blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Selasa, 06 Januari 2009
armada kekeringan
memang kalau musim kemarau wonogiri identik dengan kekeringan khususnya wonogiri bagian selatan kec. paranggupito, kec giritontro, kec. pracimantoro. apalagi dengan kondisi alam seperti ini yang dulu biasa saya waktu kecil masih banyak telaga/ danau dan sekarang pada kering kerontang tidak bisa menahan air hujan. syukur masih ada perhatian dari pemerintah yaitu dengan mengangkat sumber air bersih yang disalurkan ke bak penampungan di dusun-dusun. dan masih ada lagi laskar yang berusaha mengatasi kekeringan yaitu armada tanki air bersih yang biasa melayani pesanan warga khususnya di wilayah kecamatan paranggupito ini. harga yang relatif mahal namun tetep harus di beli 1 tangki sekitar 90 ribuan kadang kalau pas lebaran bisa sampai 150 ribuan. fantastis bukan...................... apapun kondisi ekonominya namun harus tetap bisa membeli air walaupun dengan menjual ternak yg mereka miliki.
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
5 komentar:
syukur harus kita selalu panjatkan pada yang kuasa. Kira2 masih keringan mana ya, wonogiri selatan dan sekitarnya dengan di timur tengah (arab) sana?
Saya yang dari daerah lumayan hijau aja (jatisrono) kalau musim kemarau dulu sering mengalami masa2 kering kerontang. Analisis saya karena pepohonan tidak serindang dulu. hutan2 pada ditebang
dua tahun lalu saya sempat menikmati indahnya pantai nampu (motoran)Gile bener... indahnya. Amboooy. tapi konon pantai ini dibelah dua ya? (separoh Pacitan separoh Wonogir?) Aneh. Wong akses masuknya aja cuma bisa lewat paranggupito kabupaten wonogiri, kok pacitan ikut mengklaim.
ngomong2 bener ga sih, masih ada saksi mata melihat harimau (loreng) di daerah sini. Pingin rasanya bisa menyaksikan satwa endemis jawa yang sudah digedok, diputuskan punah secara internasional ini. Pesan saya buat panjenengan sedanten manawi melihat "mbahe" tolong jangan diganggu ya. Kalau bisa malah diberi aja makan kambing, ayam, atau anjing. itung2 ikut membantu memayu hayuning bawana. kasihan, mbahe sudah tidak bisa berburu celeng, kidang lan liyo-liyane-pada punah kabeh kewan2 mangsane "mbah" iku.
kalo soal harimau mungkin jaman dulu ya tp kl sekarang kayaknya dah ga adalagi,pantai nampu emang terbagi 2 dan itu memang ada bukti tugu kecil di tengahnya antara jatim dan jateng. dan memang akses masuknya sih dari wilayah jawa tengah.
untuk kekeringan memang masih menjadi bagian dr kehidupan masyarakat sana, dengan hilangnya sejumlah beberapa telaga namun pemerintah sudah berusaha dengan mengangkat sumber air waru yang berlokasi di dekat pantai nampu
Posting Komentar