blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Rabu, 15 Desember 2010
DARYONO RINTIS BATIK KOMBINASI DI TIRTOMOYO
Ternyata tak hanya Solo yang terkenal dengan batik, di Wonogiri khususnya di Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri terdapat bermacam-macam jenis batik salah satunya batik kombinasi antara cap dan tulis milik Daryono (33 th).
Berawal dari pengalaman kerjanya di Laweyan Solo, Daryono mencoba membuka usahanya di Tirtomoyo tepatnya di Dusun Sendang, Desa Sendangharjo Kecamatan Tirtomoyo. Dengan modal mandiri sebesar Rp 20 juta Daryono dibantu 8 karyawannya memproduksi Batik Cap kombinasi tulis yang dijual dalam bentuk kain dengan ukuran 175 cm x 115 cm seharga Rp 60 ribu. Dalam satu minggu Daryono mampu memproduksi sejumlah 250 buah kain batik. Menurut Daryono penghasilan kotor dalam satu bulannya mencapai Rp 25 juta. Karena sebelumnya telah memiliki jaringan kerja Daryono tak mengalami kendala dalam hal pemasaran. “Wilayah pemasaran kami di daerah Klaten dan Jogjakarta, biasanya di pasaran dijual Rp 100 ribu” terangnya.
Meski telah 1,5 tahun berwiraswasta namun baru 6 bulan terakhir ini Daryono membuka usahanya di Tirtomoyo, selama ini semua menggunakan modal mandiri. “Saya belum tahu bagaimana cara mencari bantuan modal ke pemerintah” ungkapnya.
Potensi lokal ini tak lepas dari perhatian pemerintah, salah satunya perhatian Camat Tirtomoyo, Teguh Waluyatmo, M.Si yang berharap kepada Bupati Wonogiri untuk memudahkan investor masuk ke wilayah Wonogiri guna mengembangkan Batik di wilayah Tirtomoyo khususnya dan Wonogiri pada umumnya. Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja Bupati Wonogiri, Senin (12/12) di Desa Sendangharjo Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri. Dalam sambutannya Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto pun berharap agar kualitas batik tetap dijaga dan harga batik Wonogiren mampu bersaing di pasaran Internasional.(in_humas)
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar