blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Minggu, 17 Oktober 2010
Dinsos pusing, dana tanggap bencana minim
Padahal, Wonogiri memiliki daerah-daerah yang menjadi langganan bencana tahunan, misalnya tanah longsor di Kismantoro, Karangtengah, Tirtomoyo, Jatiroto, serta banjir di beberapa wilayah di dekat aliran Sungai Bengawan Solo. Belum lagi jika ada bencana alam tak terduga.
“Kami bukannya mengharapkan akan ada bencana alam. Tapi yang namanya bencana kan juga tidak bisa diprediksi. Jadi alangkah baiknya jika Dinsos memiliki persiapan yang memadai. Tahun ini saja dengan anggaran Rp 150 juta, masih belum mencukupi. Lha sekarang kok hanya dianggarkan Rp 10 juta,” ungkap Kepala Dinsos Wonogiri, Suharno, saat ditemui wartawan seusai mengikuti rapat bersama jajaran SKPD lainnya di Ruang Kerja Bupati, Jumat (15/10).
Suharno mengatakan anggaran Rp 10 juta itu paling hanya bisa digunakan untuk membeli beras sebanyak 1 ton sampai 1,5 ton. Padahal, dalam setahun kebutuhan minimal untuk pemberian bantuan logistik korban bencana alam rutin seperti banjir dan tanah longsor mencapai 15 ton.
Sebelumnya, dalam sidang paripurna persetujuan kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) APBD 2011, Rabu (13/10), Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) dalam sikap akhirnya juga sempat menyinggung tentang anggaran bantuan logistik bencana alam yang sangat minim tersebut. Fraksi tersebut bahkan menyebut kondisi itu sebagai suatu hal yang ironis dan sangat memprihatinkan.
FPKS menilai dengan anggaran hanya Rp 10 juta, bantuan bencana alam tahunan yang selama ini ada, tidak mungkin lagi akan signifikan. “FPKS berharap agar bantuan-bantuan sosial dalam pembahasan berikutnya bisa ditingkatkan lagi,” ungkap juru bicara FPKS ketika itu, Ngadiyono.
shs
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar