blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Jumat, 12 November 2010
8 KECAMATAN DI WONOGIRI TERIMA 5 JUTA BIBIT JARAK CUMA-CUMA
Kabupaten Wonogiri mendapat bantuan bibit jarak pagar secara cuma-cuma dari PT. Jatropha Green Energy, yakni perusahaan di bawah PT. Pura Kudus Group yang berlokasi di Kudus. Sebanyak 5 juta batang bibit pagar jarak dialokasikan untuk 8 Kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri. Kecamatan yang tersebut adalah Paranggupito, Gititontro, Pracimantoro, Eromoko, Wuryantoro, Ngadirojo, Nguntoronadi, dan Batuwarno. Penyerahan bibit jarak pagar dilakukan langsung oleh Agung Wibowo, Direktur PT. Pura Kudus, Jumat (12/11) kepada Bupati Wonogiri, H. Danar Rahmanto di desa Gudangharjo, Kecamatan Paranggupito.
Bupati Wonogiri yang berkesempatan melakukan penanaman secara simbolis bibit jarak pagar memberikan apresiasi yang tinggi terhadap bantuan tersebut. ”Memang yang diberikan hanya bibit jarak, tapi PT. Jatropha Green Energy ini sesungguhnya punya banyak usaha di bidang-bidang yang lain. Semoga setalah ini, ada kemitraan-kemitraan yang lain,” kata Bupati Wonogiri setelah menerima bibit jarak secara simbolis dari Agung Wibowo.
Dikatakan Bupati, selain mempromosikan penanaman jarak pagar dengan partisipasi masyarakat setempat dan menyelenggaran penghijauan, juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan penduduk lokal dengan menjual biji tanaman tersebut. Apalagi, banyak lahan tidur di 8 Kecamatan tersebut yang diharapkan dengan program pemberian bibit jarak pagar ini dapat memajukan pengembangan lokal dengan partisipasi masyarakat.
Sementara itu, menurut Ir. Sri Jarwadi, MM, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Wonogiri, PT. Jatropha Green Energy tidak hanya memberikan bantuan bibit jarak secara gratis saja, tetapi juga melakukan pendampingan dalam budidaya penanaman dan perawatan jarak. ”Mereka (PT. Jatropha Green Energy) juga membeli hasil budidaya jarak tersebut dengan harga minimal duaribu rupiah per kilo dalam kondisi kering. Harga belinya tidak terbatas itu saja, tapi mengikuti harga pasaran jarak yang ada,” ungkap Sri Jarwadi.
Sebelumnya, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Wonogiri memfasilitasi perwakilan Camat dari 8 Kecamatan tersebut telah melakukan kunjungan ke Kudus untuk membangun kemitraan. Hal ini tentu merupakan bentuk kemitraan yang saling menguntungkan antara Kabupaten Wonogiri dan PT. Jatropha Green Energy. Menurut Sri Jarwadi, kerjasama tersebut tentu mendukung usaha percepatan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis dan pengeloaan serta pemanfaatan lahan marginal untuk memberikan manfaat dan peningkatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Wonogiri.
Dipilihnya tanaman jarak juga bukan tanpa alasan. Tanaman jarak mempunyai banyak kemanfaatan, diantaranya manfaat ekonomis, ekologi, dan konservasi tanah. Apalagi produksi tanaman jarak tidak tergantung musim. (humas_esti suci)
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar