blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Senin, 02 Mei 2011
PRODUK HANDYCRAF WONOGIRI GO INTERNASIONAL
Komisaris PT Jala Handycraft, Katno Hadi selaku mitra kerja Pemkab mengatakan bahwa ekspor perdana ini rinciannya kerajinan akar wangi dari Kecamatan Bulukerto sebanyak 300 unit, anyaman bambu dari Kecamatan Manyaran 700 unit, lampu hias dari Kecamatan Bulukerto sebanyak 500 unit, dan kaligrafi kayu/kulit sebanyak 7.500 unit. Sementara, nilai ekspor produk handycraft dari Wonogiri tersebut senilai Rp 300 juta. ”Wonogiri ini punya sumber daya alam yang melimpah, namun segenap kelebihan tersebut belum sepenuhnya dapat tergarap dengan baik. Padahal, sekarang ini yang menjadi tren banyak buyer di luar negeri yang menginginkan produk makanan berupa keripik singkong, keripik pisang, dan keripik gadung. Nah, kalau itu kita garap bersama, tentu bisa menyejahterakan masyarakat Wonogiri, karena bahan-bahan tersebut melimpah di sini,” lanjutnya.
Potensi ini diharapkan bisa segera ditangkap masyarakat Wonogiri dan dimanfaatkan oleh pengrajin yang bergerak dalam bidang industri makanan olahan untuk segera memproduksi makanan yang dimaksud. ”Tentunya kami berharap Pemda mampu menjadi fasilitator untuk mensosialisasikan penggunaan label halal dan sertifikat badan POM kepada pengrajin sebagai salah satu syarat agar produk kita diterima pasar internasional.”
Ditambahkannya, potensi lain dari Wonogiri yang bisa mengisi pasar ekspor adalah sabut kelapa. “Selama ini sabut kelapa yang banyak dihasilkan dari wilayah penghasil kelapa di Wonogiri selatan hanya terbuang percuma. Kami akan mengorganisasikannya agar semua sabut kelapa itu bisa diekspor,” imbuh Katno Hadi.
Sementara itu Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto mengharapkan ekspor perdana kerajinan Kabupaten Wonogiri ke negara Timur Tengah ini menjadi awal bagi gelombang ekspor produk Wonogiri di masa yang akan datang. Tidak terbatas pada ekspor kerajinan, namun juga pada komoditas yang lain. Bupati juga berharap kegiatan ekspor seperti ini bisa terus berlangsung dan tak berhenti di tengah jalan. Dia juga meminta para camat untuk terus menggali dan mengembangkan potensi produk ekspor di wilayah masing-masing. “Namun, perlu saya sampaikan bahwa produk dari Kabupaten Wonogiri sesungguhnya telah jauh-jauh hari menembus pasar luar negeri melalui eksporter di kota lain seperti Surabaya dan Bali,” ujarnya. (HUMAS_ESTI SUCI)
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar