blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Rabu, 30 September 2009
LEBARAN DI PANTAI SEMBUKAN
Selasa, 29 September 2009
KARNAVAL 17 AN DI PARANGGUPITO
sebetulnya paranggupito mengadakan kegiatan karnaval pada saat menyemarakkan hari kemerdekaan yang dilaksanakan pada tanggal 18 agustus 2009, bertempat dengan start di lapangan pakelsari desa ketos untuk kemuadian mengadakan route keliling dengan berakhir di depan kantor kecamatan untuk melakukan atraksinya, dan kemudian dilakukan penjurian untuk di umumkan pemenangnya. berikut ini adalah galerry fotonya.
Atasi kekeringan, air 200 tangki didistribusikan
Menurut Kepala Bagian Kesra Wonogiri, Margono, untuk mengantisipasi perubahan musim yang berdampak pada panjangnya masa kemarau, pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan terkait pendistribusian air.
Dia mengatakan, kiriman bantuan air dari swasta maupun perantau disampaikan langsung kepada masyarakat sehingga air dari pemerintah diprioritaskan pada desa atau daerah yang lebih membutuhkan.
”Meskipun tidak tercatat secara rinci, tidak sedikit bantuan air dari perantau yang langsung diberikan kepada masyarakat ketika Lebaran,” jelas dia ketika dijumpai Espos di kantornya, Senin (28/9).
Dia menambahkan, khusus di daerah Pracimantoro, pasokan air bersih akan diberikan di daerah yang belum tersentuh sumber air Seropan. Dia mengatakan, sumber air Seropan tersebut akan difungsikan hingga November. ”Aliran sumber Seropan masih akan berfungsi hingga November mendatang, dua hari sekali aliran itu dapat dimanfaatkan warga.”
Mengenai dampak El Nino, sambung dia, daerah rawan kekeringan akan dipantau untuk mengetahui apakah ada perubahan yang signifikan. Dia memperkirakan puncak kekeringan terjadi pada akhir Oktober. “El Nino diprediksi akan terjadi pada akhir tahun, Oktober-November. Untuk itu, kami mempersiapkan pasokan air hingga akhir tahun apabila terjadi kemarau panjang,” paparnya. - Oleh : das
Senin, 28 September 2009
Tarif naik, petugas parkir panen rezeki
Dengan mengenakan rompi oranye menyala, mereka menertibkan motor agar tidak mengganggu lalu lintas. Menurut salah seorang petugas parkir, Heru, 28, menjelang Lebaran, parkir mobil di depan Pasar Wonogiri meningkat dua deret sehingga hampir memakan separuh badan jalan. Karena itu, sambung dia, pengguna jalan yang melintasi daerah itu harus ekstra hati-hati. “Lonjakan pengunjung sudah mulai sejak tiga hari lalu, sehingga ruas jalan dipadati parkir mobil maupun sepeda motor,” ungkap dia sembari menutup jok motor dengan selembar kardus.
Dibandingkan beberapa hari sebelumnya, jumlah kendaraan yang parkir di depan pasar sebelah timur kurang lebih 25 hingga 30 kendaraan. Sementara sejak tiga hari lalu, jumlah parkir kendaraan melonjak menjadi 100 kendaraan per hari. Mengamati lonjakan pengunjung, Heru lantas menaikkan harga parkir yang sebelumnya Rp 500 menjadi Rp 1.000. “Pas ramai pendapatan bersih Rp 80.000, sementara pada hari biasa hasil bersihnya Rp 20.000 hingga Rp 25.000,” paparnya.
Menurut petugas parkir lainnya, Agus, saat kendaraan yang diparkir meningkat, ada petugas tambahan untuk membantu mengawasi kendaraan. Jika hari biasa jumlah kendaraan 50, sejak tiga hari lalu jumlah kendaraan dalam sehari mencapai 200. Dia mengaku penghasilan ketika menjelang Lebaran tidak bertambah mengingat jumlah petugas pun diperbanyak. “Yang utama adalah menjaga kendaraan yang diparkir aman, tidak ada komplain hilang helm atau lainnya,” paparnya.
Tarif yang dinaikkan menjadi Rp 1.000 per kendaraan dinilai wajar, mengingat pada hari biasa tarif Rp 500. Menurutnya, dengan menambahkan petugas parkir maka hasil yang diperoleh dibagi sejumlah petugas tersebut. “Meskipun hasil kesepakatan lelang tarif parkir dikenakan Rp 1.000 tetapi pada hari biasa kami hanya menerapkan separuhnya,” paparnya. - Oleh : DAS
3 Hari, 48.700 orang kunjungi WGM
Berdasarkan pantauan Espos, jumlah pengunjung mulai berdatangan sejak pukul 09.00 WIB sementara antrean loket mulai ramai pada pukul 11.00 WIB-12.00 WIB. Gerbang masuk ke lokasi dipadati pengunjung yang menggunakan sepeda motor, kepadatan di depan gerbang masuk tersebut dipicu karena pengunjung belum membeli tiket tetapi sudah mengantre di depan pintu masuk.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) WGM, Bagus Sudarsono, lonjakan pengunjung tersebut meleset dari perkiraan awal. Dia mengatakan, Idul Fitri yang mundur dari perkiraan semula yakni tanggal 21 September menjadi 20 September, menjadikan pihaknya kewalahan. Sebelumnya paket Lebaran dimulai pada 21 September, sementara pada 20 September, pengunjung masih dikenai tarif normal.
“Mau bagaimana lagi, penetapan Hari Raya juga mepet sehingga gelar Gebyar Lebaran tidak sesuai prediksi. Pengunjung meningkat tetapi tenaga pembantu belum disiapkan,” jelasnya ketika dijumpai Espos, Senin.
Dia mengatakan, jumlah pengunjung pada Minggu sebanyak 2.800 orang, sementara pada Senin, jumlah pengunjung hingga pukul 15.00 WIB mencapai 22.000 orang. Pada Selasa, pengunjung mencapai 23.900. Selama Gebyar Lebaran, targetnya 90.000 pengunjung.
Sementara, sekitar 200 pedagang memadati areal waduk, tambah Bagus, sejumlah atraksi seperti perahu dinilai mampu menarik pengunjung untuk menikmati wisata air tersebut. Dia mengatakan meskipun WGM pada musim kemarau surut kurang lebih 25 meter dari bibir pantai tetapi tidak berpengaruh terhadap antusiasme masyarakat untuk berkunjung. “Hari ini merupakan puncak kepadatan pengunjung.” - Oleh : das
Minggu, 27 September 2009
GALLERI SYAWALAN DAN TEMU KANGEN SD GUNTURHARJO 2
PASAR PAHING SAAT LEBARAN
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.