blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Senin, 11 Januari 2010
6.500 KK di Wonogiri tak terima Raskin
Wonogiri (Espos)–Lebih dari 6.500 KK di Kabupaten Wonogiri tidak akan lagi menerima jatah beras untuk rakyat miskin (Raskin) pada 2010 ini.
Berdasarkan data hasil PPLS 2008 Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penerima Raskin wilayah ini berkurang 8% dari semula 80.032 rumah tangga sasaran (RTS) pada 2009 menjadi 73.439 RTS.
Tak hanya itu, alokasi Raskin untuk masing-masing RTS per bulannya juga diproyeksikan turun dari semula 15 kg/RTS/bulan menjadi 13 kg/RTS/bulan. Sehingga secara keseluruhan, jatah Raskin untuk Kabupaten Wonogiri selama setahun ke depan juga mengalami penurunan kurang lebih 20% dari semula 14.405.760 kg menjadi 11.456.484 kg.
Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi tim Raskin tingkat kabupaten dan tingkat kecamatan di Wonogiri, Senin (11/1) di Ruang Data Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri.
Hadir pula dalam sosialisasi tersebut Kepal Gudang Bulog Wonogiri, Muh Rahdian Ilham. Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Ekbangkesra), Gembong, dalam acara kemarin mengungkapkan, pembagian jatah Raskin 2010 di Wonogiri pada tahun ini berdasarkan pedoman umum dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng memang mengalami beberapa perubahan. Perubahan itu di antaranya soal jumlah penerima yang berdasarkan PPLS ’98 BPS mengalami penurunan.
Juga soal alokasi Raskin yang berdasarkan hasil rapat koordinasi di tingkat provinsi juga mengalami penurunan yaitu dari 15 kg/RTS/bulan menjadi 13 kg/RTS/bulan atau dari 180 kg/RTS/tahun menjadi 156 kg/RTS/tahun. “Kalau jumlah penerima sudah jelas turun. Tapi kalau soal alokasi per RTS, itu belum menjadi keputusan final Gubernur. Kita tunggu saja nanti keputusan resminya bagaimana,” ujar Gembong.
Kasi Pelayanan Intensifikasi Pangan, Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Wonogiri, Baroto menambahkan, alokasi jatah Raskin 13 kg/RTS/bulan kemungkinan akan menimbulkan kesulitan dalam pengemasannya. Sebab, selama ini, kemasan yang ada adalah 15 kg. Dengan jatah 13 kg berarti harus membuka kemasan sebelum dibagikan.
shs
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar