blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Senin, 16 Maret 2009
KAMPANYE 2009 MULAI DIGELAR
Wonogiri, CyberNews. Acara kirab bersama menyambut dilaksanakannya kampanye terbuka di Kabupaten Wonogiri, Minggu (15/3), diwarnai munculnya aksi ancaman boikot, dari mayoritas partai politik (parpol). Sebanyak 22 dari 27 parpol peserta Pemilu Wonogiri, mengancam tidak berangkat ikut kirab.
Ancaman ini dilancarkan oleh 22 parpol non-parlemen (maksudnya, yang tidak memiliki wakil di DPRD Wonogiri). Mereka tergabung dalam Forum Penyelamat Suara Rakyat (FPSR) Wonogiri. ''Istilahnya bukan memboikot, tapi kami keberatan ikut kirab, karena tidak diberi subsidi pembelian bensin,'' tegas Ketua FPSR Wonogiri, Joko Nano. dampingi Humas FPSR, Wiwik Budi Piryanto, dan sejumlah tokoh parpol non-parlemen, lebih lanjut Joko Nano, menyatakan, kirab ini merupakan agenda Komisi Pemilian Umum (KPU) Wonogiri.
''Kalau memang dari KPU tidak memberikan bantuan pembelian bahan bakar, rekan-rekan dari 22 parpol sepakat tidak akan ikut kirab,'' tegas Joko Nano. Sebab, tambahnya, ini merupakan agenda KPU, demi kepentingan KPU. Bagi parpol, kegiatan ini tidak memberikan dampak yang signifikan. Tidak efektif, atau bahkan malah merupakan kegiatan yang kontraproduktif. ''Silahkan saja kirab ini diikuti hanya oleh PDI-P, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS saja, yang empat parpol ini memang tidak tergabung dalam FPSR,'' tandas Joko Nano.
Akibat manuver ancaman boikot dari mayoritas parpol ini, menjadikan acara pemberangkatan kirab menjadi terkatung-katung. Petugas protokol yang berulangkali mengumumkan pemberangkatan sesuai dengan nomor urut parpol, tidak digubris oleh para peserta kirab yang sejak pagi telah berkumpul di lapangan Sukorejo Wonogiri.
Menyikapi aksi enggan berangkat dari mayoritas parpol ini, Ketua KPU Wonogiri Djoko Purnomo didampingi Sekretaris KPU Sugino, akhirnya bersedia memberikan bantuan dana bensin masing-masing parpol Rp 500 ribu.
Dengan adanya janji akan diberikan bantuan dana bensin ini, barulah peserta kirab 27 parpol dapat diberangkatkan oleh Wakil Bupati Wonogiri dokter Y Sumarmo didampingi Muspida. Pemberangkatannya, ditandai dengan kibasan bendera start. Kirab menelusuri wilayah Kecamatan Wonogiri Kota, Wuryantoro, Eromoko, Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Baturetno, Nguntoronadi, Ngadirojo, Sidoharjo, Jatisrono, Slogohimo dan Purwantoro, yang kemudian kembali ke Wonogiri Kota. Dalam kirab ini, PDI-P paling banyak menyertakan mobilnya, yakni sebanyak 15 mobil, disusul Partai Golkar (11mobil), Partai Demokrat (7) dan PAN (5).
Ketua Panwas Pemilu Wonogiri Tulus Premana Edi, memimpin tim melakukan pengawasan langsung jalannya kirab. Di Kecamatan Ngadirojo, sejumlah anak muda bersepeda motor ikut bergabung mengikuti arak-arakan kirab. ''Banyak sepeda motor protolan yang ikut, tapi tidak diperingatkan oleh polisi maupun Panwas,'' ujar Ketua DPC Partai Barisan Nasional (Barnas) Wiwik Budi Priyanto.
(Bambang Purnomo /CN13)
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar