Di gedung itu, mantan Kepala SMAN 2 Wonogiri itu langsung menelepon tim teknis Disdik untuk segera melakukan pengecekan. Dia meminta Kepala UPT Disdik Wonogiri, Dwi Puji Astuti, untuk waspada dan mengutamakan keselamatan pegawai.
”Kami sangat prihatin dengan kondisi bangunan tersebut karena belum dua tahun sudah retak-retak dan amblas urugan,” kata H Suparno.
Menurutnya, jika pelaksana proyek pembangunan gedung kontraktor asli Wonogiri maka akan mengerti karakteristik tanah di Kelurahan Wonokarto, Wonogiri. ”Apakah dalam membangun tidak memakai slup? Kok retak-retak dan putus.”
Mantan Kepala SMAN 1 Girimarto ini mengatakan rehab Kantor UPT Disdik Wonogiri akan menjadi prioritas pada tahun anggaran 2010. “Menurut kami, kondisi bangunan rusak berat. Jika pelaksana proyek merupakan kontraktor asli Wonogiri mestinya tahu betul kontur tanah di Wonokarto. Apalagi jika dibanding dengan bangunan Gudang Buku, sangat jauh. Bangunan Gedung Gudang Buku tidak apa-apa dan berdiri sudah lama, tetapi kenapa bangunan baru justru sudah rusak berat.”
Antisipasi
Kepala UPT Disdik Wonogiri, Dwi Puji Astuti, mengaku sudah melaporkan kerusakan bangunan itu ke Disdik. Dia juga mengatakan sudah mengajukan izin menempati Gedung Gudang Buku jika kondisi ruangan tidak layak. “Kondisi dinding sudah miring dan atap juga sudah kami beri ‘selimut’ agar jika hujan air tidak langsung menetes, karena kerpus sudah retak-retak.”
Dijelaskan oleh Dwi, bangunan tersebut baru diterima pada Januari 2008. “Jadi belum ada dua tahun, tetapi semua plafon sudah tidak simetris lagi, kami sudah ajukan rehab bangunan dan mengajukan anggaran Rp 60 juta. Kami mengajukan pinjam Gedung Gudang Buku sebagai antisipasi, jika musim hujan pegawai akan ketakutan dan merasa tidak nyaman jika tetap bekerja di bangunan yang sudah retak-retak.”
Beberapa pegawai di kantor tersebut saat Espos datang mengaku waswas. - Oleh : Trianto Hery Suryon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar