Bencana alam meletusnya gunung Merapi membuat Kabupaten Wonogiri juga didatangi pengungsi. Setidaknya, 60 orang pengungsi Merapi memasuki Wonogiri mencari tempat yang aman untuk tinggal sementara waktu. Mereka kini mengungsi di Kecamatan Manyaran, salah satu kecamatan di Wonogiri yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Klaten. Gelombang pengungsi pertama tiba di Kecamatan Manyaran Jumat (5/11) pagi dengan sepeda motor, mobil, dan truk. Gelombang pengungsi paling banyak tiba Minggu (7/11) malam sebanyak 16 orang yang diangkut dengan truk. Mereka langsung ditampung di pendapa kantor kecamatan.
Menurut catatan Pemerintah Kecamatan Manyaran, sampai Senin siang (8/11), total sudah 66 pengungsi yang memasuki wilayah itu. Para pengungsi itu kebanyakan berasal dari Bogem, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta, terutama yang tempat tinggalnya dekat Sungai Opak (terusan Kali Gendol), serta Prambanan, Klaten dan Desa Sukabumi, Cepogo, Wonosari.
Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto menunjukkan rasa simpatinya. Bupati pun langsung meninjau lokasi untuk melihat kondisi para pengungsi itu, Senin (8/11). Bupati mengatakan akan berusaha sebaik mungkin untuk menjamin pemenuhan kebutuhan para pengungsi. “Kami memahami jika pengungsi banyak yang masuk ke Wonogiri, karena sejauh ini Wonogiri relatif aman, tidak terkena hujan abu atau awan panas,” katanya.
Saat menemui sejumlah pengungsi, Bupati mengatakan agar para pengungsi tetap tenang dan tidak buru-buru pulang. Mereka dipersilakan menunggu sampai kondisi wilayah mereka benar-benar aman. Untuk kebutuhan logistik, lanjut Bupati, dirinya akan mengusahakan sebaik mungkin untuk membantu. Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan langsung bantuan logistik berupa beras, makanan dan mie instant kepada sejumlah pengungsi. (humas_esti suci)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar