blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Selasa, 13 Juli 2010
Abaikan KPU dan Panwas, Begug tetap ikut Tarling
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Wonogiri telah mengirimkan surat permintaan kepada Begug agar tidak mengikuti kegiatan tersebut, terutama saat waktunya bersamaan dengan tahapan kampanye. Saat menyampaikan sambutan dalam rapat paripurna persetujuan Rancangan Perubahan APBD 2010 di Gedung DPRD, Selasa (13/7), Begug mengatakan akan tetap mengikuti Tarling apapun yang terjadi. Begug juga menyatakan siap menerima segala risikonya.
“Saya telah menerima surat permintaan, baik dari Panwas maupun KPU agar saya tak ikut Tarling karena berbarengan dengan kampanye. Menurut saya itu permintaan yang aneh. Tarling itu adalah hak manusia dan niat saya ikut Tarling itu untuk ibadah. Bukan untuk kampanye. Maka, apapun yang terjadi saya akan tetap ikut Tarling. Lagipula saya Tarling juga tidak pada jam kerja,” tandasnya.
Soal kemungkinan munculnya berbagai penafsiran terkait kehadirannya dalam acara yang dibiayai APBD, dihadiri kalangan PNS, pejabat pengadilan, kejaksaan, kepolisian dan TNI, pada waktu yang bersamaan dengan masa kampanye, Begug mengatakan tidak mau mempersoalkan hal itu. “Biarkan saja kalau masyarakat mau menafsirkan macam-macam,” katanya.
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi tentang rencana penyelenggaraan Tarling di Ruang Sukses Setda Wonogiri, Kamis (8/7), Ketua KPU Wonogiri, Joko Purnomo dan Ketua Panwas, Prihmardoyo yang diundang untuk dimintai pendapatnya karena waktunya bersamaan dengan masa kampanye Pilkada menyarankan agar Begug tidak usah mengikuti Tarling bersama para pejabat birokrasi, PNS, dan Muspida karena dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai penafsiran di kalangan masyarakat. Apalagi dalam acara semacam itu biasanya disertai dengan pemberian bantuan bagi masjid tempat diselenggarakannya Tarling.
“Kami hanya khawatir ada pihak-pihak tertentu yang menafsirkan bantuan itu berasal dari bupati (Begug-red) yang notabene adalah Cawabup. Selain itu, meski niatnya memang sekadar untuk ibadah, tapi siapa yang bisa menjamin, misalnya, dalam gurauan atau ketidaksengajaan, bupati menyebut-nyebut soal pencalonan dan sebagainya,” kata Joko Purnomo.
Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri sendiri, hingga Senin (12/7) belum mengambil keputusan terkait keikutsertaan Begug dalam Tarling. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Margono, saat dihubungi mengatakan masih menunggu keputusan Sekda dan hasil koordinasi dengan Bupati.
shs
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar