ini adalah suatu peringatan kewaspadaan akan firus flu burun, sesuai dengan pemberitaan solopos dibawah ini bahwa kasus flu burung menyerang wilayag eromoko. hal ini harus di waspadai dan dilakukan antisipasi khususnya oleh pemerintahan kecamatan untuk mengatisipasinya dengan berkoordisai dengan masyarakat, dinas kesehatan dll. bagaimanapun juga wilayah eromoko tidak terlalu jauh wilayahnya dg kec paranggupito.
Flu burung serang Eromoko
Wonogiri (Espos) Penyakit flu burung atau avian influenza (AI) kembali mengganas dan menyerang puluhan unggas milik warga di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Eromoko, Wonogiri. Belum ditemukan adanya korban jiwa dalam kasus yang terjadi Kamis (19/2) itu.
Hingga saat ini, Dinas Kesehatan setempat dan Dinas Peternakan telah melakukan biosecurity untuk melokalisasi virus AI agar tak menyebar ke wilayah lainnya.
Lurah Ngadirejo, Sri Rahmani, mengatakan kejadian tersebut diketehui setelah warga dikejutkan kematian 30-60 ayam secara mendadak. Melihat gelagat tersebut, kata Rahmani, warga langsung melapor ke Puskesmas setempat dan dinas terkait. “Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya positif AI. Saat itu juga, unggas langsung dikubur dan dibakar,” ujarnya saat dihubungi Espos, Jumat (20/2).
Rahmani menjelaskan, meski tak ada satu pun warga yang terserang AI atau demam dan influenza, namun Puskesmas akan memeriksa kondisi kesehatan warga setelah kejadian itu. “Hari ini (Jumat, 20/2-red), warga akan mendapatkan penyuluhan dan sosialisasi tanggap flu burung. Rencananya, juga akan dilakukan pemeriksaan kesehatan warga,” terangnya.
Kesadaran rendah
Lebih jauh dia memaparkan, unggas-unggas milik warga sebenarnya ada yang dikandangkan, namun banyak juga yang dibiarkan berkeliaran. Hal itu membuat serangan AI meluas ke unggas-unggas lainnya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (DPPK), Ismaryati Budiningsih, saat dikonfirmasi menyebut AI di Eromoko bukan kali pertama terjadi. “Dan sekarang malah terjadi lagi. Inilah yang menjadi kendala kami. Kesadaran warga untuk mengandangkan unggas dan berpola hidup bersih masih kurang. Sehingga, virus AI mudah tumbuh di daerah yang lembab dan kotor.”
Adanya kejadian tersebut, katanya, deretan kasus AI di Kota Gaplek ini kian panjang. Dalam 1,5 bulan terakhir ini, pihaknya mencatat ada 650-an unggas di enam kecamatan yang mati terserang AI. Sehingga, adanya kasus di Kecamatan Eromoko, maka jumlah kecamatan di Wonogiri yang terserang virus AI menjadi tujuh kecamatan. “Saat ini masih musim hujan. Kami menghimbau kepada warga agar menjaga kebersihan rumah dan mengandangkan unggas-unggas mereka. Pencegahan lebih baik, ketimbang setelah kejadian baru minta pencegahan,” paparnya. - Oleh : Aries Susanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar