blog ini sebagai media penyiaran berita, tombo kangen, kritik sosial, serta sebagai media teknologi informasi terkini.Semoga menjadi media yang bisa membawa kemajuan bagi kecamatan paranggupito khususnya dan wonogiri umumnya.
Rabu, 10 November 2010
PENGUNGSI MERAPI MENGUNGSI DI WONOGIRI
Bencana alam meletusnya gunung Merapi membuat Kabupaten Wonogiri juga didatangi pengungsi. Setidaknya, 60 orang pengungsi Merapi memasuki Wonogiri mencari tempat yang aman untuk tinggal sementara waktu. Mereka kini mengungsi di Kecamatan Manyaran, salah satu kecamatan di Wonogiri yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Klaten. Gelombang pengungsi pertama tiba di Kecamatan Manyaran Jumat (5/11) pagi dengan sepeda motor, mobil, dan truk. Gelombang pengungsi paling banyak tiba Minggu (7/11) malam sebanyak 16 orang yang diangkut dengan truk. Mereka langsung ditampung di pendapa kantor kecamatan.
Menurut catatan Pemerintah Kecamatan Manyaran, sampai Senin siang (8/11), total sudah 66 pengungsi yang memasuki wilayah itu. Para pengungsi itu kebanyakan berasal dari Bogem, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta, terutama yang tempat tinggalnya dekat Sungai Opak (terusan Kali Gendol), serta Prambanan, Klaten dan Desa Sukabumi, Cepogo, Wonosari.
Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto menunjukkan rasa simpatinya. Bupati pun langsung meninjau lokasi untuk melihat kondisi para pengungsi itu, Senin (8/11). Bupati mengatakan akan berusaha sebaik mungkin untuk menjamin pemenuhan kebutuhan para pengungsi. “Kami memahami jika pengungsi banyak yang masuk ke Wonogiri, karena sejauh ini Wonogiri relatif aman, tidak terkena hujan abu atau awan panas,” katanya.
Saat menemui sejumlah pengungsi, Bupati mengatakan agar para pengungsi tetap tenang dan tidak buru-buru pulang. Mereka dipersilakan menunggu sampai kondisi wilayah mereka benar-benar aman. Untuk kebutuhan logistik, lanjut Bupati, dirinya akan mengusahakan sebaik mungkin untuk membantu. Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan langsung bantuan logistik berupa beras, makanan dan mie instant kepada sejumlah pengungsi. (humas_esti suci)
sekilas pandang PARANGGUPITO
Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :
1. DESA JOHUNUT
2. DESA KETOS
3. DESA SONGBLEDEG
4. DESA PARANGGUPITO
5. DESA SAMBIHARJO
6. DESA GUDANGHARJO
7. DESA GUNTURHARJO
8. DESA GENDAYAKAN
adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar