blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Minggu, 29 Mei 2011
Perbaikan jalan provinsi ditarget selesai sebelum Lebaran
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPT Bina Marga Jateng wilayah Surakarta, Haryono, saat ditemui wartawan di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi C DPRD Wonogiri, Kamis (26/5/2011).
Menurut Haryono, kondisi jalan provinsi yang rusak di Wonogiri kebanyakan masih dalam taraf sedang dan ringan. Panjangnya mencapai 131,6 km atau sekitar 70% dari total panjang ruas jalan provinsi yang mencapai 179,790 km.
“Sudah menjadi sifat alami aspal yang tidak tahan terendam air, maka selama musim hujan yang terus-menerus banyak ruas jalan yang rusak hampir bersamaan. Tapi pemeliharaan terus kami lakukan,” kata Haryono.
(shs)
finishing kantor baru BMT SEJAHTERA MANDIRI TIRTOMOYO
Sabtu, 14 Mei 2011
banjir tirtomoyo
pada tanggal 6 mei kemarin kawasan tirtomoyo diguyur hujan lebat mulai dari siang hingga malam mengakibatkan banjir di sungai yang berhulu di waduk gajah mungkur. dengan geografis yang dikelilingi pegunungan dan termasuk daerah basah maka dalam sekejap sungai yang mengalir di sisi selatan kota tirtomoyo meluap. terlihat beberapa rumah penduduk juga ada yang terendam, pohon pohon bertumbangan dihantam gelombang airnya juga lahan pertanian yang kebanyakan hampir panen sebagian tersapu banjir juga. air juga menggenang di beberapa titik jalan utama yaitu disisi timur karang turi dan disisi selatan jembatan karang turi. akibat banjir ini melumpuhkan arus transportasi darat dari tirtomoyo ke wonogiri/baturetno juga dari baturetno menuju wonogiri.
potensi wisata air terjun di manyaran
ternyata di sebuah daerah yang masuk di kecamatan manyaran wonogiri ada sebuah pemandangan alam yang bila diangkat potensinya akan menjadi tempat wisata unggulan. tidak kalah dengan air terjun grojogan sewu. dengan pemandangan alam pegunungan di perbatasan kabupaten gunungkidul dan wonogiri terlihat sangatlah elok. namun ada kekurangan karena untuk mencapai obyek wisata ini tidak bisa ditempuh kendaraan bermotor namun hanya menggunkan jalan setapak dengan berjalan kaki. alangkah bagusnya dengan kondisi sekarang ini pemerintah daerah bisa mengoptimalkan potensi ini. sehingga dapat dijadikan wisata alternatif baik wisatawan lokal maupun di solo raya. pembuatan jalan atau akses jalan menuju lokasi adalah yang utama. karena kawasan ini masih bisa dikembangkan lagi menjadi kawasan perkemahan atau camping ground, wisata alam ( out bond ) juga yang lainya.
Senin, 09 Mei 2011
Diguyur hujan, tasyakuran pernikahan Bupati Wonogiri tetap meriah
Wonogiri (Solopos.com) – Meski hujan lebat mengguyur wilayah Wonogiri, acara tasyakuran pernikahan Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto dan Tabitha Marantika di Ngadirojo tetap berlangsung meriah, Jumat (6/5) malam.
TASYAKURAN--Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto duduk berdampingan dengan calon isterinya Tabitha Marantika di panggung kehormatan saat acara tasyakuran pernikahannya yang menghadirkan grup musik Islami Kiai Kanjeng dan Emha Ainun Najib di Ngadirojo, Jumat (6/5) malam. (Espos/Suharsih)
Acara yang tadinya dijadwalkan berlangsung mulai pukul 19.00 sempat molor. Bahkan banjir yang terjadi di sejumlah tempat di Wonogiri membuat sejumlah jalan utama sulit dilalui sehingga sejumlah tamu undangan terlambat datang. Acara semalam terutama dikhususkan pada jajaran perangkat desa dari seluruh wilayah Wonogiri. Para pimpinan dan pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga terlihat hadir, termasuk sejumlah anggota DPRD. Ketua DPRD, Wawan Setya Nugraha juga terlihat di antara undangan.
Bupati H Danar Rahmanto hadir bersama calon istrinya, Tabitha Marantika. Mereka berdua kompak mengenakan pakaian bernuansa serba putih. Warga dan tamu undangan umumnya mengungkapkan kebahagiaan mereka atas pernikahan sang bupati. Salah satu warga setempat, Yulianto, menilai pernikahan ini akan menambah wibawa Danar. “Pernikahan ini diharapkan juga bisa memberikan teladan pada masyarakat mengenai keluarga yang harmonis,” ujarnya.
TASYAKURAN--Emha Ainun Najib alias Cak Nun memberikan tausiyah dalam acara tasyakuran pernikahan Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto dan Tabitha Marantika di Ngadirojo, Jumat (6/5) malam. (Espos/Suharsih)str
Sementara Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Wonogiri, Widi Hartono, menyebut pernikahan ini bisa mengakhiri banyak pertanyaan yang selama ini sering muncul soal status Danar. “Pernikahan ini tentunya juga diharapkan bisa meningkatkan semangat kerja Bupati dalam membangun Wonogiri,” imbuhnya. Widi juga berharap Tabitha selaku pendamping bisa memberikan dukungan moral dan spiritual, serta membantu memberikan pemikiran-pemikiran positif yang mendukung kinerja Danar.
Tasyakuran yang membuka rangkaian acara sebelum akad nikah dan resepsi resmi hari Minggu (8/5) esok juga dimeriahkan penampilan kelompok Gamelan Kiai Kanjeng yang dikomandoi budayawan Emha Ainun Nadjib. Dalam tausiyahnya, Emha antara lain mengingatkan bahwa Indonesia ibarat sawah yang subur, namun banyak diganggu rumput liar. Emha juga sempat “menggarap” Danar dengan menyebut bahwa di usianya yang sekarang, Danar seharusnya sudah momong 2 anak. “Tapi malah sekarang menikah,” ujar Emha. “Tapi ini berarti masih ada tambahan karunia kebahagiaan,” imbuhnya.
shs
PPDI: Perdes kurang pelatihan!
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PPDI Wonogiri, Widi Hartono, menanggapi keluhan Kepala Bagian (Kabag) Pemdes Setda Wonogiri, Sunarso mengenai masih lambannya kinerja Perdes dalam rapat koordinasi dengan sekretaris desa (Sekdes) se-Kabupaten Wonogiri yang digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Kamis (5/5/2011) lalu.
Ditemui Espos di sela-sela menghadiri acara tasyakuran pernikahan Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto, Jumat (6/5/2011) malam, Widi menyampaikan terima kasih atas kritikan Bagian Pemdes terhadap kinerja Perdes. Diakuinya memang masih ada Perdes yang kinerjanya lemah, meskipun banyak juga sebenarnya kompeten.
“Namun demikian, kritikan, keluhan, atau pemberian motivasi saja tidaklah cukup. Yang paling dibutuhkan oleh para perangkat desa adalah pelatihan atau workshop secara berkala tentang penyusunan APBDes ataupun SPj, agar Perdes benar-benar paham,” kata Widi.
(shs)
Mas Kawin Pernikahan Danar Rahmanto – Tabitha 8.500 Dinar
INFOWONOGIRI.COM-WONOGIRI-Minggu Legi (8/5/11) menjadi sejarah penting bagi Danar Rahmanto (45) dan Tabita Marantika (22). Bupati Wonogiri ini secara resmi menikahi Mahasiswi semester IV Jurusan Ekonomi AUB Surakarta warga asal Dusun Kopen RT 01 RW 03 Kelurahan /Kecamatan Jatiroto.
Pesta Pernikahan digelar di rumah pribadi Danar Rahmanto di Jl Raya Ngadirojo, di Dusun Kenteng RT 03 RW 03 Desa Ngadirojo Kidul Kecamatan Ngadirojo. Upacara pernikahan secara islami dipimpin oleh penghulu H Muflih Hanik. Hadir sebagai wali mempelai wanita Suyatno pakde Tabita Marantika dan Camat jatiroto Panji Tito Yuwono.
Sementara saksi utama pada pihak Danar Rahmanto adalah pamannya H Sutardi dan Guruh Soekarno Putra. Kepala Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngadirojo yang memimpin ijab kabul itu menggunakan bahasa Indonesia. Danar membayar mas kawin sebagai mahar mata uang Dinar (Arab Saudi) sebanyak 5.800.
Jumlah uang tersebut menandakan tanggal resepsi pernikahan Danar-Tabita. Angka delapan (8) menunjukan tanggal. Angka lima (5) menunjukan bulan. Angka 00 tidak dijelaskan maknanya. Sedangkan Dinar artinya dari Danar. Hanya itu. “Tidak ada tunangan dan tidak ada pula tukar cincin saat lamaran dulu,” ujar mertua Danar Rahmanto, Marjiyo.
Usai akad nikah dilanjutkan resepsi pernikahan. Mempelai berdua menuju kursi pelaminan tampa upacara tradisi. Mempelai pria mengenakan busana Kesatria Jawa berwarna putih, dan mempelai wanita mengenakan kebaya Jawa. Dekorasi panggung Gebyok Jawa. Kedua mepelai berdiri menyambut ratusan tamu undangan di didampingi kakak kandung ke dua Joko Sutantyo, Ny Suprapto.
Kedua orang tua Tabita Marantika Marjiyo-Atik Mulyani tampak mendampingi. Tampak hadir tamu istimewa, Gubenur Jawa Tengah Bibit Waluyo berserta istri, Bupati Sukoharjo Wardoyo, Walikota Solo Joko Widodo dan Wawali Rudi Hadiyatmo, anggota DPRD Propinsi Ayuning Sekar Suci, Subandi, Joko Purnomo, hadir pula DPR RI Sumaryoto, mantan Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi, Mantan Sekda Sukoharjo, Suprapto, Mantan Sekda Wonogiri Suprapto.
Pejabat Muspida Wonogiri juga tampak hadir. Wakil Bupati Wonogiri H Yuli Handoko, Ketua DPRD Wonogiri Wawan Setyo Nugroho dan sebagian anggota DPRD Wonogiri tampak secara bergantian hadir menyalami kedua mempelai. Sekda Pemda Wonogiri Sutanto, Kepala Dinas satuan kantor perangkat daerah (SKPD) dan pejabat di lingkungan Sekda serta Camat se Kabupaten Wonogiri.
Orang tua Tabita, Marjiyo menyatakan sangat bahagia atas terselenggaranya pernikahan ini. Akad nikah dan resepsi pernikahan telah berjalan lancer. “Saya hari ini bahagia sekali,” ujar ayah dua anak ini. Tabita adalah anak pertamanya. Marjiyo menceritakan, perkenalan Tabita-Danar terjadi sektar setahun silam, menjelang pemilukada 2010. Saat itu Tabita bekerja sebagai sekretaris prdibadinya.
Kebahagiaan juga tampak terpancar dari wajah keluarga Danar Rahmanto, antara lain pamannya H Sutardi. Dia membeberkan, Danar adalah anak ke empat dari lima bersaudara pasangan Salman Atmo Wiranto (alm) dan Sutanti (Alm). Kakak kandung pertama Danar adalah Harjuno (alm), Joko Sutantyo, Heri Sumarmo jejaka di Semarang, Danar Rahmanto dan adiknya Agus Hartono (alm).
Danar sebelumnya menikahi Tabita, adalah suami dari Utin (42) warga Jatiroto Wonogiri. Hasil menikah dengan Utin dikaruniai tiga anak. Yaitu Zul Roid Hasbul Ghoni (14) siswa SMP Muhammadiyah 5 Solo, Zul Zaim (12) siswa kelas 6 SD Al Ashar dan Zulfa Hanifa (9) SD Al Ashar. Namun Utin tidak tampak hadir. Anak kedua dan ketiganya tidak tampak hadir. Hanya anak pertama yang terlihat hadir.
Perlu diketahui rangkaian resepsi pernikahan sebelumnya terlah digelar. Kali pertama digelar malam tasyakuran pada Kamis (6/5/11) lalu. Malam itu di rumah pribadi Danar, digelar malam tasyakuran para paguyuban Praja Wonogiri, malam itu dipentaskan tari seni tradisi Wonogiri. Sehari setelah digelar ceramah agama yang disampaikan oleh Kyai Mbeling MH Ainun Najib. Sedangkan, pada resepsi kemarin, dipentaskan pelawak kondang Yati Pesek, Baguse Ngarso dan Kopral. (bagus@infowonogiri.com)
Rabu, 04 Mei 2011
Feeder bakal diganti KRD, rel Solo-Wonogiri diinspeksi
Wonogiri (Solopos.com)–PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta, Rabu (4/5/2011) melakukan inspeksi dan uji coba kekuatan rel sepanjang 37 km dari Solo ke Wonogiri.
Uji coba itu dilakukan terkait rencana pengoperasian kereta rel diesel (KRD) untuk menggantikan kereta feeder yang selama ini beroperasi di jalur itu.
Kepala PT KAI Daops VI Yogyakarta, Bambang Eko Martono sendiri yang memimpin rombongan inspeksi tersebut, bersama Manajer Jalan, Jembatan dan Rel, Joko Widagdo, Manajer Operasi, Subakir, dan Manajer Sarana, Agung Suranto.
Kereta api yang digunakan dalam inspeksi itu adalah KRD yang biasa dipakai pada rangkaian gerbong Prambanan Express (Prameks).
“Ini baru sebatas uji coba dan inspeksi rel setelah diperbaiki sepanjang 37 km dari Stasiun Purwosari, Solo sampai ke Wonogiri,” ungkap Pejabat Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budianto, saat ditemui di Stasiun Kota Wonogiri.
(shs)
Bupati Wonogiri menikah, sebar 1.500 undangan
Danar Rahmanto
Sejumlah pejabat tinggi setingkat menteri dikabarkan masuk dalam daftar undangan itu. Di antaranya Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar serta sejumlah anggota DPR RI dan politisi yang merupakan teman-teman lama Danar.
Danar melalui pesan singkatnya kepada Espos, Selasa (3/5), menitipkan permintaan dukungan dan doa restu kepada seluruh masyarakat Wonogiri agar acara pernikahannya yang kedua dengan gadis asal Lingkungan Kopen, Kelurahan/Kecamatan Jatiroto itu berlangsung lancar. “Saya juga meminta doa dan restu kepada masyarakat Wonogiri agar pernikahan saya yang kedua ini menjadi pernikahan yang penuh berkah, langgeng, sakinah, mawadah dan warrahmah, serta bisa meningkatkan kinerja saya sebagai bupati,” katanya.
Sementara itu, mengenai persiapan acara pernikahan tersebut, menurut sekretaris panitia acara, Agus Mulyadi, sudah mendekati final. Acara resepsi itu hampir dipastikan akan berlangsung meriah. Untuk acara khusus akad nikah yang dilangsungkan di rumah Danar di Dusun Kenteng, Ngadirojo, Minggu (8/5) saja telah disebar 1.500 undangan.
Belum lagi acara-acara lainnya, seperti acara tasyakuran, Jumat (6/5) yang melibatkan seluruh perangkat desa di Kabupaten Wonogiri. Acara tasyakuran ini, rencananya menampilkan grup musik dakwah Kiai Kanjeng pimpinan Emha Ainun Najib.
Sementara pada Sabtu (7/5), akan digelar mujahadah dengan mengundang seluruh warga Ngadirojo. Saat itulah, rencananya Danar diarak ke rumah mempelai wanita di Jatiroto, dilanjutkan dengan acara di Jatiroto yang dihadiri sekitar 1.000 undangan.
“Nah, hari Minggu adalah hari H di mana para tamu penting dan pejabat yang diundang akan hadir. Di antaranya Menteri Perekonomian Hatta Rajasa dan Menakertrans Muhaimin Iskandar yang dijadwalkan menjadi saksi akad nikah. Tapi untuk kepastiannya kami masih menunggu konfirmasi,” katanya.
shs
Ditinggal pemilik ke pasar, sebuah rumah di Paranggupito ludes terbakar
Kades Paranggupito, Suprihono saat dihubungi Espos, Rabu pagi mengatakan api diduga berasal dari korsleting aliran listrik. “Kerugian sekitar RP 30 juta. Warga kami sudah bergotong royong membersihkan puing-puing kebakaran,” ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Menurut dia, pemilik rumah, Wakinon saat kebakaran sedang pergi ke pasar sekitar pukul 04.00 WIB sehingga rumah dlm keadaan kosong.(tus)
Senin, 02 Mei 2011
Pembangunan waterboom di Wonogiri ditarget selesai Lebaran
Wonogiri (Solopos.com)--Setelah beberapa bulan terhenti, pembangunan fisik waterboom yang kini bernama Gajah Mungkur di Objek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur (WGM) mulai dilanjutkan kembali. Wahana wisata itu ditargetkan selesai dan bisa dioperasikan pada Lebaran, akhir Agustus mendatang.
Pantauan Espos, Minggu (1/5/2011), material bangunan seperti pasir, batu maupun kelengkapan lainnya terus didatangkan. Sementara sejumlah pekerja terlihat sibuk menggali, meratakan tanah dan memecah batu. Salah seorang warga di sekitar lokasi, Saryanto mengatakan pembangunan itu sudah dimulai sekitar sepekan lalu. “Saya senang akhirnya pembangunan waterboom kembali dilanjutkan. Harapannya nanti kawasan ini bisa lebih ramai,” jelas Saryanto.
Terpisah, pelaksana proyek pembangunan waterboom Gajah Mungkur, Hasan, saat dihubungi Espos, membenarkan pembangunan memang telah dimulai sekitar sepekan lalu. Soal target, Hasan mengakui pihaknya ditarget bisa menyelesaikan pembangunan waterboom yang semula bernama Nawang Wulan itu pada Lebaran nanti. “Targetnya ya secepatnya. Yang pasti, Lebaran harus sudah bisa dibuka untuk wisatawan,” jelas Hasan.
(shs)
PRODUK HANDYCRAF WONOGIRI GO INTERNASIONAL
Komisaris PT Jala Handycraft, Katno Hadi selaku mitra kerja Pemkab mengatakan bahwa ekspor perdana ini rinciannya kerajinan akar wangi dari Kecamatan Bulukerto sebanyak 300 unit, anyaman bambu dari Kecamatan Manyaran 700 unit, lampu hias dari Kecamatan Bulukerto sebanyak 500 unit, dan kaligrafi kayu/kulit sebanyak 7.500 unit. Sementara, nilai ekspor produk handycraft dari Wonogiri tersebut senilai Rp 300 juta. ”Wonogiri ini punya sumber daya alam yang melimpah, namun segenap kelebihan tersebut belum sepenuhnya dapat tergarap dengan baik. Padahal, sekarang ini yang menjadi tren banyak buyer di luar negeri yang menginginkan produk makanan berupa keripik singkong, keripik pisang, dan keripik gadung. Nah, kalau itu kita garap bersama, tentu bisa menyejahterakan masyarakat Wonogiri, karena bahan-bahan tersebut melimpah di sini,” lanjutnya.
Potensi ini diharapkan bisa segera ditangkap masyarakat Wonogiri dan dimanfaatkan oleh pengrajin yang bergerak dalam bidang industri makanan olahan untuk segera memproduksi makanan yang dimaksud. ”Tentunya kami berharap Pemda mampu menjadi fasilitator untuk mensosialisasikan penggunaan label halal dan sertifikat badan POM kepada pengrajin sebagai salah satu syarat agar produk kita diterima pasar internasional.”
Ditambahkannya, potensi lain dari Wonogiri yang bisa mengisi pasar ekspor adalah sabut kelapa. “Selama ini sabut kelapa yang banyak dihasilkan dari wilayah penghasil kelapa di Wonogiri selatan hanya terbuang percuma. Kami akan mengorganisasikannya agar semua sabut kelapa itu bisa diekspor,” imbuh Katno Hadi.
Sementara itu Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto mengharapkan ekspor perdana kerajinan Kabupaten Wonogiri ke negara Timur Tengah ini menjadi awal bagi gelombang ekspor produk Wonogiri di masa yang akan datang. Tidak terbatas pada ekspor kerajinan, namun juga pada komoditas yang lain. Bupati juga berharap kegiatan ekspor seperti ini bisa terus berlangsung dan tak berhenti di tengah jalan. Dia juga meminta para camat untuk terus menggali dan mengembangkan potensi produk ekspor di wilayah masing-masing. “Namun, perlu saya sampaikan bahwa produk dari Kabupaten Wonogiri sesungguhnya telah jauh-jauh hari menembus pasar luar negeri melalui eksporter di kota lain seperti Surabaya dan Bali,” ujarnya. (HUMAS_ESTI SUCI)
Biaya ugeran tidak wajar, warga Gudangharjo protes
Warga menilai biaya tersebut terlalu tinggi dan tidak wajar. Normalnya, biaya ugeran hanya Rp 450.000/petak. Selain itu, ada dugaan rekayasa data tanah yang didaftarkan oleh warga Jarakan bernama Slamet itu.
Tanah yang hanya satu petak didaftarkan menjadi tiga petak. Warga menduga itulah yang membuat biaya ugeran tanah Slamet jadi membengkak hingga Rp 2,45 juta.
“Kami menuntut kejelasan mengenai masalah ugeran itu. Kenapa biayanya bisa begitu tinggi? Ternyata setelah kami tanyakan ke Pak Polo (sebutan bagi kepala desa di Wonogiri-red) dan Carik (Sekdes), yang masuk ke kas desa hanya Rp 450.000. Itulah yang membuat kami curiga. Sisanya yang Rp 2 juta ke mana?” ungkap koordinator aksi, Sumanto, saat dihubungi Espos,, Senin (2/5/2011).
(shs)
Minggu, 01 Mei 2011
Dirintis, PPPA di Wonogiri
Dalam kesempatan itu, diumumkan pula rintisan program pembibitan penghapal Alquran (PPPA) dengan Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto sebagai penanggungjawabnya.
Dalam ceramahnya yang bertajuk Keajaiban Sedekah, Ustad Yusuf Mansyur menyampaikan pentingnya bersedekah. Dia mengungkapkan sedekah baik untuk diri sendiri maupun orang lain yang membutuhkan.
“Dengan bersedekah, Allah akan melipatgandakan nilai sedekah itu menjadi 10 kali lipat. Jangan memakai teori menabung seperti dulu. Misalnya saat ingin naik haji menabung Rp 5.000 tiap hari. Padahal belum biaya haji sama dari tahun ke tahun,” kata Ustad Yusuf.
(shs)
gerak jalan ultah smapaga paranggupito
tepat tanggal 1 mei 2011 di SMA Pancasila 3 paranggupito memperingati ultah yang ke 13 dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan diantaranya jalan santai diikuti pimpinan,staff, alumni dan siswa. dengan start di halaman sekolah semua berkumpul da tepat jam 8 pagi peserta dilepAS kepala sekolah untuk berjalan dengan rute sekolah- pasar-gedong-kecamatan dan finish di sekolahlagi. disekolahan dihibur juga dengan kegiatanlomba karaoke dan pembagian berbagai hadiah diantaranya kambing,hp dan yang lainya.
kegiatan lomba menggambar menyemarakkan ultah smapaga paranggupito
kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat positif dengan mengadakan lomba mewarnai dan melukis bagi pelajar. Menyemarakkan ultah ke 13 smapaga paranggupito dilaksanakan lomba tersebut dengan berbagai peserta dan dibagi menjadi 3 kelas:
1.lomba mewarnai tingkat TK
2. LOmba menggambar tingkat SD
3. Lomba menggambar tingkat SLTp
dalam lomba ini memperebutkan berbagai hadian berupa piala , sertifikat juga dorprise dari beberapa sponsor.
alangkah baiknya kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin menjadi event tahunan dan dilakukan sosialisasi yang matang sehingga peserta juga banyak.
turnamen sepak bola antar smp se kec paranggupito " memeriahkan ultah sma pancasila 3 paranggupito "
bertempat dilapangan pakel sari sabtu kemarin tanggal 30 april dilaksanakan turnamen sepak bola antar smp se kec. paranggupito. ada 4 team yang mengikuti turnamen ini diantaranya :
1. SMP N 1 paranggupito
2. SMP N 2 paranggupito
3. SMP pancasila 13 paranggupito ( 2 team )
pertandingan dilaksanakan sore hari dan terlihat semarak dengan antusiasme para peserta dan penonton. kegiatan ini salah satu media penjaringan bakat juga memperkenalkan eksistensi SMA pancasila 3 paranggupito sebagai salah satu sekolah menengah atas yang berada di kec. paranggupito.
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.