpun dalam ikatan keluarga, senantiasa akan bersaing secara sehat. Terlebih lagi, pada zaman di era serba transparan seperti yang sekarang tengah berjalan ini. Mulyadi, mengatakan, sebelum bersama istri dan anak-anaknya berangkat nyoblos ke TPS, Kamis (16/9), lebih dulu sungkem memohon restu dari ibu kandungnya, yakni Ny Tinem di Ngadirojo.

Penegasan untuk sama-sama bersaing secara sehat, juga dikemukakan oleh Cabup Danar Rahmanto. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Ketua DPC Organda Wonogiri ini, mengatakan, pencalonan Pilkada kali ini merupakan keduakalinya dia lakukan. Lima tahun lalu, dia maju dan mendapatkan dukungan sebanyak 43 persen, tapi kalah dengan Bupati Wonogiri incumbent Begug Poernomosidi.

Menyikapi kemunculan tiga cabup dari trah Mbah Dawung yang saling berebut wahyu bupati ini, Direktur PO Tunggal Daya, H Sutardi BSc yang juga paman dari ketiga Cabup itu, mengatakan, ini menjadikan repot untuk membagi suara dukungan. "Jalan tengahnya, keluarga kami yang punya hak pilih harus berbagai suara, untuk mendukung ketiga-tiganya," kata Sutardi.

( Bambang Purnomo /CN12 )

Senin, 06 September 2010

Pencairan tunjangan guru di Wonogiri terancam molor

Wonogiri (Espos)–Tunjangan guru baik sertifikasi maupun non sertifikasi di Kabupaten Wonogiri terancam molor hingga setelah Lebaran menyusul belum ditetapkannya APBD Perubahan (APBD-P) 2010. Hingga Senin (6/9), hasil evaluasi Gubernur Jateng terhadap rancangan APBD-P itu belum turun.

Dengan hanya tiga hari tersisa, yaitu Selasa-Kamis (7-9/9), nyaris tidak mungkin untuk membahas hasil evaluasi gubernur tersebut, menetapkan RAPBD-P menjadi APBD-P dan memproses pencairan tunjangan guru itu sebelum Lebaran.

Informasi yang dihimpun Espos, hingga kemarin, baru sebagian guru, yaitu yang mengikuti sertifikasi pada 2009 dan setelahnya, yang telah menerima tunjangan.

Salah seorang guru yang mengikuti sertifikasi sebelum 2009, Setyowati, kepada Espos, Senin (6/8) mengaku belum menerima tunjangan tersebut. Dia berharap tunjangan itu bisa cair sebelum Lebaran, namun jika tidak, dia mengatakan hanya bisa pasrah.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Suparno mengungkapkan memang terdapat perbedaan mekanisme pencairan antara tunjangan sertifikasi tahun 2009 dengan tunjangan sertifikasi tahun 2008 dan sebelumnya. Hal itu karena berdasarkan Permendagri No 59/2007, pendapatan di satu instansi pemerintah harus masuk ke kas daerah.

“Tunjangan guru yang ikut sertifikasi tahun 2009, masih ditransfer langsung ke rekening masing-masing. Sedangkan tunjangan guru sertifikasi tahun 2008 dan sebelumnya, harus melalui kas daerah dan itu sudah dimasukkan dalam pembahasan RAPBD-P, termasuk tunjangan guru non sertifikasi. Sehingga pencairannya harus melalui mekanisme APBD,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Suparno, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (6/9).

Suparno mengungkapkan informasi terakhir yang diterimanya, hasil evaluasi gubernur terhadap RAPBD-P sebenarnya sudah kelar. Rencananya, Selasa (7/9) ini akan diambil. Setelah itu baru akan dibahas di DPRD dan ditetapkan menjadi APBD-P.

Meski kemungkinannya sangat kecil untuk tunjangan sertifikasi guru tahun 2008 dan sebelumnya serta tunjangan guru non sertifikasi bisa cair sebelum Lebaran, Suparno mengatakan akan tetap mengusahakan. “Satu hal yang pasti, uangnya sudah ada di kas daerah. Hanya, turunnya kapan, sebelum atau setelah Lebaran, itu yang belum bisa dipastikan,” ujarnya.

shs

Sejumlah warga Wonogiri bentuk Satgas anti money politics

Wonogiri (Espos)–Sejumlah warga Kabupaten Wonogiri mendeklarasikan pembentukan Satgas Anti Money Politics di rumah Ketua Umumnya, Rio Hana, Rejosari, Ngadirojo Kidul, Ngadirojo, Wonogiri, Senin (6/9) sore. Pendeklarasian itu dimaksudkan agar praktek tercela atau money politics dalam Pilkada Wonogiri tidak terjadi.

Anggota Satgas akan disebar di 25 kecamatan dan akan ikut mengawasi tingkah laku para calon bupati (Cabup), calon wakil bupati (Cawabup) dan tim kampanye masing-masing calon. Satgas bentukan baru itu akan bermarkas di Kenteng, Ngadirojo Kidul, Ngadirojo, Wonogiri.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Satgas Anti Money Politics, Rio Hana saat ditemui Espos di sela-sela persiapan deklarasi. “Markas utama akan didirikan di rumah kami di Kenteng, Ngadirojo Kidul, tetapi juga akan dibangun Posko di setiap kecamatan,” ujar Hana.

Dijelaskan oleh Hana, deklarasi Satgas Anti Money Politics (SAMP) bertujuan untuk menegakkan pelaksanaan demokrasi di Wonogiri. ”Empat pasangan calon akan kami awasi semua. Tidak pilih kasih, kami merupakan Satgas Anti Money Politics independen. Kami berharap pelaksanaan Pilkada Wonogiri benar-benar berjalan bersih. Bersih dari money politics, bersih dari intimidasi atau ancaman.”

Bagaimana soal anggota? Hana menyatakan, saat ini sudah ada 1.000 orang. Dia mengaku telah mencium aroma money politics. Salah satunya, dugaan money politics yang diadukan ke Panwas Wonogiri. “Tidak hanya Cabup Danar, Cabup Maryoto dan Cabup-Cabup lain kalau terbukti kami laporkan dan tidak akan kedaluwarsa.”

Hana juga menyatakan akan menindak tegas anggotanya jika turut bermain money pilitics. “Anggota seperti itu (terlibat money politics) kami keluarkan. Kami pun percaya, anggota tidak akan berani karena merupakan tokoh-tokoh masyarakat di wilayah mereka. Kami juga tidak akan arogan atau melangkahi kewenangan dan tugas Panwas Pilkada.”

Sebelumnya Ketua Panwaslu Wonogiri, S Prihmardoyo menyambut senang adanya pembentukan Satgas Anti Money Politics. Ketua DPD Partai Golkar Wonogiri, Edy Santoso mengatakan pembentukan Satgas Anti Politics diperlukan untuk mengawal Pilkada Wonogiri.


tus

Jumlah pemudik di Terminal Induk Wonogiri mulai meningkat

Wonogiri (Espos)–Jumlah penumpang arus mudik yang masuk ke Wonogiri melalui Terminal Induk Giri Adipura, mulai H-7 Lebaran, Jumat (3/9) hingga H-5, Minggu (5/9) terus menunjukkan peningkatan.

Diperkirakan, arus mudik di Kota Gaplek akan memuncak pada H-2, Rabu (8/9). Data yang diperoleh Espos dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Wonogiri, Minggu, total sudah 11.545 penumpang yang tiba di Terminal Induk Wonogiri selama tiga hari terakhir.

“Pada H-7, Jumat, ada 3.392 penumpang datang dengan diangkut 113 unit bus. Pada H-6, Sabtu, ada 3.444 penumpang datang dengan diangkut 120 unit bus. Lalu pada H-5 pagi ini, Minggu, tercatat 4.709 penumpang datang dengan diangkut 174 bus,” papar Kepala UPT Terminal, Haryadi, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.

Sementara berdasarkan pantauan Espos, Minggu pagi, Terminal Induk memang tampak lebih ramai, terutama bus-bus yang masuk. Penumpangnya sendiri, tidak banyak yang turun di terminal tersebut. Kebanyakan mereka langsung melanjutkan perjalanan ke daerah tujuan dengan bus yang sama.

shs

Kamis, 02 September 2010

11 Posko disiapkan sambut pemudik

Wonogiri (Espos)–Arus penumpang mudik dari Jakarta menuju Wonogiri akan dipantau secara ketat mulai H-7 Lebaran, Jumat (3/9) besok. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi H-3 atau H-2 dengan peningkatan 5% dibandingkan tahun lalu.

Berbagai persiapan telah dilakukan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Wonogiri bersama pihak-pihak lain yang terkait. Di antaranya pembenahan fasilitas di Terminal Induk Giri Adipura. Pantauan Espos, Kamis (2/9), sejumlah petugas tampak sedang memperbaiki dan menambal lubang aspal di jalur keluar masuk bus dan angkutan di terminal terbesar di Kabupaten Wonogiri itu. Kondisi jalannya sudah rusak dan berlubang di sana-sini. Lubang itu mengakibatkan genangan setelah hujan.

Kepala Terminal Induk Giri Adipura, Sutadi, saat ditemui wartawan mengatakan perbaikan itu sudah berlangsung sejak sepekan lalu. “Perbaikannya memang hanya tambal sulam. Tapi paling tidak, bisa sedikit meningkatkan kenyamanan bagi penumpang,” ujar Sutadi, diamini Kepala UPT Terminal, Haryadi.

Terpisah, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishubkominfo, E Suwargiyanto saat dihubungi Espos, Kamis, mengaku tengah memantau pembuatan Posko sekaligus rest area di depan kantor Kecamatan Selogiri. Totok, sapaan akrabnya, mengungkapkan total ada 11 Posko Mudik di seluruh wilayah Wonogiri, baik yang dibuat sendiri oleh Dishubkominfo maupun yang bergabung dengan kepolisian.

“Kami membuka Posko di depan kantor Kecamatan Selogiri, Terminal Induk, Pertigaan Air Mancur Krisak, Kantor Dishub, Waduk Gajah Mungkur, Pasar Kota, dan lima daerah, yaitu Ngadirojo, Jatisrono, Purwantoro, Baturetno dan Pracimantoro,” ungkap Totok.

shs

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "