
Wonogiri, CyberNews. Memasuki tahun baru 2010, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonogiri, memberlakukan manajemen penurunan tarip. Mulai dari tarip kamar bagi pasien yang menjalani rawat inap, sampai jasa pelayanan kesehatan secara komprehensip. Rata-rata penurunannya mencapai sekitar 30 persen sampai 60 persen, tergantung kasusnya.
"Bahkan untuk tarip kamar, penurunannya ada yang mencapai sekitar empat puluh persen," tandas Dirut RSUD Wonogiri, dokter Setya Rini. Langkah penurunan tarip ini, sekaligus untuk menyikapi kemunculan aspirasi dari warga masyarakat Wonogiri dan sekitarnya. Dokter Setya Rini, memberikan keterangan soal penurunan tarip ini, dengan didampingi para pejabat RSUD setempat, yakni dokter Heri Triyono, dokter Adhi Dharma, Direktur Keuangan Sri Rejeki Utami, dan Pimpinan Program Setyo Susilo. Kebijakan penurunan tarip ini, diharapkan dapat segera dipahami oleh masyarakat.
"Walaupun sebenarnya, soal tarip lama RSUD yang belum diturunkan itu, terhitung masih relatif lebih murah dibandingkan dengan tarip di rumah sakit swasta," tandas dokter Setya Rini. Menurut Setya Rini, bagi pasien sendiri, sebenarnya tidak memberikan perhatian utama pada soal tarip, tapi lebih memilih dari sisi tersedianya kelengkapan sarana-prasarana (sapras), dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh para insan SDM rumah sakit yang mengelolanya dan memberika pelayanan.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, motto RSUD lama "Senyum adalah Budaya Pelayananku", kini diganti dengan "Melayani dengan Hati". RSUD Wonogiri, kini juga memiliki empat ruang operasi, dimana dua diantaranya diperuntukkan bagi pasien warga miskin yang tercover oleh jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). "Kami juga memiliki pelayanan bedah ortopedi, terkait dengan adanya jalinan kerjasama dokter tamu. Sehari, rata-rata mengoperasi dua sampai tiga pasien bedah tulang," kata Setya Rini.
( Bambang Purnomo / CN14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar