
Wonogiri (Espos)--Sekitar 300 warga berbondong-bondong mengikuti prosesi Labuhan Ageng memperingati Tahun Baru Hijriyah, Senin (6/12), di Pantai Sembukan, Desa/Kecamatan Paranggupito.
Meski kondisi Senin kemarin kurang bersahabat karena hujan turun tapi warga tetap antusias menghadiri acara itu.
Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Aris Tri Budaya mengatakan jika melihat jumlah penonton, animonya sangat tinggi. Pihaknya hanya menyayangkan potensi wisata sebagus itu belum didukung sarana memadai.
“Kami sebenarnya berkali-kali mengajukan anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana objek wisata, tapi usulan kami jarang mendapat perhatian,” ujarnya.
Acara itu dihadiri Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto didampingi Camat Paranggupito, Sariman dan sejumlah pejabat Pemkab.
Acara dimulai setelah ubarampe labuhan berupa tumpeng dan gunungan hasil bumi yang dibawa panitia acara di bawah pimpinan tokoh masyarakat setempat, Bambang Gunarso memasuki tempat acara. Tidak tampak adanya kepala kerbau yang biasanya menjadi ubarampe utama.
Ubarampe itu kemudian diserahkan kepada tokoh masyarakat lainnya, Sucipto, lalu didoakan dan dibawa ke laut untuk dilarung. Namun, hanya tumpeng yang berhasil dilarung karena gunungan hasil bumi ludes diperebutkan warga, hanya dalam hitungan detik, menyisakan tandu yang terserak di atas pasir putih.
Salah seorang warga Rukini, sambil menunjukkan pare dan beberapa sayuran lainnya mengatakan hasil bumi itu sebagai wujud rasa syukur atas limpahan rezeki dari Allah.
“Ini hanya sebagai ucapan rasa syukur pada apapun yang diberikan Tuhan, entah itu sepotong pare atau sekarung terong yang didapat, harus disyukuri,” ujarnya.
shs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar