blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Kamis, 30 Desember 2010
sugeng warso enggal
tahun baru memasuki 2011 redaksi warta paranggupito mengucapkan selamat tahun baru semoga membawa perubahan, membawa kebaikan, membawa harapan baru dimana era globalisasi. pemerintahan baru di wonogiri diharapkan bisa membawa wonogiri kedepan menjadi kabupaten yang maju dengan tetap mengedepankan etika, budaya dan tradisi namun bisa menyesuaikan dengan kemajuan jaman. diharapkan wonogiri menjadi wonogiri yang bersih dari KKN.
Rabu, 15 Desember 2010
“Wartawan” tak dikenal bikin sekolah resah
Kedatangan mereka dinilai mengganggu karena setiap datang tidak ada keperluan liputan apa pun.
Kepala SMK Sudirman 1 Wonogiri, Rofingi, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Selasa (14/12), menuturkan kedatangan sekelompok orang tersebut ke sekolahan tanpa dilengkapi identitas media.
Mereka datang secara berkala dan bergantian. Paling tidak dua hingga tiga kali dalam sepekan. Menurutnya, kebanyakan dari mereka datang dari luar Wonogiri.
“Mereka selalu bilang hanya silaturahmi dan memang tidak secara langsung meminta uang, tapi saya tahu niat kedatangan mereka. Buktinya kalau saya beri uang pasti diterima,” terang dia.
Ia lebih jauh menyampaikan, aktivitas orang-orang yang mengaku wartawan tersebut sudah menjadi kebiasaan.
Dia mengaku harus menyiapkan sejumlah uang setiap hari untuk menyambut kedatangan mereka. Meskipun demikian, ia belum pernah mengadukan kepada siapa pun terkait kejadian itu.
DARYONO RINTIS BATIK KOMBINASI DI TIRTOMOYO
Ternyata tak hanya Solo yang terkenal dengan batik, di Wonogiri khususnya di Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri terdapat bermacam-macam jenis batik salah satunya batik kombinasi antara cap dan tulis milik Daryono (33 th).
Berawal dari pengalaman kerjanya di Laweyan Solo, Daryono mencoba membuka usahanya di Tirtomoyo tepatnya di Dusun Sendang, Desa Sendangharjo Kecamatan Tirtomoyo. Dengan modal mandiri sebesar Rp 20 juta Daryono dibantu 8 karyawannya memproduksi Batik Cap kombinasi tulis yang dijual dalam bentuk kain dengan ukuran 175 cm x 115 cm seharga Rp 60 ribu. Dalam satu minggu Daryono mampu memproduksi sejumlah 250 buah kain batik. Menurut Daryono penghasilan kotor dalam satu bulannya mencapai Rp 25 juta. Karena sebelumnya telah memiliki jaringan kerja Daryono tak mengalami kendala dalam hal pemasaran. “Wilayah pemasaran kami di daerah Klaten dan Jogjakarta, biasanya di pasaran dijual Rp 100 ribu” terangnya.
Meski telah 1,5 tahun berwiraswasta namun baru 6 bulan terakhir ini Daryono membuka usahanya di Tirtomoyo, selama ini semua menggunakan modal mandiri. “Saya belum tahu bagaimana cara mencari bantuan modal ke pemerintah” ungkapnya.
Potensi lokal ini tak lepas dari perhatian pemerintah, salah satunya perhatian Camat Tirtomoyo, Teguh Waluyatmo, M.Si yang berharap kepada Bupati Wonogiri untuk memudahkan investor masuk ke wilayah Wonogiri guna mengembangkan Batik di wilayah Tirtomoyo khususnya dan Wonogiri pada umumnya. Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja Bupati Wonogiri, Senin (12/12) di Desa Sendangharjo Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri. Dalam sambutannya Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto pun berharap agar kualitas batik tetap dijaga dan harga batik Wonogiren mampu bersaing di pasaran Internasional.(in_humas)
RIBUAN PERANGKAT DESA WONOGIRI PERJUANGKAN NASIB DI JAKARTA
Sebanyak 1.516 Perangkat Desa (Perdes) yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Wonogiri bertolak ke Istana Negara di Jakarta, Minggu (12/12). Keberangkatan kali ini merupakan kali kedua menuju ke Jakarta, setelah sebelumnya pada 8 Juli lalu mereka ke gedung wakil rakyat DPR-RI.
Tujuannya untuk mengantarkan Draf UU tentang Pemerintahan Desa. Mereka akan bergabung dengan Praja dari Kabupaten se-Indonesia. Tujuan utama adalah mendesak Pemerintah Pusat agar membahas UU tentang Pemerintahan Desa.
Mereka menuntut agar diangkat menjadi PNS. “Meminta Perdes jadi PNS seperti Sekdes, kami juga minta agar UU itu segera dibahas. Sehingga Pemdes bisa mengatur keuangan desa. Masa jabatan Kades diminta 10 tahun atau 2 periode, bukan 6 tahun seperti sekarang ini. Dana perimbangan dari pusat juga diminta dicairkan ke kas desa agar pembangunan desa segera berjalan. Ini bukan demo hanya audiensi,” ungkap Ketua Umum PPDI Wonogiri, Widi Hartono.
Menurut Widi pemerintah diskrimintif terhadap mereka. Sebab jabatan Sekdes berstatus PNS, Kepala Desa dan jajaran di bawahnya, tidak berstatus PNS, kecuali Sekdes. Sebaiknya dihapus saja UU Nomor 32 Tahun 2004. “Karena justru menimbulkan iri di antara Perdes,” katanya.
Bupati Wonogiri Danar Rahmanto dan Ketua DPRD Wonogiri Wawan Setya Nugraha hadir menyalami dan melepas keberangkatan rombongan PPDI dari alun alun Giri Krida Bhakti Wonogiri. Mereka menumpang 35 bus. Bupati berpesan agar menjaga nama baik Wonogiri di Jakarta. Bupati mendukung apa yang diperjuangkan Perdes Wonogiri tersebut. (HUMAS_ESTI SUCI)
Sabtu, 11 Desember 2010
Tinggi, animo warga paranggupito ikuti Labuhan Ageng
Wonogiri (Espos)--Sekitar 300 warga berbondong-bondong mengikuti prosesi Labuhan Ageng memperingati Tahun Baru Hijriyah, Senin (6/12), di Pantai Sembukan, Desa/Kecamatan Paranggupito.
Meski kondisi Senin kemarin kurang bersahabat karena hujan turun tapi warga tetap antusias menghadiri acara itu.
Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Aris Tri Budaya mengatakan jika melihat jumlah penonton, animonya sangat tinggi. Pihaknya hanya menyayangkan potensi wisata sebagus itu belum didukung sarana memadai.
“Kami sebenarnya berkali-kali mengajukan anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana objek wisata, tapi usulan kami jarang mendapat perhatian,” ujarnya.
Acara itu dihadiri Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto didampingi Camat Paranggupito, Sariman dan sejumlah pejabat Pemkab.
Acara dimulai setelah ubarampe labuhan berupa tumpeng dan gunungan hasil bumi yang dibawa panitia acara di bawah pimpinan tokoh masyarakat setempat, Bambang Gunarso memasuki tempat acara. Tidak tampak adanya kepala kerbau yang biasanya menjadi ubarampe utama.
Ubarampe itu kemudian diserahkan kepada tokoh masyarakat lainnya, Sucipto, lalu didoakan dan dibawa ke laut untuk dilarung. Namun, hanya tumpeng yang berhasil dilarung karena gunungan hasil bumi ludes diperebutkan warga, hanya dalam hitungan detik, menyisakan tandu yang terserak di atas pasir putih.
Salah seorang warga Rukini, sambil menunjukkan pare dan beberapa sayuran lainnya mengatakan hasil bumi itu sebagai wujud rasa syukur atas limpahan rezeki dari Allah.
“Ini hanya sebagai ucapan rasa syukur pada apapun yang diberikan Tuhan, entah itu sepotong pare atau sekarung terong yang didapat, harus disyukuri,” ujarnya.
shs
Hari ini, Labuhan Ageng Sembukan digelar
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, akan ada beberapa perubahan dalam penyelenggaraan acara ini, tanpa mengurangi daya tariknya sebagai atraksi wisata.
Salah satu perubahan itu adalah larung kepala kerbau/sapi yang biasanya menjadi acara inti, pada penyelenggaraan kali ini akan ditiadakan.
Hal itu sudah menjadi kesepakatan warga dan tokoh masyarakat setempat, guna menghilangkan unsur-unsur yang dinilai berbau syirik.
“Tahun ini memang tidak akan ada larung kepala kerbau. Acara akan diisi dengan tasyakuran dan gelar potensi budaya, serta pertunjukan wayang semalam suntuk,” ungkap tokoh masyarakat yang juga ketua panitia Labuhan Ageng, Bambang Gunarso, saat dihubungi Espos, Minggu (5/12).
shs
9.105 Pelamar ikuti tes seleksi CPNS di Wonogiri
Dibandingkan informasi sebelumnya, jumlah pelamar yang ikut tes tersebut berkurang sebanyak sembilan orang. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri, Rumanti Permanandyah, saat ditemui Espos, Jumat (10/12), mengungkapkan pengurangan tersebut karena setelah diteliti ulang ternyata ada pelamar yang tercatat dua kali alias dobel.
“Awalnya waktu baru selesai seleksi administrasi, jumlah pelamar yang lolos dan bisa ikut tes sebanyak 9.114 orang. Tapi setelah diteliti kembali ternyata ada yang terdata dobel sebanyak sembilan orang. Jadi jumlah peserta pastinya sebanyak 9.105 orang,” ungkap Rumanti.
Rumanti menjelaskan panitia telah meminjam sebanyak 482 ruang yang tersebar di 39 sekolah, SD hingga SMA di wilayah Wonogiri kota. Panitia juga telah merekrut tidak kurang dari 1.000 orang guru untuk menjadi pengawas tes serta petugas di bagian tata usaha. Rencananya, masing-masing ruangan yang berisi 20 peserta akan diawasi dua orang pengawas sedangkan ruangan berisi 10 peserta akan diawasi seorang pengawas.
Kepala sekolah, kata Rumanti, juga telah diminta untuk menyiapkan penomoran kursi. “Soal tes akan diambil oleh panitia ke Semarang, besok (Sabtu, 11/12) dan direncanakan sampai di Wonogiri pukul 13.00 WIB. Berkas soal akan disimpan di Sekretariat Penerimaan CPNS, Graha Personalia menggunakan tiga kunci. Masing-masing dipegang oleh Sekda, Kepala Inspektorat dan kepolisian. Lalu Minggu (12/12) pagi, kepala sekolah dan TU akan diminta mengambil soal ke sekretariat,” ujar Rumanti.
Meski jumlah peserta berkurang, dibandingkan tahun lalu, pesertanya justru bertambah. Tahun lalu, dari 13.000 pelamar, hanya 7.000-an orang yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Rumanti mengakui dengan jumlah peserta tersebut, dana senilai Rp 730 juta yang disiapkan Pemkab sangat mepet.
Sedangkan mengenai pelaksanaan tes, direncanakan dalam dua sesi. Pertama, tes pengetahuan umum dimulai pukul 07.00-10.00 WIB dan kedua tes potensi akademik dan psikologis, dimulai pukul 11.00-14.00 WIB. Menurut Rumanti, kebanyakan peserta tes seleksi CPNS tersebut berasal dari luar kota seperti Pacitan dan Ponorogo.
shs
Legislator desak Bupati Wonogiri tata ulang birokrasi
Demikian salah satu pemandangan umum yang disampaikan fraksi-fraksi di DPRD terhadap nota pengantar bupati tentang RAPBD 2011 dalam sidang paripurna yang digelar di Ruang Paripurna Gedung DPRD, Jumat (10/12). Hampir semua fraksi sepakat bahwa kondisi keuangan yang digambarkan dalam RAPBD 2011 sangat memprihatinkan. Pendapatan daerah terus menurun dari tahun ke tahun sehingga berimbas pada minimnya alokasi belanja dan program pemerintah.
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) melalui juru bicaranya, Jarmono menyampaikan permasalahan utama terkait pendapatan daerah adalah perlunya peningkatan baik dalam hal manajemen, pengelolaan, maupun kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) aparatur.
Desakan lebih tegas mengenai penataan birokrasi oleh bupati disampaikan oleh Fraksi Partai Golkar (FPG). Diungkapkan juru bicaranya, Sugiarto, penataan dan pengisian jabatan birokrasi saat ini perlu segera dilakukan, guna memacu dan mengoptimalkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami perlu tahu apa langkah-langkah strategis yang akan dilakukan bupati berkaitan dengan hal ini 2011 mendatang,” ujar Sugiarto.
Penegasan perlunya penempatan pejabat sesuai kapasitas, kecerdasan, maupun latar belakang pendidikan alias ‘the right man on the right job’ disampaikan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDI-P). Juru bicara FPDI-P, Sriyono memandang sudah sangat jelas di semua komponen pendapatan daerah pada struktur RAPBD 2011 mengalami penurunan.
“Ironisnya, masalah yang dihadapi dari tahun ke tahun selalu sama, perlu adanya peningkatan, baik dalam hal manajemen pengelolaan, kualitas maupun kuantitas SDM aparatur. Untuk itu, kami senapas dengan bupati untuk melaksanakan reformasi birokrasi. Kapasitas, kecerdasan dan latar belakang pendidikan harus disesuaikan dengan ‘job description’ yang ada,” jelas Ketua FPDI-P tersebut.
Sebagaimana diinformasikan, pendapatan daerah dalam struktur RAPBD 2011 mengalami penurunan. PAD turun 6,27%, dana perimbangan turun 0,48 % dan lain-lain pendapatan yang sah turun 72,95%. Bahkan, APBD 2010 diproyeksi mengalami defisit hingga Rp 41 miliar.
shs
Rabu, 01 Desember 2010
Pemkab tetap gelar Jamasan Pusaka
Event budaya bakal dilaksanakan dengan sejumlah modifikasi. Kegiatan tersebut dijadwalkan Minggu (19/12), berpusat di Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM)
Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi panitia kegiatan gelar wisata budaya bulan Sura/Muharam di Ruang Data Kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Selasa (30/11).
Selain membahas acara jamasan, rapat yang dipimpin Plt Sekretaris Daerah (Sekda), Sutanto Djosowijatmo itu juga membahas rencana acara Labuhan Ageng di Sembukan yang dijadwalkan Senin (6/12) serta Sedekah Bumi di Kahyangan pada Kamis (23/12).
“Selama ini masyarakat sering salah memaknai jamasan itu sebagai persembahan. Mestinya masyarakat diberi pengertian bahwa sebuah pusaka perlu dibersihkan sebagai bagian dari pelestarian budaya. Lain dari itu sebuah pusaka yang terbuat dari logam atau kayu perlu dibersihkan karena jika kotor mungkin saja ada racunnya. Misalnya seperti itu,” kata Jaelani.
shs
53,84% Penderita HIV/AIDS Wonogiri meninggal
Guna mengantisipasi dan menurunkan angka penderita, mulai akhir tahun ini Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) akan mengoptimalkan pemeriksaan terhadap para pembantu rumah tangga (PRT) urban. Sebab hasil pelacakan petugas DKK, para ODHA (orang dengan HIV/AIDS) terjangkit saat boro.
Penegasan bernada peringatan itu disampaikan Kepala DKK Wonogiri, dr Aug Jarot didampingi Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, dr Tuty Darsari, Rabu (1/12).
“Hari ini memang Hari AIDS se-dunia peringatan dipusatkan di Jawa Timur. Wonogiri juga memperingati secara sederhana, yakni kunjungan atau visit ke rumah-rumah ODHA. Di Soloraya ODHA Wonogiri paling sedikit,” ujar dr Aug Jarot.
Saat ditemui Espos di ruang kerja, Aug Jarot menjelaskan Pemkab Wonogiri berusaha menekan angka ODHA. “Langkah efektif dan akan kami optimalkan tahun ini adalah mewaspadai serta memeriksa PRT urban. PNS sudah ada pemeriksaan rutin, utamanya saat menjadi CPNS,” jelas Jarot.
Mantan Kepala Puskesmas Jatisrono ini menjelaskan, masyarakat diharapkan ikut mengawasi dan tidak mengucilkan ODHA. Salah satu ciri, jelasnya, seseorang terserang HIV/AIDS adalah sariawan tak sembuh-sembuh.
“Istilah jawa gomen terlalu lama. Ciri umum lain, warga menderita flu lama dari biasa. Tanda-tanda umum terus disosialisasikan. Pencegahan paling efektif adalah tidak ganti-ganti pasangan.”
Ditambahkan oleh Kabid P2PL, dr Tuty Darsari hingga 2010 jumlah ODHA Wonogiri 13 orang. “Tujuh penderita sudah meninggal, seorang ODHA boro dan sisanya atau lima ODHA dalam pemantauan petugas kesehatan. Lima orang, dua di antaranya Balita dengan salah satu Balita kedua orangtua sudah meninggal.”
Disebutkan oleh mantan Kepala Puskesmas Baturetno ini, lima kecamatan adalah Ngadirojo, Selogiri, Jatipurno, Giriwoyo dan Nguntoronadi. Dikatakannya, pemerintah memfasilitasi para ODHA.
“Utamanya kontrol di rumah sakit, biaya transportasi menjadi beban penderita. Tahun ini biaya penanggulangan HIV/AIDS Wonogiri cuma Rp 15 juta dan habis. Jika ditemukan penderita baru tidak ada dana lagi.”
Sementara itu, Camat Selogiri Bambang Haryanto mengaku masyarakatnya cukup toleransi terhadap ODHA. “Tidak ada pengucilan, justru ODHA diajak berkomunikasi serta dilibatkan dalam kegiatan kemasyarakatan agar tidak tersisihkan. Pemerintah sendiri sudah menjalankan fungsi sebagai penjamin dan pelayan. Artinya, memberikan pelayanan kesehatan dan menjamin ODHA saat berobat di rumah sakit Moewardi Solo.”
tus
Warga Ngadirojo dan SMPN 2 Pracimantoro lakukan penghijauan
Kepala SMPN 2 Pracimantoro, Sri Nuryati mengatakan tahun ini program to school green dicanangkan. “Kami memiliki cukup lahan untuk ditanami pepohonan. Diharapkan tanaman itu menjadi investasi sekolah, sehingga bisa digunakan untuk perbaikan ruang kelas ataupun ruang lain.”
Terpisah, akhir pekan lalu Camat Ngadirojo, Maryanto, mencanangkan gerakan penghijauan hingga ke desa-desa. Pencanangan diawali Camat bersama Muspika dan eleman masyarakat menanam pohon di lahan milik PGRI Cabang Ngadirojo seluas 2.000 m2 saat HUT Korpri.
“Gerakan tanam pohon dilakukan di setiap desa dan instansi. Mudah-mudahan gerakan menanam pohon berguna bagi anak cucu dan memperpanjang usia bumi,” ujarnya.
Pernyataan Camat Ngadirojo disampaikan saat menggelar upacara sederhana di jalan kampung di Dusun Sanggrong, Desa Mlokomanis Wetan. Ngadirojo. Dikatakannya pada bakti hari Korpri, tanaman yang dikumpulkan meliputi, bibit pohon sengon sebanyak 25.418 batang, durian (750 batang), pete (200 batang) dan matoa (500 batang).
“Setiap desa diupayakan tertanam 400 batang, sehingga terdapat 4.400 batang/tahun,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Korwil II Asosiasi Perkayuan (Aspek) Wonogiri, Edy Sarwono didampingi Wakil Ketua Aspek Wonogiri, H Sarjono, pengusaha kayu tidak hanya menebang, namun ikut menanam.
tus
Jumat, 26 November 2010
BUPATI : JANGAN ADA BISIK-BISIK DI KALANGAN PNS
Apel pagi karyawan-karyawati di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri pada hari Senin (22/11) ada nuansa lain. Hal itu terjadi karena Bupati Wonogiri, H. Danar Rahmanto, menjadi pembina apel untuk kali pertama sejak dilantik tanggal 1 November lalu. “Saat ini saya pertama kali apel bersama karyawan-karyawati Setda. Saya tidak ingin berkata panjang lebar, namun hanya ingin menyampaikan beberapa pesan saja. Kita sebagai birokrasi, dalam hati nurani kita masing-masing harus tertanam pengabdian kepada rakyat. Sebagai pimpinan daerah, rakyat telah memberikan amanatnya kepada kita semua. Amanat tersebut harus kita emban bersama,” kata Bupati.
Bupati menegaskan bahwa dalam birokrasi, diperlukan satu pandangan yang sama untuk mewujudkan visi dan misi dalam membangun Kabupaten Wonogiri. Bupati meminta seluruh SKPD-SKPD yang ada menyamakan persepsi, jangan sampai ada kelompok-kelompok. Oleh karenanya, seluruh birokrasi di Wonogiri selekas-lekasnya harus berkoordinasi dalam mewujudkan visi dan misi tersebut. “Yang menjadi prinsip kami, kami membuka ruang selebar-lebarnya untuk koordinasi.”
Perlunya ruang koordinasi, lanjut Bupati, merupakan cara agar tidak ada bisik-bisik di antara kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Tradisi bisik-bisik membuat kita tidak bisa berjalan secara sehat dan proporsional. Tentunya bisik-bisik itu juga mengganggu kerja yang lain. Karena itu, kami membuka ruang diskusi dan ruang bicara untuk menghadapi dan menyelesaikan apa yang terjadi,” imbuhnya.
Bupati meminta seluruh jajaran birokrasi untuk meningkatkan semangat kerja yang nyata dalam berprestasi dan berkarya melayani kepentingan masyarakat. “Apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab kita, marilah kita laksanakan dengan baik. Kita jaga iklim yang sejuk, aman, dan nyaman di Wonogiri ini.”
Setelah apel pagi usai, Bupati melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke seluruh ruangan yang ada di lingkup Setda Kabupaten Wonogiri ditemani para Asisten Sekda dan Pimpinan SKPD terkait. (humas_esti suci)
OUTPUT PROYEK SCBD DIHARAPKAN MAKSIMAL
Bupati Wonogiri, H. Danar Rahmanto, mengatakan bahwa salah satu permasalahan pokok di Kabupaten Wonogiri adalah kualitas sumber daya aparatur. Salah satu upaya untuk mewujudkan kualitas sumber daya aparatur adalah dengan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. “Kita patut berharap proyek SCBD ini akan dapat menjadi bagian bagi terwujudnya visi tersebut. Kita semua menyadari, bahwa pembangunan karakter good governance membutuhkan kesungguhan dan biaya besar. Apalagi tujuan proyek SCBD bukan hanya sebatas mewujudkan, tetapi bagaimana membuat kapasitas pemerintahan tersebut menjadi berkelanjutan atau sustainable. Apalagi, tidak semua kabupaten kota berkesempatan mendapatkan dana hibah tersebut,” imbuh Bupati saat membuka Workshop Akhir Tahun Kedua Proyek SCBD di ruang Graha Perencana Bappeda Kabupaten Wonogiri, Kamis (25/11).
Walaupun dengan kondisi keuangan daerah yang berat tahun–tahun terakhir ini, lanjut Bupati, namun sebagai bentuk komitmen, Pemerintah Kabupaten Wonogiri selalu menyediakan dana pendamping. Keberhasilan proyek SCBD sendiri tidak diukur dari terlaksananya kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam rencana tindak, melainkan diukur dari peningkatan kapasitas yang akan tercermin pada meningkatnya kinerja lembaga pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
“Untuk itu, harapan saya agar hasil atau output dari kegiatan proyek SCBD ini sebanding dengan besarnya biaya yang dikeluarkan. Yaitu terjadi peningkatan kapasitas birokrasi dan aparatur yang berkomitmen kuat, terampil dan menguasai bidang pekerjaannya.”
Sementara itu, Workshop Akhir Tahun Kedua Proyek SCBD tersebut diiukuti oleh seluruh kepala SKPD dan Camat Se-Kabupaten Wonogiri. (humas_esti suci)
SMKN 2 WONOGIRI RAIH PENGHARGAAN CITRA PELAYANAN PRIMA (CPP) TINGKAT NASIONAL
SMK Negeri 2 Wonogiri dipastikan meraih penghargaan Citra Pelayanan Prima (CPP) tingkat nasional tahun 2010 dari Pemerintah Pusat. Kepastian diterimanya penghargaan tertinggi di bidang Pelayanan Publik ini, setelah terbitnya Surat Resmi dari Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia nomor B-3289 / S.PAN – RB / 11 / 2010 tanggal 10 November 2010 tentang Pemberitahuan awal penerimaan penghargaaan CPP. “Didalam surat belum ditentukan tanggalnya hanya dijelaskan, pemberian penghargaan akan diserahkan pada akhir bulan November ini,” jelas Ir. Drs. H. Dikin selaku Kepala SMK N 2 Wonogiri.
Dalam surat tersebut juga dijelaskan bahwa Penghargaan CPP akan diberikan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta. Penghargaan yang dimotori oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini memberikan penghargaan kepada pimpinan unit pelayanan publik yang berhasil meningkatkan kinerja pelayanan publik lembaganya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa proses untuk mendapatkan Penghargaan CPP tidaklah mudah. Penilaian meliputi beberapa indikator penilaian yakni ada empat komponen. Komponen tersebut adalah visi misi Unit Pelayanan Publik (UPP), Standar Operation Procedure (SOP), Sumber Daya Manusia (SDM) di UPP serta sarana dan prasarana di UPP. Dari empat komponen tersebut dirinci lagi menjadi 23 indikator.
SMKN 2 Wonogiri sendiri memiliki 958 siswa (6 diantaranya perempuan). Sejak tahun 2007 sekolah tersebut telah mengukir prestasi menggembirakan baik tingkat kabupaten, provinsi bahkan penghargaan tingkat nasional. Kepala SMK Negeri 2 Wonogiri, Ir. Drs. H. Dikin menuturkan dalam upaya meningkatkan kemampuan, wawasan serta kualitas siswa, pihaknya mengadakan berbagai kegiatan seperti kunjungan dunia usaha, uji sertifikasi profesi, magang industri serta ekstra kurikuler. Berbagai peralatan praktek bernilai milyaran juga disediakan sekolah untuk menunjang seluruh kegiatan tersebut. "Sedangkan untuk meningkatkan kualitas guru, kita bentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta memberikan peluang bagi mereka yang melanjutkan S2." (HUMAS_ESTI SUCI)
JALAN SEHAT PERINGATI HUT KORPRI KE-38
Jalan Sehat menjadi salah satu rangkaian kegiatan peringatan HUT KORPRI ke-38 di Kabupaten Wonogiri. Kegiatan tersebut digelar Pemkab Wonogiri di Lapangan Giri Krida Bhakti, Jumat (26/11), melibatkan segenap Pegawai Negeri Sipil di segenap instansi, siswa-siswi sekolah, dan masyarakat umum. Tak ketinggalan pula, jajaran Muspida Kabupaten Wonogiri beserta staf mengikuti kegiatan tersebut.
“Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak hadirin sekalian untuk sejenak meninggalkan berbagai kesibukan, kita laksanakan jalan sehat lebih dari sekedar olah raga, tetapi juga sebagai sarana refreshing,” kata H. Danar Rahmanto, Bupati Wonogiri, sebelum memberangkatkan peserta jalan sehat.
Kegiatan jalan sehat yang melibatkan banyak elemen dalam pelaksanaannya, dinilai Bupati turut membangun rasa kebersamaan dalam tubuh lembaga itu sendiri dan bagi warga masyarakat yang ikut serta di dalamnya. Kegiatan ini turut menyebarkan semangat dan kesadaran untuk berolah raga membentuk badan yang sehat dan jiwa yang kuat.
“Hal lain yang bisa dipetik dari kegiatan ini adalah prinsip kesederhanaan dengan aktivitas yang mudah, murah dan massal. Bila dilakukan dengan teratur, maka akan memberikan andil dalam menciptakan badan yang sehat dan membangun masyarakat yang sehat,” lanjutnya
Kegiatan jalan sehat disemarakkan dengan aneka doorprise mulai dari kipas angin, dispenser, sepeda gunung, hingga televisi. (humas_esti suci)
Kamis, 18 November 2010
PEMANFAATAN PANDAN LAUT ( BAGIAN 3 )
Program pelatihan melalui PNPM ini sekaligus menunjang pantai nampu sebagai tempat wisata andalan di kabupaten wonogiri. Diharapkan warga yang telah mengikuti pelatihan dan membuat produk kerajinannya akan dipasarkan melalui warung warung yang berjajar di pinggiran pantai nampu. Selain wisatawan menikmati keindahan pantainya maka mereka juga bisa berbelanja barang barang kerajinan yang dibuat masyarakat setempat. apalagi dengan slogan slogan yang saat ini didengungkan dunia pada umumnya. Go green...........atau kembali ke alam. tepat bahwa produk produk yang bernuansa alam akan segera dibutuhkan karena adanya pengurangan produk2 yang mengandung bahan bahan pencemar lingkungan diantaranya plastik dan sebagainya karena susah terurai. sedangkan bahan yg dari alam akan sangat mudah diurai limbahnya. Adapun produk produk uyang telah diproduksi selama pelatihan ini adalah. sandal, tas, dompet, topi dan sebagainya. walaupun produk ini masih sederhana dan jauh dari sentuhan model ataupun tehnologi namun boleh berbangga hati dengan ini.
PEMANFAATAN PANDAN LAUT ( BAGIAN 2 )
Melihat potensi tanaman pandan tersebut di sekitar pantai nampu maka dengan adanya PNPM melalui program programnya dilaksanakanlah pelatihan pengolahan tanaman pandan menjadi bahan yang siap pakai dan bernilai tinggi. Pelatihan ini menyasar unuk kegiatan para ibu rumah tangga. Dengan kesibukanya yang sebagian besar bertani dan industri gula jawa maka disela sela waktunya dapat memanfaatkanya dengan membuat kerajianan tangan tanaman pandan ini. di pelatihan ini meliputi pengolahan bahan dari memetik, mengolah, dan menciptakan produk yang berguna.kegiatan ini sangatlah bagus sebagai neilai tambah pemenuhan ekonomi masyarakat sekitar. juga masyarakat akan sangat terbantu dan merasakan langsung adanya program PNPM. Ini juga salah satu bukti keseriusan PNPM dalam memberdayakan potensi sumber daya alam yang telah ada juga pemanfaatan potensi sumber daya manusia.
PEMANFAATAN PANDAN LAUT ( BAGIAN 1 )
disepanjang bibir pantai laut selatan diantaranya pantai nampu, pantai sembukan dan lainya kita selalu melihat adanya pohon pohon yang dinamakan pandan laut atau nama kerenya (Pandanus tectorius )
Pandan yang mungkin dari jenis Pandanus tectorius ini, memiliki penampilan yang menerik, tinggi, dengan tajuk yang cantik untuk penghias pekarangan (biasanya sih hotel-hotel yang punya sea view, gitu!), dan kalau berbuah, wah buahnya kelihatan menarik sekali. Kalau buah ini masak, yang merah meranum... tapi sejauh ini belum pernah terdengar ada orang awak penghuni pesisir yang makan buahnya. Daunnya, ya paling-paling untuk keperluan atap-atapan rumah, dinding-dinding gubuk, atau dianyam jadi tikar dan bakul. Tapi itu tempo doloe, sekarang kan semua kebutuhan itu tersedia bahan sitentisnya. Kasihan, kan, si pandan ini. Tapi sebagai harta kekayaan bangsa ini, jelas pandan ini harus dilestarikan... karena pasti ada saja manfaatnya, paling tidak secara ekologi.
Memang masyarakat sekitar belum memanfaatkan potensi tanaman ini sehingga bisa mendapatkan nilai jual yang tinggi. walaupun di daerah lain pandan ini dsulap menjadi produk olahan tangan yang bernilai tinggi. pandan di kawasan ini hanyalah sebagai hiasan atau pun peneduh wisatawan yang berkunjung.
Rabu, 17 November 2010
IDUL QURBAN di masjid Nurul Iman kajor
jamaah masjid Nurul iman dusun kajor desa sambiharjo pada hari raya idul adha tahun ini melaksanakan sholat ied di masjid dusun blimbing. hal ini dilakukan supaya kegiatan bisa dilakukan dengan penuh rasa kebersamaan. Sholat dilaksanakan pada hari rabu dengan mengacu pada kepustusan pemerintah. tepat pukul 6.30 sholat dilaksanakan hingga selanjutnya setelah melaksanakan ibadah sholat dilakukan prosesi penyembelihan hewan kurban. Pada tahun ini masjid nurul iman melakukan penyembelihan kurban dengan 4 ekor kambing yang merupakan kurban dari masyarakat sekitar dan sumbangan dari luar.
penyembelihan dilakukan di komplek masjid dengan dilakukan bersama sama takmir masjid dan pengurus. selanjutnya di bagikan kepada semua warga dusun kajor.
HASIL NYATA PROGRAM PNPM DI DESA SAMBIHARJO
Desa sambiharjo sebagai bagian dari kecamatan paranggupito juga mendapatkan bagian dari program projek PNPM. salah satunya aadalah pembangunan gedung TK yang terletak di dusun kajor berada di pinggir jalan dengan halaman yang luas. Gedung TK ini dibangun melalui program PNPM dengan dikerjakan masyarakat sekitar. gedung dengan 2 ruang kelas dengan diberikan fasilitas KM/WC serta bak air bersih. halaman depan menggunakan paving block namun kekuranganya sebagai fasilitas pendidikan anak anak masih kurangnya fasilitas bermain anak. hal tersebut diharapkan menjadi masukan bahwa sebagai fasilitas pendidikan anak seharusnya fasilitas bermain juga terpikirkan karena pendidikan anak pada dasarnya masih memerlukan tempat bermain ataupun pendidikan outdoor.
gedung ini akan dipergunakan rencananya mulai perengahan bulan ini.
Jumat, 12 November 2010
GALLERY RASULAN DUSUN KAJOR DESA SAMBIHARJO
sebulan yang lalu dusun kajor desa sambiharjo melaksanakan kegiatan adat yaitu rasulan/bersih desa tepat hari jumat legi/sabtu pahing. pagelaran wayang dilakukan pada malam harinya dengan dalan ki tarjo dr pracimantoro dengan lakon semar mbangun kayangan, sebelumnya mengadakan kondangan yang diikuti semua warga setempat. acara dilakukan di rumah bapak kepala dusun. acara ini diharapkan masyarakat sebagai wujud terima kasih kepada gusti allah atas segala limpahan rejeki serta perlindunganya dari segala musibah.
KEGIATAN KUNJUNGAN BUPATI WONOGIRI KE PARANGGUPITO
dalam kunjungan kperdana ke kecamatan paranggupito ada beberapa agenda yang dilakukan bupati, walaupun bupati dalam kunjungan ini hanya didampingi beberapa staff namun terasa hangat dengan ke khasan beliau yang senantiasa melambaikan tangan dalam kendaraanya di sepanjang perjalanan. dengan menggunakan pakaian santainya bupati menunjukan bahwa beliau ingin senantiasa merakyat.
adapun kegiatan selama di paranggupito pertama menuju pendopo kecamatan paranggupito melakukan pertemuan dengan berbagai tokoh masyarakat setempat, selanjutnya menuju balai desa gudangharjo menerima secara simbolis bibit jarak bantuan dari investor kudus dan selanjutnya melakukan peresmian jalan menuju pantai kali merah.
KONDISI LAHAN PERTANIAN PARANGGUPITO
pada musim tahun ini nampaknya para petani bisa mengharap hasil panen yang bagus. itu terlihat dengan kondisi tanaman saat ini yang rata rata tumbuh dengan baik. Dengan siklus hujan yang relatif banyak maka tanaman bisa tumbuh dengan baik. tanaman yang biasa ditanam saat ini meliputi tanaman jagung dan padi juga ketela. tanaman ini merupakan tanaman pangan atau tanaman unggulan di lahan pertanian kecamatan paranggupito.
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.