blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Minggu, 04 Juli 2010
Kera dan tikus rusak tanaman petani Eromoko
Kondisi itu dikemukakan salah seorang warga Eromoko, Bambang. Ia yang memiliki lahan sawah dua kedok (petak-red) itu menjelaskan, tanaman padi miliknya hampir ludes karena terserang hama tikus dan kera. “Ada puluhan hektare yang terserang dan hasil panen hanya 25%. Hama tikus tidak hanya menyerang padi, tetapi juga kacang tanah dan ketela pohon,” ujarnya, Sabtu (3/7).
Dia mengaku petani telah berupaya membasmi tikus dengan cara memberikan umpan. “Tetapi tikus-tikus itu tidak mau memakan umpan yang telah dicampur dengan racun tikus,” ujarnya. Pada bagian lain, Bambang juga mengatakan serangan kera menjadi ancaman petani karena saat turun jumlah kera mencapai ribuan.
“Dahulu, kera-kera itu sudah pernah di tangkapi oleh warga dari Semarang. Ada sekitar 30-an ekor yang tertangkap, tapi sekarang jumlahnya bertambah sampai tidak terhitung,” sambung Padmo, warga Tempurharjo, Eromoko.
Terpisah Camat Eromoko, Tarmanto dan Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Wonogiri, Guruh Santoso saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan serangan dua hewan itu. “Kami akan berkoordinasi dengan dinas pertanian agar ada perhatian bantuan kepada petani,” ujar Tarmanto.
Sementara itu, Guruh Santoso menyatakan stok bantuan untuk petani saat ini kosong. “Untuk umpan kami masih punya, namun untuk memberikan bantuan benih saat ini stok kosong dan kami akan melaporkan serangan hama tikus di Eromoko ke pemerintah pusat agar dialokasikan bantuan.”
Bagaimana dengan kera? Mantan Kepala Dinas Kehutanan Wonogiri ini mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan agar menanam tanaman yang disukai kera. “Di atas, terdapat hutan seluas 25 ha sehingga perlu optimalisasi hutan dengan menanam pohon-pohon berbuah agar kera tidak turun memakan tanaman petani. Kami masih menunggu laporan dari petugas kami dan untuk kera ya harus dilakukan penangkapan lagi.”
tus
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar