blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Jumat, 16 September 2011
paranggupito dan sekitarnya mengering
saat ini dengan suasana kemarau panjang maka akan ada perubahan emandangan diwilayah giritonto, paranggupito dan sekitarnya. perubahan pemandangan ini nampak karena sebagian wilayah ini bergeografis pegunungan jati, pepohonan dan semak, yang biasanya nampak hijau tanpa kelihatan berbatu, maka saat ini akan terjadi pemandangan dengan pegunungan mengering, semak belukar mati dan kelihatan bebatuanya. pohon pohon jati banyak meranggas sehingga kelihatan hanya pohon saja. hal yang perlu diperhatikan adalah potensi kebakaran. dengan berguguranya daun dan mengering sehingga bisa mungkin terbakar.
Kamis, 08 September 2011
tumpengan khas kampung
ada yang membuat kangen dengan suasana guyup rukunya dikampung, setiap ada event atau keperluan misalnya sepasaran bayi, rasulam, weton dan sebagainya. masyarakat paranggupito masih banyak yang melakukan kondangan ( among among ). tradisi syukuran ataupun berdoa yang dilakukan dengan mengundang tetangga sekitaran. dengan menu utama yaitu tumpengan dengan gudangannya.
liga sepakbola paranggupito (ASPAG )
dengan digagas beberapa teman teman yang sering melaksanakan kegiatan olah raga bola maka di tahun ini ada sebuah acara yang diberinama ASPAG yaitu liga sepakbola yang diikuti 8 klub sepakbola khisis diwilayah kecamatan paranggupito. semua klub saling bertemu dan dilakukan skoring untuk peringkatnya. diharapkan kegiatan ini selain memberikan kegiatan positif bagi remaja remaja juga memperikan pelatihan mental bertanding dan sportifitas. diharapka klub tidak saling bertanding yang kasar namun diharapkan bermain yang fair play. sudah dilakukan beberapa pertandingan yang kebanyakan dilaksanakan di sore hari. harapan selanjutnya adalah munculnya bibit pemain sepakbola yang kedepan bisa mewakili kecamatan di event event yang lebih tinggi.
harapan bravo sepakbola paranggupito walaupun minim dana dan sponsor namun tetap terlaksana.
pantai waru
di pantai ini direncanakan untuk dibangun sebuah pelabuhan kecil yang siap untuk menampung kegiatan nelayan lokal. saat ini jalan masuk sudah sampai tepi pantai dengan rabat beton. pantai ini terletak di sebelah barat pantai nampu dan berdekatan dengan sumber air waru, bahkan sebagian airnya mengalir kecil samppai ke pantai ini. ada pemadangan yang asik saat air dari sungai tersebut mengalir sehingga menyerupai air terjun. walaupun airnya sedikit namun menambah suasana pemadangan.
pantai nampu tetap mempesona
pantai nampu kedengaran belum dikenal masyarakat umum, hanya masyarakat lokal saja yang sudah banyak mengenal. seperti biasa di liburan lebaran tahun ini pantai ini selalu mejadi tujuan wisatawan lokal dari sukoharjo, solo, wonogiri, jogja dan sekitarnya. juga para pemudik pemudik yang menyempatkan berkunjung juga.tidak ada yang istimewa di lebaran ini karena tidak ada satupun fasilitas yang dibangun atau yang lebih dari lebaran sebelumnya. tanpa fasilitas, jalan sempit dan banyak dijumpai jalan yang hampir longsor dan berbahaya. apa bila mengunjungi pantai ini diharapkan berhati hati karena bila berpapasan akan sedikit mengalami kesulitam.
tidak ada efent khusus yang dilaksanakan, namun banyak warung warung makan insiden yang hanya buka dihari lebaran. banyaknya wisatawan ternyata tidak ditangkap pemkab sebagai sarana untuk menambah pendapatan yang akan digunakan sebagai biaya pembangunan.
untuk masuk melewati pos tiket 2000 per orang dan parkin 3000/ kendaraan roda 2. untuk penataan lebih bagus daripada lebaran kemarin karena banyaknya petugas.
namun ada yang perlu dipertanyakan kemana larinya/masuknya pendapatan tiket dan parkir tersebut. bukan jumlah yang sedikit bila dilakukan pengelolaan keuangan yang bagus. dan hasilnya bisa untuk pembangunan prasarana misalnya kamar mandi/wc, yang sampe saat ini tidak ada sama sekali. juga mungkin pendopo sebagai rest area.
kami wp hanya berharap semoga kedepan pantai ini dikelola dengan baik sehingga akan mengangkat nama daerah, dan banyak fasilitas sehingga pengunjung juga bertambah.
sugeng riyadi
Senin, 08 Agustus 2011
armada tanki bertebaran di paranggupito
sudah menjadi kebiasaan setiap musim kemarau ini dipastikan akan ada banyak armada tngki air yang siap menyuplai kebutuhan air di wilayah wonogiri selatan. area terparah dialami di 3 kecamatan paranggupito, giritontro dan pracimantoro. tangki tangki ini kebanyakan adalah milik perseorangan dan ada beberapa milik pdam, juga partai yang ikut berpartisipasi dalam pengadaan air bersih. air biasanya diambil di wilayah pracimantoro, gunturharjo, maupun giritontro. dipasarkan kisaran 100-150 ribu sesuai wilayah.
telaga jarakan kering kerontang
di musim kemarau ini telaga jarakan yang biasa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari hari terlihat kering tanpa ada sedikitpun air yang tersisa. telaga ini masuk wilayah gudangharjo. masyarakat beralin ke penampungan tadah hujan maupun membeli air ke tangki air swasta yang harganya kisaran 150 rb
dusun setro
dusun setro merupakan wilayah dari desa paranggupito, merupakan wilayah paling timur berbatasan dengan desa sambiharjo dan gudangharjo. untuk menuju ke dusun ini dari jalan aspal kurang lebih 1 km. dusun inu terkenal reog( jathilan/kuda lumpingnya) sebagian besar penduduk bertani, berdagang, perantau dan pegawai.
SD GUDANGHARJO 2
sd ini terletak di desa gudangharjo, tepatnya di dusun jarakan. untuk menuju kesana jalan sudah relatif nyamna karena sudah dilakukan perabatan jalan. dari jalan pantai nampu ke selatan 2 km. SD ini menampung murid sekolah dari beberapa dusun terdekat yang mana desa gudangharjo memiliki 2 SD negeri, dan sd gudangharjo 2 untuk menampung wilayah selatan.
pantai baru siap dibuka jalur baru
pantai kali merah memang belum terkenal namun mungkin tidak lama lagi segera dibangun akses menuju pantai tersebut. pantai ini secara geografis terletak diselatan desa gudangharjo paranggupito. saat ini telah dimulai pengerjaan jalan jalur baru menuju pantai tersebut. diharapkan pemkab dengan kepemimpinan baru ini bisa merespon apa yg menjadi potensi di daerahnya sehingga bisa lebih bermanfaat.
Minggu, 31 Juli 2011
66 proyek DPID siap dilelang
(Solopos.com)–Sebanyak 66 proyek jalan, jembatan dan pengairan dari dana penyesuaian infrastruktur daerah (DPID) yang digelontor pemerintah pusat senilai total Rp 14,85 miliar, siap dilelang menyusul telah disetujuinya mekanisme mendahului anggaran perubahan APBD 2011.
Persetujuan pengajuan mekanisme mendahului anggaran tersebut diungkapkan Ketua Komisi C DPRD Wonogiri, Setyo Sukarno.
Kepada wartawan, Minggu (24/7/2011), Setyo mengungkapkan proyek-proyek yang didanai DPID itu dinilai cukup mendesak untuk dilaksanakan sehingga pihaknya menyetujui mekanisme mendahului anggaran yang diajukan Pemkab.
“Dana ini kan seharusnya dilaksanakan setelah dibahas dan disetujui dalam APBD Perubahan 2011. Namun karena pelaksanaannya mendesak sementara APBD Perubahan juga belum mulai dibahas, maka diusulkan pelaksanaannya mendahului anggaran dan kami telah memberikan persetujuan,” jelas Setyo.
Dana DPID yang diterima Wonogiri tahun ini senilai Rp 14,85 miliar, dibagi untuk 36 proyek perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (DPU) senilai Rp 9,9 miliar.
Sisanya senilai Rp 4,85 miliar digunakan untuk 30 proyek perbaikan sarana pengairan dan irigasi di bawah tanggung jawab Dinas Pengairan Energi dan Sumbe Daya Mineral (ESDM).
(shs)
Jelang Ramadan dan Lebaran, kebutuhan air meningkat, warga Wonogiri selatan waswas
Ilustrasi (muslimdaily.net)
Kepala Desa Gunturharjo, Suyadi, kepada wartawan, Minggu (31/7/2011) mengungkapkan kebutuhan air bersih selama Ramadan biasanya meningkat dan akan terus meningkat ketika waktu semakin mendekati Lebaran. Pasalnya, saat itu banyak warga desa yang merantau pulang kampung untuk menikmati Lebaran bersama keluarga mereka. “Ya jelas warga di sini agak sedikit waswas. Pasokan air PDAM belum menjangkau secara merata ke seluruh wilayah. Itu pun kadang-kadang tidak lancar. Sedangkan untuk membeli air dari tangki yang dijual oleh pengusaha swasta warga sering harus mengantre. Harganya pun selangit,” kata Suyadi.
Menurut Suyadi, harga air yang dijual oleh pengusaha swasta saat ini mencapai Rp 120.000/tangki. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya saat Ramadan dan Lebaran berlangsung di musim kemarau, harga air semakin mendekati Lebaran akan semakin meningkat sampai Rp 150.000/tangki. Satu tangki air bisa mencukupi kebutuhan antara 1-2 pekan tergantung jumlah anggota keluarga.
Sementara bantuan pemerintah yang sangat diharapkan untuk membantu meringankan beban kesulitan warga tak kunjung datang. “Kami berharap bantuan air bersih dari pemerintah bisa dipasok mulai awal Ramadan ini, sehingga warga cukup terbantu ketika sudah mendekati Lebaran. Saat ini warga sudah banyak yang menjual barang berharga dan ternak supaya bisa beli air,” kata Suyadi.
Hampir senada disampaikan Camat Paranggupito, Sariman. Dihubungi Espos, Minggu, Sariman mengungkapkan kondisi kekeringan di Paranggupito masih sama seperti sebulan lalu, bahkan lebih parah karena selama Ramadan dan Lebaran biasanya kebutuhan air meningkat. Sementara bantuan dari pemerintah belum kunjung datang.
Terpisah, Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Maryanto mengungkapkan dana untuk bantuan air bersih di wilayah yang kekeringan dari APBN memang sudah turun. Namun karena alokasi dana yang minim, pihaknya perlu menentukan skala prioritas.
“Rencananya, dalam waktu dekat kami akan lakukan pemetaan daerah mana yang paling mendesak kebutuhan airnya. Tapi bukan berarti kami menunda-nunda. Pemetaan itu kami lakukan sambil jalan. Yang jelas awal Ramadan ini kami upayakan untuk didistribusikan,” katanya
Semua desa di Kecamatan Paranggupito yang berjumlah delapan desa sejak dua bulan terakhir mengalami kesulitan air menyusul datangnya musim kemarau. Selain di Giritontro juga ada lima desa/kelurahan dengan yang sudah kekeringan, sedangkan di Pracimantoro sekurang-kurangnya tujuh desa/kelurahan juga bernasib sama.
shs
TABITHA DANAR RAHMANTO DIKUKUHKAN JADI KETUA TP PKK WONOGIRI YANG BARU
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Hj. Sri Bibit Waluyo meminta Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto untuk segera meninjau kembali Perda Nomor 6 tahun 2002 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan dan Keputusan Bupati Nomor 59 2 tahun 2002 yang mengakibatkan perubahan TP PKK menjadi Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (LPKK). Menurutnya, aturan tersebut sudah tidak lagi sesuai dengan Rakernas VII PKK tahun 2010. Demikian disampaikan Hj. Sri Bibit Waluyo dalam sambutannya pada acara Pelantikan dan Serah Terima Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Wonogiri Masa Bhakti 2011-2015, di Gedung PKK Provinsi Jawa Tengah, Selasa (26/7).
“Dalam Rakernas ditegaskan bahwa TP PKK dibentuk di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, dengan ketua PKK dijabat secara fungsional oleh istri Menteri Dalam Negeri, Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kades/Lurah. Karena itu saya harap Bupati Wonogiri dapat meninjau ulang Perda itu,” katanya.
Sebelumnya, ketua TP PKK Kab. Wonogiri dijabat oleh istri Wakil Bupati Wonogiri, yakni Rika Yuli Handoko. Dalam kesempatan tersebut, Tabitha Danar Rahmanto yang merupakan istri Bupati Wonogiri ini dilantik menjadi ketua PKK Kabupaten Wonogiri yang baru. Hal tersebut sudah sesuai dengan hasil Rakernas VII PKK tahun 2010. Sehingga pada kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kab. Wonogiri Rika Yuli Handoko yang telah mengasuh dan membina PKK Kabupaten Wonogiri sejak 1 November 2010 itu, menyerahkan jabatannya kepada Tabitha Danar Rahmanto dengan disaksikan Hj. Sri Bibit Waluyo dan Bupati Wonogiri. Tabitha Danar Rahmanto akan menjalankan tugas-tugas PKK hingga tahun 2015 nanti.
Hj. Sri Bibit Waluyo mengungkapkan bahwa PKK merupakan ujung tombak pelaksana kegiatan di SKPD. PKK dapat memberi manfaat optimal untuk menjabarkan program Pemerintah Kabupaten Wonogiri. “Untuk itu, terkait permasalahan keterbatasan anggaran yang ada di Wonogiri, saya harap hendaknya ketua PKK yang baru dapat meningkatkan koordinasi dan kemitraan dengan dewan penyantun PKK Wonogiri, serta menjalin hubungan dengan lembaga lain yang bersedia menjadi donatur dan mitra bagi PKK,” pesannya.
Sementara, Bupati berharap dengan telah dilantiknya Ketua PKK Kabupaten Wonogiri yang baru dapat menjadi tonggak awal bagi terwujudnya Gerakan PKK yang lebih maju dan lebih baik dari era kepengurusan sebelumnya. Juga dapat segera menyatukan langkah serta meningkatkan program-program yang berdampak langsung pada kesejahteraan hidup keluarga di Kabupaten Wonogiri. “PKK juga harus merevitalisasi kegiatan yang selama ini telah berjalan terutama Posyandu yang menjadi program penting dalam mengontrol dan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Posyandu juga merupakan menjadi program penting yang langsung bersentuhan dengan masyarakat sehingga keberadaanya harus terus dimaksimalkan.” (HUMAS_ESTI SUCI)
WP sambut ramadhan
97,65 JUTA DANA HIBAH PT ASKES ATASI KEKERINGAN DI WONOGIRI
Penyerahan dana hibah ini diterima langsung oleh Bupati Wonogiri, H.Danar Rahmanto disaksikan para pejabat Muspida Kabupaten Wonogiri yang digelar di halaman depan Museum Karst, Pracimantoro Wonogiri, Rabu (27/7).
Bupati menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama yang baik dengan PT ASKES selama ini.” Bantuan sarana air bersih ini merupakan salah satu solusi mengatasi kekeringan di Kabupaten Wonogiri khususnya wilayah selatan, masalah kekeringan adalah masalah klasik yang tiap tahun melanda Wonogiri, namun bagaimana cara mengatasinya tentu tak hanya sebatas bantuan air bersih saja akan tetapi bagaimana kita mampu memanfaatkan keadaan alam yang ada dengan optimal” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa potensi air bersih di bawah gunung wilayah Wonogiri selatan sebenarnya layak untuk dikonsumsi dan cukup banyak. Dengan bantuan sarana air bersih berupa pompa air yang akan dipasang di Sumber Silap Desa Sukoharjo Tirtomoyo dan Luweng Sapen Desa Gebangharjo Pracimantoro ini dharapkan akan dapat mengatasi kekeringan yang sering melanda di dua desa tersebut.
Dalam laporannya Kepala PT ASKES (Persero) Regional Jateng IV Jateng dan DIY, Drg. Sri Endang Tidarwati, MM, AAAK menyampaikan bahwa total bantuan dana sebesar 97,65 juta ini akan diberikan untuk Desa Sukoharjo Kecamatan Tirtomoyo sebesar Rp. 35.400.000,- dan Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro sebesar Rp. 62.250.000,-. Dana ini selanjutnya digunakan untuk pembelian sarana air bersih berupa bak pelindung, bak penampung, sambungan perpipaan, mesin genset dan pompa air. ”Dana hibah ini merupakan dana dari Program Bina Lingkungan PT ASKES (Persero) dalam rangka HUT PT ASKES ke-43 sebagai wujud pelayanan kami kepada masyarakat Wonogiri yang 47% dari total penduduk se-Kabupaten Wonogiri telah menjadi peserta ASKES” terangnya.
Bersamaan dengan kegiatan tersebut juga diselenggarakan Pelayanan Kesehatan berupa pengobatan gratis untuk 500 orang dan pelayanan KB gratis untuk 50 orang. Sebagai bentuk apresiasi terhadap pelayanan PT ASKES, Bupati Wonogiri memberikan penghargaan kepada PT Askes (Persero) berupa Piagam Penghargaan Pelayanan Kesehatan sebagai mitra terbaik di bidang Kesehatan.(in_humas)
Selasa, 19 Juli 2011
STUDIO HARMONI mengucapkan SELAMAT ATAS PERESMIAN KANTOR BARU BMT SEJAHTERA MANDIRI TIRTOMOYO'
sebagai partner dalam projek kantor baru BMT SEJAHTERA MANDIRI tirtomoyo dalam pekerjaan interior studio harmoni mengucapkan selamat atas dibukanya dan diresmikanya kantor baru yang terletak di barat masjid tirtomoyo. semoga dengan kantor barunya diharapkan semakin amanah dalam membantu masyarakat , menggerakkan ekonomi msyarakat. Sehingga BMT sejahtera mandiri menjadi penjembatan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
Jumat, 15 Juli 2011
SEKDA WONOGIRI : PNS HARUS PROFESIONAL
Dalam kesempatan tersebut Sekda mengatakan bahwa pelaksanaan UKPPI merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM PNS di Kabupaten Wonogiri. “Pendidikan yang lebih tinggi tentunya jangan dijadikan formalitas atau persyaratan saja. Namun harus bisa mencerminkan intelektualitas yang lebih tinggi dalam berfikir. Dengan meningkatnya tingkat pendidikan, berarti ikut meningkat pula kemampuan. Nah, tentu peningkatan ini harus disertai perubahan pola pikir,” terangnya.
Ditambahkan Sekda bahwa keberhasilan mengikuti UKPPI bukan hanya kebanggaan PNS yang bersangkutan, tapi juga indikator kemajuan PNS di Kabupaten Wonogiri yang semakin hari memiliki jenjang pendidikan yang lebih baik. Namun, di satu sisi saat ini Pemkab kekurangan SDM baik dari segi kuantitas dan kualitas. “Jika berhasil lulus dalam ujian ini, ada beberapa konsekuensi. Pangkat naik, otomatis gaji juga ikut naik. Lalu anda semua pasti lebih dekat pada jabatan tertentu. Harapan kami, tentunya peningkatan yang demikian harus diimbangi dengan menunjukkan kemampuan masing-masing dalam bekerja di bidangnya,” imbuh Sekda.
Sekda berpesan bahwa PNS yang berhasil lulus nanti hendaknya mampu menunjukkan prestasi, kinerja, dan kapasitasnya sebagai aparatur yang professional. “Jangan meniru perilaku pegawai yang bersikap apatis. Penting masuk kerja, lalu naik pangkat. Apalagi jika PNS ini dijadikan samben saja, karena ada usaha lain yang lebih menguntungkan dan menopang kehidupannya. Sebab yang demikian itu masyarakat akan dirugikan. Sebagai lembaga pemerintahan, kapasitas dan intelektual kita sangat diharapkan masyarakat sebagai penyelenggara Negara yang baik. Dan lama-lama yang apatis dan tidak professional akan tersingkir juga.” (HUMAS_ESTI SUCI)
DESA GIRIMARTO PERINGKAT 9 BESAR LOMBA DESA NASIONAL
“Hal ini tentunya tidak terlepas dari keseriusan dan kesungguhan segenap perangkat desanya dalam melakukan kegiatan administratif dan pemerintahan, juga greget seluruh warga masyarakat dalam melaksanakan berbagai sendi kehidupan, sehingga berhak mewakili Propinsi Jawa Tengah dalam lomba desa tingkat nasional,” kata Bupati Wonogiri di sela-sela menerima kedatangan Tim Penilai Lomba Desa Tingkat Nasional di balai desa Girimarto, Rabu (13/7).
Bupati menambahkan bahwa hasil yang ingin dicapai setiap peserta dalam suatu perlombaan adalah kemenangan. Namun demikian, hal tersebut bukanlah menjadi tujuan utama. “Karena dari setiap pelaksanaan tugas sebagai abdi masyarakat, esensinya dari setiap pelaksanaan tugas adalah terwujudnya pelayanan prima di berbagai bidang bagi setiap anggota masyarakat. Mampu mewakili Propinsi Jawa Tengah untuk menjadi yang terbaik dalam pelaksanaan lomba desa tingkat nasional pada tahun 2011 ini saja sudah merupakan suatu prestasi yang membanggakan”.
Sementara ketua tim penilai lomba desa tingat nasional DR. Elvin Ilyas Nainggolan, M.Si mengatakan bahwa masuknya desa Girimarto menjadi nominasi 9 besar tingkat nasional ini menyisihkan lebih dari 70 ribu Desa/Kelurahan yang ada di Indonesia. Ia berpesan bahwa menang kalah ataupun juara dan tidak dalam ajang kompetisi nasional ini hendaknya tidak dijadikan prioritas. Sebab utamanya adalah bagaimana pemerintah memberikan layanan yang bermanfaat pada masyarakat.
“Kedatangan kami ini untuk melihat kondisi riil di lapangan dan melakukan klarifikasi. Bagaimana data administratif yang sudah masuk pada kami, selanjutnya disinkronisasi dan diklarifikasi, apa benar data yang masuk itu sama dengan kenyataannya. Baru setelah itu akan masuk tahap selanjutnya yaitu babak 6 besar tingkat nasional,” katanya.
Ditambahkan bahwa indikator yang menjadi bidang penilaian mencakup Pendidikan Masyarakat; Kesehatan Masyarakat; Ekonomi Masyarakat; Keamanan dan Ketertiban; Partisipasi Masyarakat; Pemerintahan; Lembaga Masyarakat; dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Selainjutnya tim juri melakukan penilaian di beberapa objek, antara lain koperasi RT, home industri, pembuatan kerajinan, serta menilai kearifan lokal dan keunikan budaya yang dimiliki masyarakatnya. (HUMAS_ESTI SUCI)
Selasa, 07 Juni 2011
Alur pendaratan dermaga Waru rusak
Perihal uji coba pendaratan perahu nelayan di Pantai Nampu yang selama ini lebih dikenal untuk wisata itu diungkapkan oleh Kepala Koperasi Nelayan Paranggupito “Parang Bahari”, Sucipto, kepada wartawan, Minggu (5/6/2011).
Menurutnya, uji coba itu baru kali pertama ini dilakukan dan ternyata hasilnya cukup menggembirakan. Perahu bisa bersandar dengan aman berikut muatannya.
“Hasilnya cukup menggembirakan. Artinya, nelayan tidak lagi harus mendaratkan perahu jauh-jauh ke Pantai Sadeng di Yogyakarta atau Watukarung di Pacitan. Bisa lebih irit bahan bakar dan dari sisi keamanan peralatan juga lebih terjamin karena berada di daerah sendiri,” ungkap Sucipto.
(shs)
Pembangunan dermaga Waru tunggu dana dari pusat
BELUM SIAP -- Batu-batu karang terlihat berserakan di Pantai Waru yang sebenarnya bakal dijadikan tempat pendaratan nelayan Wonogiri. Foto diambil belum lama ini. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)
Sementara ini, nelayan pun dipersilakan untuk mendaratkan perahu di Pantai Nampu jika hal itu lebih efisien. Penegasan mengenai belum adanya anggaran untuk membangun dermaga Pantai Waru diungkapkan secara terpisah oleh Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto, Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla), Rully Pramono Retno dan Kabid Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dwi Sudarsono, Selasa (7/6/2011).
“Tahun ini kebetulan tidak ada anggaran sama sekali untuk proyek dermaga Pantai Waru. Ya mau enggak mau nelayan harus bersabar dulu. Tahun 2012 nanti kami mengajukan anggaran ke APBD untuk pembuatan DED (detail engineering design-red),” kata Dwi Sudarsono.
Mengenai rusaknya alur pendaratan sementara di Pantai Waru yang sebelumnya dikeluhkan oleh para nelayan sehingga membuat mereka terpaksa menguji coba pendaratan di Pantai Nampu, Dwi mengatakan hal itu karena belum dibuatnya penghalang ombak di sisi timur Pantai Waru. Karena itulah, nanti dalam penyusunan DED, aspek-aspek teknis semacam itu akan dibahas serius.
Kepala Disnakperla, Rully Pramono Retno, kepada wartawan, kemarin membenarkan DED dermaga Pantai Waru memang belum ada. Namun dari hasil studi kelayakan, Pantai Waru sangat memenuhi syarat untuk dibuat dermaga pendaratan perahu nelayan. Karena itulah, Pemkab berkomitmen membangun dermaga di pantai itu.
“Dermaga itu sudah dirintis dengan membuat makadam untuk akses jalan dan alur pendaratan sementara. Kami juga mengupayakan bantuan peralatan untuk para nelayan, meskipun untuk tahun ini kemungkinan belum terwujud karena minimnya anggaran,” jelas Rully.
Rully mengatakan anggaran untuk pembangunan dermaga itu sudah diajukan ke pemerintah pusat dengan harapan mendapat alokasi pada APBN 2012 mendatang. Sementara itu, Rully mengatakan tidak masalah jika nelayan mendaratkan perahu di Pantai Nampu.
Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto pun mengatakan hal senada. Dia menegaskan komitmennya untuk meneruskan pembangunan dermaga Waru. “Pembangunan dermaga Pantai Waru sudah tentu akan direalisasikan, karena nelayan setempat sangat membutuhkannya. Tahun 2012 mendatang mudah-mudahan ada anggaran dari pusat. Permohonan bantuan sudah diajukan,” kata Danar.
Seperti diberitakan, nelayan di pesisir selatan Paranggupito mengujicoba pendaratan perahu di Pantai Nampu yang selama ini lebih dikenal sebagai tempat wisata. Hal itu dilakukan menyusul rusaknya alur pendaratan sementara yang dibuat sebagai rintisan dermaga di Pantai Waru. Pilihan mendaratkan perahu di Nampu itu bersifat praktis, yakni karena lebih dekat dan efisien dibandingkan jika mereka harus mendarat di Sadeng, DIY atau ke Pacitan seperti yang selama ini mereka lakukan.
shs
Minggu, 29 Mei 2011
Perbaikan jalan provinsi ditarget selesai sebelum Lebaran
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPT Bina Marga Jateng wilayah Surakarta, Haryono, saat ditemui wartawan di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi C DPRD Wonogiri, Kamis (26/5/2011).
Menurut Haryono, kondisi jalan provinsi yang rusak di Wonogiri kebanyakan masih dalam taraf sedang dan ringan. Panjangnya mencapai 131,6 km atau sekitar 70% dari total panjang ruas jalan provinsi yang mencapai 179,790 km.
“Sudah menjadi sifat alami aspal yang tidak tahan terendam air, maka selama musim hujan yang terus-menerus banyak ruas jalan yang rusak hampir bersamaan. Tapi pemeliharaan terus kami lakukan,” kata Haryono.
(shs)
finishing kantor baru BMT SEJAHTERA MANDIRI TIRTOMOYO
Sabtu, 14 Mei 2011
banjir tirtomoyo
pada tanggal 6 mei kemarin kawasan tirtomoyo diguyur hujan lebat mulai dari siang hingga malam mengakibatkan banjir di sungai yang berhulu di waduk gajah mungkur. dengan geografis yang dikelilingi pegunungan dan termasuk daerah basah maka dalam sekejap sungai yang mengalir di sisi selatan kota tirtomoyo meluap. terlihat beberapa rumah penduduk juga ada yang terendam, pohon pohon bertumbangan dihantam gelombang airnya juga lahan pertanian yang kebanyakan hampir panen sebagian tersapu banjir juga. air juga menggenang di beberapa titik jalan utama yaitu disisi timur karang turi dan disisi selatan jembatan karang turi. akibat banjir ini melumpuhkan arus transportasi darat dari tirtomoyo ke wonogiri/baturetno juga dari baturetno menuju wonogiri.
potensi wisata air terjun di manyaran
ternyata di sebuah daerah yang masuk di kecamatan manyaran wonogiri ada sebuah pemandangan alam yang bila diangkat potensinya akan menjadi tempat wisata unggulan. tidak kalah dengan air terjun grojogan sewu. dengan pemandangan alam pegunungan di perbatasan kabupaten gunungkidul dan wonogiri terlihat sangatlah elok. namun ada kekurangan karena untuk mencapai obyek wisata ini tidak bisa ditempuh kendaraan bermotor namun hanya menggunkan jalan setapak dengan berjalan kaki. alangkah bagusnya dengan kondisi sekarang ini pemerintah daerah bisa mengoptimalkan potensi ini. sehingga dapat dijadikan wisata alternatif baik wisatawan lokal maupun di solo raya. pembuatan jalan atau akses jalan menuju lokasi adalah yang utama. karena kawasan ini masih bisa dikembangkan lagi menjadi kawasan perkemahan atau camping ground, wisata alam ( out bond ) juga yang lainya.
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.