blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Sabtu, 28 November 2009
sai upacara, puluhan siswi SMKN Kelautan kesurupan
Wonogiri (Espos)–Puluhan siswi SMKN 1 Giritontro yang membuka jurusan kelautan kesurupan, seusai mengikuti upacara HUT PGRI di sekolah tersebut, Rabu (25/11). Guna menghindari jeritan histeris dan korban cukup lama, Camat Giritontro dan Komite Sekolah sepakat memulangkan siswanya sebelum jam pelajaran tuntas.
Keterangan yang dihimpun Espos menyebutkan suara jeritan histeris siswi memecahkan keheningan di sekitar sekolah. Lokasi sekolah yang jauh dari pemukiman, namun berdekatan dengan lokasi SMP dan rumah warga membuat panik guru dan pengelola sekolah. Belum diketahui secara pasti penyebab mereka kesurupan.
Namun dari 15 siswa, empat di antaranya mengalami histeris berat dan pihak sekolah memulangkan mereka hingga ke rumahnya. Mereka yang terkena dan mengalami jeritan histeris adalah siswa kelas X. Empat siswa kelas X itu adalah, Dwi Safitri dan Eka Utara, keduanya berasal dari Baturetno, Melisa Andiyani dan Manis, keduanya warga Punung dan Bayemharjo, Giritontro.
Anggota Komite Sekolah SMKN 1 Giritontro atau dikenal dengan SMK Kelautan, Wahyu Widodo dan Camat Giritontro, H Sariman saat dimintai konfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. “Semua sudah terselesaikan, siswa dipulangkan lebih awal dan siang ini (kemarin) dilangsungkan ritual doa untuk memohon kepada Allah SWT. Kalau terjadi kesurupan, maka tugas manusia adalah meminta petunjuk Allah,” kata H Sariman.
Diceritakannya jeritan histeris kali pertama terlontar dari mulut Melisa merembet ke Manis. Jeritan tersebut dalam waktu satu jam sudah menyebar dan hampir semua siswa mengalami kesurupan.
tus
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar