blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Minggu, 17 Oktober 2010
191 Dusun belum terjangkau listrik
Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro, saat dihubungi Espos, Minggu (17/10) mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri bertekat mengatasi masalah tersebut dengan menganggarkan sejumlah dana tertentu untuk pengadaan sambungan listrik ke dusun-dusun itu. “Sampai saat ini masih ada 191 dusun yang tersebar di 16 kecamatan belum terjangkau listrik. Paling banyak di Karangtengah, Batuwarno dan Giriwoyo, karena letak geografisnya yang memang cukup menyulitkan dan butuh biaya besar untuk memasang sambungan,” jelas Arso.
Sayangnya, keterbatasan kemampuan keuangan daerah membuat tekat dan upaya Pemkab ini tampaknya bakal memakan waktu cukup lama. Sebagai contoh pada 2010 ini, dengan anggaran Rp 400 juta, Pemkab hanya bisa melakukan pemasangan jaringan listrik di empat dusun.
Sedangkan pada 2011 mendatang, kata Arso, dalam KUA PPAS APBD 2011 hanya dianggarkan Rp 200 juta. Arso mengungkapkan anggaran untuk pemasangan jaringan listrik berkisar Rp 95 juta-Rp 110 juta per kilometer (Km) untuk sambungan lurus dan lebih dari Rp 100 juta/km untuk sambungan yang berbelok-belok. Dengan demikian, anggaran Rp 200 juta itu paling hanya cukup untuk 2-3 instalasi.
“Kami harus menentukan skala prioritas. Dasar pertimbangannya adalah potensi dan nilai ekonomis wilayah itu, bahwa dengan pemasangan jaringan listrik itu akan mendatangkan keuntungan secara ekonomis bagi masyarakat,” jelas Arso.
Selain itu, Arso menambahkan Dinas PESDM akan mengajukan proposal permohonan bantuan pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ke Pemerintah Provinsi Jateng, khususnya untuk daerah-daerah yang benar-benar sulit terjangkau jaringan listrik PLN. Tahun 2009 lalu, kata Arso, Wonogiri mendapatkan bantuan pemasangan 569 jaringan PLTS di Karangtengah dan Sendangsari, Batuwarno.
Sedangkan untuk wilayah-wilayah yang tergolong sangat sulit dijangkau seperti di Bulukerto, pihaknya berencana mengajukan anggaran pembuatan kincir air untuk pembangkit listrik mikro hidro (PLMH). Lebih jauh, Arso mengatakan sampai saat ini, tingkat elektrifikasi atau wilayah yang terjangkau jaringan listrik PLN di Kabupaten Wonogiri baru 69-70 persen. “Memang akan sulit kalau mewujudkan target 100%. Tapi nanti lambat laun pasti bisa,” katanya.
Ketua Komisi C DPRD, Catur Winarko mengatakan dalam KUA PPAS APBD 2010, anggaran untuk pengadaan sambungan listrik di dusun-dusun yang belum terjangkau hanya Rp 200 juta. “Tapi kami akan mengupayakan agar dana ini bisa ditambah saat pembahasan RAPBD 2011 nanti. Paling tidak, sama dengan tahun 2010,” kata Catur.
shs
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar