Padahal proyek itu telah menghabiskan dana tidak kurang dari Rp 1 miliar.
Lokasi lain yang dibidik untuk dibangun dermaga yaitu Pantai Waru, yang kondisi geografisnya dinilai lebih mendukung dibandingkan Pantai Klotok. Jika diteruskan, pembangunan dermaga tersebut akan membutuhkan dana lebih banyak, lebih dari Rp 5 miliar.
Menurut anggota Dewan, Martanto, berdasarkan studi kelayakan pembuatan alur pendaratan perahu di Pantai Selatan Paranggupito yang dilaksanakan CV Cipta Adi Tama, ada lima lokasi yang menjadi alternatif pembangunan dermaga. Dia menyebut Pantai Nampu, Pringjono, Karangpayung, Waru dan Klotok. Dia mengatakan di antara lima alternatif tersebut, kondisi geografis Pantai Waru dinilai lebih menguntungkan.
”Intinya membuat alur agar nelayan dapat menepikan perahu, di Klotok harus dibangun pemecah ombak yang butuh dana,” papar dia ketika dijumpai Espos di sela-sela kunjungan anggota DPRD Jateng, Rabu (28/10).
Hasil perolehan ikan di sekitar Pantai Selatan, ujar dia, menjanjikan. Selain aneka ikan laut, Paranggupito terkenal dengan lobsternya.
Hal senada diungkapkan anggota Dewan lainnya, Ahmad Zarif. Belum lama ini, Komisi II meninjau Pantai Waru. Berdasarkan keterangan nelayan, pembangunan alur butuh dana sekitar Rp 55 juta. Sementara akses lain yang dibutuhkan adalah jalan makadam menuju lokasi, yang menelan dana Rp 40 juta. “Dilihat dari dana, jauh lebih efisien karena melibatkan swadaya masyarakat yang sebagian besar merupakan nelayan,” jelas dia. - Oleh : das
Tidak ada komentar:
Posting Komentar