Penghargaan itu masih menjadi pembicaraan masyarakat apakah akan dikirab atau tidak. Berikut ngudarasa warga Wonogiri.
Arif Pratama, 21, warga Cubluk, Giritirto, Wonogiri
“Bagi saya, penghargaan Adipura sangat membanggakan karena Wonogiri dinilai oleh pemerintah menjadi kota bersih. Lingkungan bersih dan di mana-mana bersih. Penghargaan itu mestinya segera disosialisasikan kepada masyarakat luas, agar masyarakat bisa mengetahui dan ikut menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi Pemkab Wonogiri memiliki RSPD. Di RSPD setiap hari atau setiap saat bisa ditayangkan soal penghargaan Adipura itu. Soal kirab atau tidak, saya setuju tidak ada kirab. Silakan Piala Adipura dipajang di tempat umum yang semua orang bisa mengetahuinya.
Yang terpenting menurut saya adalah sosialisasi dan penyadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan. Kalau sosialisasi dan motivasi dari pegawai tidak ada, ya, masyarakat akan loyo lagi. Jadi kegiatan kebersihan selain Jumat, jangan berhenti. Proses penyadaran masyarakat ini yang menjadi tugas berat pegawai pemerintah. Karena masyarakat itu kalau diminta, pasti mau. Kebiasaan kirab-kirab memang sangat menghibur masyarakat. Tetapi saya kok tidak setuju, kalau yang lain setuju, mangga.
Bambang, warga Nambangan RT 02, Selogiri
Menurut saya, Adipura perlu dikirab biar masyarakat tahu. Dana untuk kirab, ya, ditanggung pemerintah. Selain dikirab, masyarakat juga dimotivasi atau disadarkan masalah kebersihan lingkungan. Jangan sampai lingkungan yang sudah bersih menjadi kotor, karena masyarakat tidak peduli.
Kegiatan Jumat bersih harus terus digalakkan. Tidak hanya dilakukan di kantor-kantor atau rumah sakit, tetapi masyarakat juga melakukan gerakan kebersihan di lingkungan masing-masing. Jika melihat rumput tumbuh liar di pinggir jalan dekat rumah, warga terdekat hendaknya peduli untuk mencabuti. Tugas pemerintah, harus giat menyosialisasikan dan masyarakat tertib dalam membuang sampah. - Oleh : tus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar