blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Selasa, 07 Juni 2011
Alur pendaratan dermaga Waru rusak
Perihal uji coba pendaratan perahu nelayan di Pantai Nampu yang selama ini lebih dikenal untuk wisata itu diungkapkan oleh Kepala Koperasi Nelayan Paranggupito “Parang Bahari”, Sucipto, kepada wartawan, Minggu (5/6/2011).
Menurutnya, uji coba itu baru kali pertama ini dilakukan dan ternyata hasilnya cukup menggembirakan. Perahu bisa bersandar dengan aman berikut muatannya.
“Hasilnya cukup menggembirakan. Artinya, nelayan tidak lagi harus mendaratkan perahu jauh-jauh ke Pantai Sadeng di Yogyakarta atau Watukarung di Pacitan. Bisa lebih irit bahan bakar dan dari sisi keamanan peralatan juga lebih terjamin karena berada di daerah sendiri,” ungkap Sucipto.
(shs)
Pembangunan dermaga Waru tunggu dana dari pusat
BELUM SIAP -- Batu-batu karang terlihat berserakan di Pantai Waru yang sebenarnya bakal dijadikan tempat pendaratan nelayan Wonogiri. Foto diambil belum lama ini. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)
Sementara ini, nelayan pun dipersilakan untuk mendaratkan perahu di Pantai Nampu jika hal itu lebih efisien. Penegasan mengenai belum adanya anggaran untuk membangun dermaga Pantai Waru diungkapkan secara terpisah oleh Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto, Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla), Rully Pramono Retno dan Kabid Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dwi Sudarsono, Selasa (7/6/2011).
“Tahun ini kebetulan tidak ada anggaran sama sekali untuk proyek dermaga Pantai Waru. Ya mau enggak mau nelayan harus bersabar dulu. Tahun 2012 nanti kami mengajukan anggaran ke APBD untuk pembuatan DED (detail engineering design-red),” kata Dwi Sudarsono.
Mengenai rusaknya alur pendaratan sementara di Pantai Waru yang sebelumnya dikeluhkan oleh para nelayan sehingga membuat mereka terpaksa menguji coba pendaratan di Pantai Nampu, Dwi mengatakan hal itu karena belum dibuatnya penghalang ombak di sisi timur Pantai Waru. Karena itulah, nanti dalam penyusunan DED, aspek-aspek teknis semacam itu akan dibahas serius.
Kepala Disnakperla, Rully Pramono Retno, kepada wartawan, kemarin membenarkan DED dermaga Pantai Waru memang belum ada. Namun dari hasil studi kelayakan, Pantai Waru sangat memenuhi syarat untuk dibuat dermaga pendaratan perahu nelayan. Karena itulah, Pemkab berkomitmen membangun dermaga di pantai itu.
“Dermaga itu sudah dirintis dengan membuat makadam untuk akses jalan dan alur pendaratan sementara. Kami juga mengupayakan bantuan peralatan untuk para nelayan, meskipun untuk tahun ini kemungkinan belum terwujud karena minimnya anggaran,” jelas Rully.
Rully mengatakan anggaran untuk pembangunan dermaga itu sudah diajukan ke pemerintah pusat dengan harapan mendapat alokasi pada APBN 2012 mendatang. Sementara itu, Rully mengatakan tidak masalah jika nelayan mendaratkan perahu di Pantai Nampu.
Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto pun mengatakan hal senada. Dia menegaskan komitmennya untuk meneruskan pembangunan dermaga Waru. “Pembangunan dermaga Pantai Waru sudah tentu akan direalisasikan, karena nelayan setempat sangat membutuhkannya. Tahun 2012 mendatang mudah-mudahan ada anggaran dari pusat. Permohonan bantuan sudah diajukan,” kata Danar.
Seperti diberitakan, nelayan di pesisir selatan Paranggupito mengujicoba pendaratan perahu di Pantai Nampu yang selama ini lebih dikenal sebagai tempat wisata. Hal itu dilakukan menyusul rusaknya alur pendaratan sementara yang dibuat sebagai rintisan dermaga di Pantai Waru. Pilihan mendaratkan perahu di Nampu itu bersifat praktis, yakni karena lebih dekat dan efisien dibandingkan jika mereka harus mendarat di Sadeng, DIY atau ke Pacitan seperti yang selama ini mereka lakukan.
shs
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.