Kepala Desa Ketos, Paranggupito, Sutardi, dihubungi Espso, Kamis (29/10), mengaku kurang memahami dan mengerti kenapa proyek pembangunan penambatan kapal dikerjakan di Pantai Klotok. Padahal ombak di pantai itu dinilai lebih tinggi dibandingkan dua lokasi lainnya seperti Pantai Nampu dan Pantai Waru.
Dia mengatakan saat ini, jalan menuju ke Pantai Klotok dan bangunannya sudah jadi tetapi bangunan yang berada di tepi pantai itu sebagian runtuh karena tidak ada bangunan penahan ombak.
Dia menilai dana yang kucurkan untuk pembangunan tersebut mubazir alias sia-sia karena tidak ada perencanaan yang matang. ”Jelas mubazir karena bangunan yang berada di tepi justru runtuh terbawa ombak,” jelasnya.
Ketika Espos menanyakan ke DPRD maupun Bappeda Wonogiri kenapa yang dipilih dulu Pantai Klotok, tidak ada yang mengetahuinya. Sementara itu, anggota DPRD Jateng meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menindaklanjuti rencana pembangunan dermaga tambatan kapal di Pantai Waru, Paranggupito. Sebelumnya, DPRD meminta proyek sejenis di Pantai Klotok dibatalkan. Pembangunan alur dan infrastruktur di Pantai Waru memakan dana senilai Rp 150 juta.
Lebih efisien
Menurut anggota Dewan DPRD Jateng, Subandi, berdasarkan hasil survei dan tinjauan lapangan, anggota Komisi B dan D DPRD Jateng akan menyeriusi rencana pembangunan dermaga yang merupakan tambatan kapal di Pantai Waru. Dia mengatakan lokasi dan ombak di Pantai Waru lebih kecil dibandingkan di Pantai Klotok. Jika dermaga dibangun di Pantai Klotok, dibutuhkan dana tidak sedikit untuk membangun pemecah ombak. ”Hasil survei kami sepakat untuk menindaklanjuti dan mengalihkan pembangunan dari Pantai Klotok ke Pantai Waru,” jelas dia ketika dihubungi Espos, kemarin.
Dia mengatakan untuk langkah awal, yang harus dilakukan di antaranya membuat alur tambatan perahu dan pembangunan jalan menuju lokasi tersebut. Menurutnya, proyek di Pantai Waru dinilai lebih efisien dibandingkan melanjutkan proyek di Pantai Klotok. Di samping itu, di Pantai Waru sudah terdapat detail engineering design (DED) sementara di Pantai Klotok, pemerintah harus membuat desain pembangunannya. “Sudah ada DED-nya kok dan lokasi itu lebih tepat untuk dibangun dermaga,” paparnya.
Sementara itu menurut Ketua Komisi II DPRD Wonogiri, Sutrisno, perkiraan pembangunan infrastruktur dan alur tersebut senilai Rp 150 juta. Untuk itu, instansi terkait seperti DPU, Disnakperla, Dinas ESDM & Pengairan segera membuat proposal dan menganalisis kebutuhan yang diperlukan. Dia mengatakan tambatan perahu di Paranggupito akan meningkatkan hasil tangkapan ikan. - Oleh : Dina Ananti SS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar