Rabu, 13 Januari 2010

Pemkab Wonogiri Kewalahan Renovasi Rumah tidak Layak Huni

SOLO--MI: Pemerintah Kabupaten Wonogiri perlu waktu sedikitnya 100 tahun untuk membantu puluhan ribu rakyat miskin di wilayahnya merenovasi rumah tinggalnya yang tidak layak untuk dihuni.

Saat ini, masih 93.782 rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di 25 kecamatan. "Inginnya pemkab sih cepat bisa membantu perbaiki RTLH. Tapi, karena kemampuan anggaran yang terus menurun, perlu waktu hingga seabad untuk upaya meringankan beban rakyat miskin dalam memperbaiki rumah," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Wonogiri Harmadi, Jumat (8/1).

Tahun ini, cuma 110 RTLH yang dibantu untuk renovasi. Padahal, pada 2009, masih bisa 340 RTLH. Bahkan, pada 2008, pemkab mampu membantu memperbaiki 1.000 RTLH. Rumah tidak layak huni tersebar di 25 kecamatan dengan kondisi yang memprihatinkan. Pasalnya, selain berlantai tanah, juga dalam kondisi reot atau rapuh.

Untuk memberi motivasi rakyat miskin pedesaan yang menempati RTLH ini, Pemkab Wonogiri mengucurkan subsidi sebesar Rp2 juta. Rinciannya, Rp1,7 juta untuk pembelian material dan sisanya, Rp300 ribu, dibelikan kambing betina, agar bisa dikembangbiakkan untuk kesejahteraan warga miskin.

Sebenarnya selain dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Wonogiri, bupati setempat juga telah menunjuk Dinas Sosial untuk membantu memperbaiki rumah tidak layak huni dengan menggunakan dana dekonsentrasi provinsi. Jumlah bantuan dananya memang lumayan besar mencapai Rp10 juta untuk setiap pemugaran RTLH.

"Tapi memang tidak banyak yang dibantu. Tahun 2009, hanya 30 unit RTLH di Batuwarno dan Karangtengah yang kita bantu dengan dana masing-masing Rp10 juta. Lalu, pada 2010, kami sudah mengajukan usulan jumlah yang sama untuk dua kecamatan lainnya," tutur Kepala Dinas Sosial Siti Mukhalimah. (WJ/OL-04)

Tidak ada komentar:

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "