blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Selasa, 05 Oktober 2010
KEPELOPORAN PEMUDA WONOGIRI MENEMBUS AJANG TINGKAT NASIONAL
Kemenangan Singgih sebagai juara 1 tingkat Propinsi di bidang Seni Budaya berawal dari kecintaannya pada seni tari yang telah tertanam sejak kecil. Putra dari pasangan Wiyoto, BA dan Murni ini sejak di bangku SD telah menoreh prestasi di bidang Seni Tari hingga tingkat se-eks karisidenan Surakarta.
Kecintaannya pada Seni Tari diwujudkan dengan bergabung dalam komunitas seni antara lain Sanggar Tari Darma Giri Budaya, Paguyuban Reog Singo Giri Wonogiri, GenRe Production, Studi TaKsu, Studio 15.00, Nontra 06, Sandya Budaya Bangsa, Kusuma Bangsa, dan Global Dance Company.
Pemuda yang masih duduk di bangku kuliah ISI Surakarta Jurusan Seni Tari ini asli kelahiran Wonogiri yang tinggal di Brumbung Kaliancar Selogiri Wonogiri. Meski banyak diketahui bibit-bibit seniman Wonogiri cukup banyak namun sangat sedikit seniman yang benar-benar tekun menggeluti bidangnya karena dirasa tidak prospektif dan menguntungkan. Hal inilah yang melandasi Singgih di bawah binaan Loediro Pantjaka, S.Sn membentuk Komunitas Muda Cinta Budaya dengan nama Progresive Art yang didirikan sejak tahun 2007.
Sanggar seni yang dibangunnya telah memunculkan kreasi-kreasi seni baru dan menumbuhkan budaya-budaya lama yang dirasa kian punah. Singgih mampu memunculkan kreasi seni budaya baru salah satunya Tari Kolaborasi Kera Sakti dan Kethek Ogleng Wonogiren. Tarian ini pun sempat meraih juara 1 dalam festival lomba cipta tari tradisional tingkat propinsi Jateng 2010. Tarian ini pula yang disungguhkan Singgih kepada Tim Penilai Pemuda Pelopor tingkat Nasional 2010, H Amir Hamzah dari Kementrian Pemuda dan Olahraga saat kegiatan kunjungan di Wonogiri, Sabtu (27/9) guna penilaian lapangan sebagai syarat maju ke ajang tingkat Nasional.
Bagi Singgih seni budaya bukanlah barang dagangan yang bisa diukur dengan nominal uang, Singgih yakin bahwa dengan seringnya dia melakukan pementasan di tempat-tempat umum dan memperbarui metode dan model pembelajaran kesenian maka seni budaya akan disenangi oleh generasi muda. (in_humas)
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar