blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Selasa, 19 Januari 2010
RSUD Wonogiri Menurunkan Tarip
Wonogiri, CyberNews. Memasuki tahun baru 2010, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonogiri, memberlakukan manajemen penurunan tarip. Mulai dari tarip kamar bagi pasien yang menjalani rawat inap, sampai jasa pelayanan kesehatan secara komprehensip. Rata-rata penurunannya mencapai sekitar 30 persen sampai 60 persen, tergantung kasusnya.
"Bahkan untuk tarip kamar, penurunannya ada yang mencapai sekitar empat puluh persen," tandas Dirut RSUD Wonogiri, dokter Setya Rini. Langkah penurunan tarip ini, sekaligus untuk menyikapi kemunculan aspirasi dari warga masyarakat Wonogiri dan sekitarnya. Dokter Setya Rini, memberikan keterangan soal penurunan tarip ini, dengan didampingi para pejabat RSUD setempat, yakni dokter Heri Triyono, dokter Adhi Dharma, Direktur Keuangan Sri Rejeki Utami, dan Pimpinan Program Setyo Susilo. Kebijakan penurunan tarip ini, diharapkan dapat segera dipahami oleh masyarakat.
"Walaupun sebenarnya, soal tarip lama RSUD yang belum diturunkan itu, terhitung masih relatif lebih murah dibandingkan dengan tarip di rumah sakit swasta," tandas dokter Setya Rini. Menurut Setya Rini, bagi pasien sendiri, sebenarnya tidak memberikan perhatian utama pada soal tarip, tapi lebih memilih dari sisi tersedianya kelengkapan sarana-prasarana (sapras), dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh para insan SDM rumah sakit yang mengelolanya dan memberika pelayanan.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, motto RSUD lama "Senyum adalah Budaya Pelayananku", kini diganti dengan "Melayani dengan Hati". RSUD Wonogiri, kini juga memiliki empat ruang operasi, dimana dua diantaranya diperuntukkan bagi pasien warga miskin yang tercover oleh jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). "Kami juga memiliki pelayanan bedah ortopedi, terkait dengan adanya jalinan kerjasama dokter tamu. Sehari, rata-rata mengoperasi dua sampai tiga pasien bedah tulang," kata Setya Rini.
( Bambang Purnomo / CN14
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar