Hasil tes Perdes di Mlokomanis Wetan diduga janggal
Ngadirojo (Espos) Penilaian hasil tes rekrutmen perangkat desa (Perdes) di Mlokomanis Wetan, Ngadirojo, diduga janggal. Panitia penyelenggara seleksi didesak untuk mengkaji ulang sistem penilaian tersebut.
Seorang peserta tes, Edi Priyono, menyatakan ia belum menerima hasil keputusan pihak panitia tes. Pasalnya, hasil penilaian dinilai sarat kepentingan sekaligus bermuatan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
”Bagaimana tidak, soalnya kan mencapai 100 butir. Dari beberapa peserta yang saya temui mengatakan bahwa soalnya sangat sulit. Tapi, orang-orang yang memiliki kepentingan rata-rata memiliki nilai di atas 90 dan dinyatakan lolos,” katanya saat ditemui wartawan di Ngadirojo, Jumat (6/2).
Dengan dasar seperti itu, dirinya menduga sudah ada kebocoran soal dalam rekrutmen Perdes kali ini. Sedianya, pihaknya melaporkan keberatan tersebut ke Pemerintah Kecamatan Ngadirojo.
”Laporan mendesak saya lakukan karena besok pagi (hari ini-red) peserta yang lolos akan dilantik. Intinya saya dan beberapa teman yang masih merasa keberatan dengan hasil rekrutmen Perdes meminta mengusut laporan kami dan menunda pelantikan,” ujarnya dengan di dampingi pengacaranya, Suryanto.
Kepala Desa Mlokomanis Wetan, Edi Tawanto, ketika dikonfirmasi membantah tudingan tersebut. Sepanjang pengetahuannya, pelaksanaan tes pengisian Perdes di Mlokomanis Wetan berjalan relatif lancar dan tidak ada dugaan kebocoran soal, apalagi indikasi KKN.
“Itu semua tidak benar. Saya tidak tahu mengapa kok ada yang berpikiran seperti itu. Kemungkinan memang karena kekecewaan saja,” terang dia.
Menurutnya, di Desa Mlokomanis Wetan membuka lowongan Perdes sebanyak 16 orang di lima dusun. Masing-masing dusun itu, yakni Dusun Bakalan, Segeroh, Lalung Kidul, Duwet, Wonorejo. Rata-rata nilai yang diperoleh masing-masing peserta dianggap cukup baik, yakni 66-96.
“Karena sudah melalui prosedur, maka besok (hari ini-red) saya akan melantik nama-nama yang sudah diputuskan lolos. Intinya kami sudah berusaha bersikap terbuka. Buktinya, di dusun Segeroh ada satu peserta, di mana nilainya hanya 58. Padahal passing grade harus 60. Melihat hal itu, panitia juga tidak berani meloloskan,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun Espos, beberapa desa yang mengadakan rekrutmen Perdes yakni Desa Mlokomanis Wetan, Kerjolor, Gemawang, Kerjo Kidul, Jatimarto, Pondok, Gedong, dan Ngadirojo Kidul. Lowongan yang ada terdiri atas enam Kaur dan 27 Kadus. Di sisi lain, jumlah peserta mencapai 102 orang. - Oleh : p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar