Selasa, 23 Maret 2010

ujian nasional dilaksanakan serentak



ujian nasional kali ini mulai dlaksanakan senin 22 maret 2010, begitu juga di kabupaten wonogiri khusunya. sebagai upaya untuk mengamankan soalsoal ujian nasional dr aparat keamanan dan dinas terkait sudah mengamankanya hal ini untuk menghindari kebocoran soal dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.
diharapkan semua siswa yang akan mengikuti ujian ini haruslah mempunyai kesiapan mental dan berusaha untuk belajar sehingga pada akhirnya akan lulus dengan nilai yang baik.
juga pada pelaksanaanya diharapkan bergagai pihak untuk senantiasa bekerja dengan baik, tidak ada kebocoran, dan kecurangan yang pada akhirnya bisa menjadi permasalahan.

TUMBUHAN PISANG YANG MENGHEBOHKAN




AKHIR AKHIR INI PARANGGUPITO DIHEBOHKAN DENGAN FENOMENA TUMBUHNYA PISANG YANG SEDANG BERBUAH NAMUN TIDAK SEPERTI PADA BUAH PISANG YANG BIASANYA. TUMBUHAN INI HIDUP DI desa Gendayakan tepatnya di KAJOR ladang milik seorang petani Dari Dusun Puring Tumbuh Dengan sendirinya sebuah pohn pisang yang sangat mengejutkan warga setempat"dengan bentuk buah yg tidak selazimnya,banyak dari warga setempat maupun dari luar yg ber"bondong2 datang hanya untk melihat keunikanya, kono di tempt tumbuhnya pisang trsbt sblumnya tdk mungkn skali sebuah pisang bisa hidup di area itu krna dngan kesubran tanahnya.
KITA SEMUA HARUS PERCAYA ATAS FENOMENA YANG TERJADI ITU KARENA PADA DASARNYA ALLAH LAH YANG MAHA PENCIPTA DAN MAHA KUASA,DAN JANGAN SAMPE MEMPERLAKUKAN FENOMENA TERSEBET DENGAN HAL HAL YANG MALAH MENYEKUTUKAN ALLAH SWT.

Jumat, 19 Maret 2010

SETDA WONOGIRI ADAKAN GERAKAN KEBERSIHAN DALAM RANGKA ADIPURA 2010



Dalam rangka mempertahankan penghargaan Adipura serta mewujudkan Kota Wonogiri yang teduh, bersih, indah dan nyaman Setda Kabupaten Wonogiri Jumat (19/3) menyelenggarakan Gerakan Kebersihan massal.

Kegiatan gerakan kebersihan massal ini dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Bupati Wonogiri No. 660.1/1151 tanggal 15 Maret 2010 tentang Peningkatan Gerakan Kebersihan Dalam Rangka Adipura 2010. Disampaikan pula bahwa gerakan ini diharapkan untuk dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Wonogiri, khususnya pada tanggal 19 Maret dan 26 Maret 2010 dan untuk selanjutnya setiap hari Jumat selalu diharapkan untuk terus menerus melaksanakan gerakan kebersihan minimal di lingkungan kerja masing-masing. (in humas).

Sejak 2010, korban DB capai 439 orang, 1 meninggal

Wonogiri (Espos)–Sebanyak 439 orang telah menjadi korban penyebaran penyakit demam berdarah (DB) di Kabupaten Wonogiri sejak awal Januari hingga Rabu (17/3) lalu. Satu di antara korban DB tersebut, seorang bayi berusia enam bulan asal Pracimantoro, meninggal dunia karena keterlambatan penanganan.

Kasi Penanggulangan Penyakit Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Wonogiri, Supriyo, ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/3) mengungkapkan, berdasarkan pola selama lima tahun terakhir di Kabupaten Wonogiri, puncak penyebaran penyakit DB biasanya terjadi pada Januari, lalu mulai menurun pada Februari, Maret, April dan mulai meningkat lagi pada November.

Tahun 2010 ini, jumlah kasus DB pada Januari mencapai 216 kasus, Februari ada 166 kasus dan Maret, hingga Rabu (17/3), telah terjadi sebanyak 57 kasus. Total jumlah kasus selama tiga bulan tersebut sebanyak 439 kasus. Jumlah itu sudah melampaui total jumlah kasus DB sepanjang tahun 2009 sebanyak 412 kasus.

Sedangkan daerah penyebarannya, paling banyak adalah wilayah Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Baturetno, dan Giriwoyo. Ketiga kecamatan itu merupakan wilayah perkotaan yang padat penduduk. Pada Januari 2010 lalu, kasus paling banyak terjadi di Baturetno sebanyak 44 kasus, sedangkan Wonogiri ada 33 kasus dan Giriwoyo 18 kasus.

Pada Februari, giliran Wonogiri yang mengalami paling banyak kasus, yaitu sebanyak 39 kasus, Baturetno 29 kasus dan Giriwoyo 19 kasus. Pada Maret, Wonogiri masih tertinggi yaitu sebanyak 16 kasus, Baturetno delapan kasus, dan Giriwoyo hanya dua kasus.

shs

Rabu, 10 Maret 2010

AWAS DEMAM BERDARAH DAN CHIKUNGUNYA MENYERANG WONOGIRI



dibeberapa koran terakhir ini banyak memberitakan bahwa ada beberapa daerah di kabupaten wonogiri yang terserang demam berdarah, tercatat ada beberapa kecamatan yang merupakan daerah rawan. banyak pasien yang sudah dibawa kerumah sakit maupun klinik terdekat. pada musim seperti ini memang menjadi musim berkembangnya nyamuk apalagi yang merupakan daerah daerah lembab. kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari jatuhnya kurban karena demam berdarah merupakan penyakit yang berbahaya karena kalau terlambat dalam penanganan akan mengakibatkan kematian.
setidaknya dilingkungan kita sendiri wajib melakukan usaha usaha diantaranya ;
Pencegahan Demam Berdarah (DBD)
Artikel - Kesehatan Umum
Wednesday, 03 September 2008 03:58

A. Bagaimana Cara Mencegah DBD ?

Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes Aegypti) harus diberantas ,sebab vacsin untuk pencegahannya belum tersedia
Cara tepat untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti adalah memberantas jentik-jentiknya di tempat berkembang biaknya. CAra ini dikenal sebagai "Gerakan 3M"
Olehkarena tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum, maka setiap keluarga harus melaksanakan "3M" secara teratur sekuang-kurangnya seminggu sekali
B. Bagaimana Cara melaksanakan "3M" ?

Untuk mencehan penyakit DBD setiap keluarga dianjurkan untuk melaksanakan "3M" di rumah dan halaman masing-masing dengan melibatkan seluruh keluarga, dengan cara sebagai berikut :

Menguras bak mandi sekurang-kurangnya 1 minggu sekali
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
Mengganti air Vas bunga/tanaman air seminggu sekali
Mengganti air tempat minum burung
Menimbun barang-barang bekas yang dapat menampung air
Menabur bubuk abete atau altosid pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras atau di daerah yang air bersih sulit didapat, sehingga perlu penampungan air hujan
Memelihara ikan di tempat-tempat penampungan air
Takaran abate : 1 sendok peres (+ 10 gram) untuk 100 liter air
Takaran altosid : 1/4 sendok peres (+ 2,5 gram) untuk 100 liter

Tak terima nama dicatut untuk pemerasan, kalangan LSM lapor polisi

Wonogiri (Espos)–Sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kabupaten Wonogiri, Rabu (10/3) kemarin, melapor ke Kepolisian Resor (Polres) setempat berkaitan penyebutan lembaga mereka oleh seorang aknum pegawai negeri sipil (PNS) yang diduga memeras pejabat Dinas Pendidikan Wonogiri.

Pantauan Espos, ada sekitar enam aktivis dari empat LSM yang datang ke Mapolres Wonogiri untuk menyampaikan laporan. Mereka adalah Kenthut Suryatno dan Adi Budiyanto alias Gondhes dari LSM Putra Perwira Bangun Bangsa (PPBB), Triyono Raharjo dan Meriyanto dari LSM Gagasan Anak Negeri (GAN), Cahyo Priyanto dari LSM Cahaya Hati Rakyat (CHR), dan Hartono dari LSM Jeritan Rakyat (Jerat). Mereka diterima oleh Kepala SPK Polres Wonogiri, Yoto.

Mewakili rekan-rekannya, Kenthut Suryatno mengungkapkan, kalangan LSM sudah dibuat resah dengan penyebutan LSM sebagai alat untuk tindakan pemerasan yang dilakukan oknum PNS tersebut. Mereka tidak terima jika LSM disebut-sebut karena pada kenyataannya mereka tidak tahu menahu permasalahan yang menjadi dasar pemerasan tersebut.

“Kami sangat menyesalkan penyebutan LSM oleh pelaku pemerasan itu. Pelaku meminta uang kepada pejabat Disdik dengan alasan untuk menutup mulut LSM agar tidak menyebarluaskan masalah yang dialami pejabat tersebut. Padahal kami sendiri tidak tahu menahu apa masalah yang dimaksud,” jelas Kenthut, saat ditemui wartawan seusai menyampaikan laporan.

Selain ke kepolisian, Kenthut mengatakan, pihaknya juga berniat melaporkan kasus itu ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri sebagai bentuk pengawalan karena menurut mereka kasus itu sudah masuk ke ranah korupsi. Dia berharap kasus itu segera diusut dan pelakunya, jika memang terbukti, diproses sesuai hukum yang berlaku.

Ditambahkan Triyono, penyebutan LSM dalam dugaan pemerasan itu telah mencoreng LSM sebagai lembaga masyarakat.

“Apalagi di saat sekarang, di mana kami sedang berusaha membangun citra positif di masyarakat,” jelasnya.

Dugaan pemerasan terhadap pejabat Disdik Wonogiri, Sp, dan salah satu bawahannya, berdasarkan pemberitaan di sejumlah media massa beberapa hari terakhir dilakukan oleh oknum staf di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Wonogiri berinisial AEP.

Dalam aksi pemerasan yang dilakukan melalui telepon itu, pelaku meminta uang senilai Rp 1 miliar kepada Sp. Pelaku mengaku tahu hubungan dekat Sp dengan salah satu staf bawahannya dan jika permintaannya tidak dipenuhi, pelaku akan menyebarluaskan hal tersebut.

shs

Minggu, 07 Maret 2010

Kasus DBD tinggi, 3 kecamatan diwarning




Wonogiri (Espos)–Sebanyak tiga kecamatan di Kabupaten Wonogiri, yakni Baturetno, Wonogiri, dan Giriwoyo mendapatkan peringatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) setempat karena jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi selama dua bulan terakhir.

Warga di tiga wilayah itu diminta meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Informasi yang diperoleh Espos, sebanyak 307 kasus DBD terjadi sepanjang Januari-Februari 2010. Perinciannya, di Baturetno 62 kasus, Wonogiri 47 kasus dan Giriwoyo 35 kasus. Sisanya 163 kasus, tersebar di 22 kecamatan lain.

Kepala bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, dr Tuty Darsari, Minggu (7/3), mengungkapkan, pihaknya memberikan surat peringatan ke Camat Baturetno, Wonogiri dan Giriwoyo agar meningkatkan kewaspadaan dan mengintensifkan PSN .

“Musim hujan kali ini kan memang agak berbeda dengan sebelumnya. Hujannya jarang-jarang dan justru itulah yang membahayakan. Banyak air akan menggenang dalam waktu lama dan menjadi media yang baik sekali untuk pertumbuhan jentik-jentik nyamuk DB,” jelas Tuty.

Kasi Pengendalian Penyakit Bidang P2PL, Supriyo menambahkan, mulai Maret ini, pihaknya mengadakan sosialisasi tentang PSN. Sebanyak 48 desa dengan fokus di tiga kecamatan yang memiliki angka kasus DB paling tinggi, siap didatangi oleh tim sosialisasi.

shs

Jumat, 05 Maret 2010

Begug yakin dapat rekomendasi



Wonogiri (Espos)–Calon bupati (Cabup) Wonogiri yang muncul dalam Rakercabsus PDIP Wonogiri, Begug Poernomosidi optimistis memperoleh rekomendasi DPP.

“Saya tidak langsung bertemu ataupun memohon restu dengan Bu Megawati. Namun ada orang yang memohonkannya, dan dalam rapat DPP pencalonan kami sudah sering dibicarakan,” ujar Begug yang kini menjabat Bupati Wonogiri, Jumat (5/3).

Menurutnya, konsentrasi DPP PDIP sekarang ini ada pada Pilkada Solo dan Sukoharjo, sehingga satu hingga dua bulan ke depan surat rekomendasi sudah bisa diputuskan untuk wilayah Wonogiri.

Terpisah, Ketua DPC PDIP Wonogiri Joko Sutopo yang akrab dipanggil Jekek mengatakan hari ini (Jumat) usulan keempat pasangan calon dikirim ke DPP PDIP.

RSUD Wonogiri ganti nama


Wonogiri (Espos)–RSUD Wonogiri mulai Jumat (5/3), berganti nama menjadi RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS). Peresmian nama dilakukan oleh Bupati Wonogiri, H Begug Poernomosidi dalam kondisi kesederhanaan.

Walau dilangsungkan peresmian, pelayanan terhadap pasien juga tetap berlangsung sesuai jadwal. Hanya jam besuk atau visit dokter mengalami keterlambatan karena semua dokter menghadiri peresmian itu.

Bupati berpesan kepada semua jajaran RSUD dr SMS Wonogiri penurunan tarif harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan. “Pasien yang masuk ke rumah sakit itu, 50% sembuh, sehingga saat berobat ke RSUD dr Soediran Mangun Sumarso akan cepat sembuh dengan pelayanan yang baik.”

Bagaimana soal nama dr Soediran? Bupati menceritakan pengabadian nama Soediran dilakukan pemerintah karena 1950-an lalu dr Soediran sendirian melawan penyebaran penyakit pes.

Direktur RSUD dr SMS Wonogiri, dr Setyarini mengatakan bersamaan dengan acara peresmian nama, dilangsungkan operasi katarak terhadap 24 pasien mata dan 26 pasien penderita bibir sumbing.

tus

Kamis, 04 Maret 2010

MASA PANEN TELAH TIBA


telah tiba saatnya mensyukuri apa yang diberikan ALLAH SWT atas segala limpahan berkah serta hasil panen yang sekarang /musim ini didapat. walaupun para petani mengalami masa masa sulit di awal musim namun sedikit memberikan harapan bahwa hasil yang didapat mulai bisa dinikmati.
masyarakat paranggupito sudah mulai memanen hasil pertanianya yaitu, jagung, kacang tanah serta padi.cukup hasil panen kali ini bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Instalasi pengolahan limbah telan Rp 5 M

Wonogiri (Espos)–Instalasi Pengolahan Air (IPA) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dibangun dengan bantuan pemerintah pusat senilai Rp 5 miliar di Dusun Pandanarum, Desa Boto, Kecamatan Baturetno bakal diresmikan penggunaannya oleh Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi, Selasa (23/2) malam.

Kepala Bagian Umum PDAM Wonogiri, Hendro Setyatmoko, ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/2) mengungkapkan, IPA yang merupakan bagian instalasi kecamatan kota (IKK) Baturetno itu dibangun mulai Maret 2009 lalu. IPA itu kini telah melayani sekitar 200 sambungan rumah dengan debit air 20 liter per detik. Hendro mengatakan, IPA pertama yang dibangun dengan memanfaatkan air Waduk Gajah Mungkur (WGM) itu ditargetkan bisa melayani 2.000 sambungan rumah di seluruh Kecamatan Baturetno.

“Kecamatan Baturetno dipilih sebagai penerima proyek IPA ini karena di kecamatan itu tidak ada sumber air. Sehingga sambungan PDAM perlu dikembangkan di sana,” ujar Hendro.

Meski mengambil air dari WGM, Hendro menambahkan, ketersediaan air untuk IPA itu dipastikan tidak akan terganggu saat musim kemarau karena sumber air yang diambil berada agak ke tengah waduk, di tempat yang tetap ada airnya saat musim kemarau. IPA tersebut kata Hendro masih memungkinkan untuk ditingkatkan volume produksinya sehingga bisa melayani lebih banyak sambungan rumah. Namun hal itu akan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Dana Rp 2 miliar kembali ke kas negara

Wonogiri (Espos)–Dinas pendidikan (Disdik) Wonogiri tidak mampu menyerap seluruh dana bagi guru nonsertifikasi yang dialokasikan senilai Rp 21 miliar. Ketidakmampuan penyerapan itu dikarenakan jumlah guru penerima tunjangan senilai Rp 250.000/bulan tidak mencapai jumlah alokasi anggaran.

Jika dipaksakan, risiko jabatan dan pidana di depan mata sehingga kehati-hatian dilakukan oleh pejabat di Disdik dan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD). Pencairan dana bagi guru CPNS dan PNS di lingkungan Disdik Wonogiri dilakukan dua tahap dan terakhir 27 Februari lalu. Dana yang dicairkan berkisar Rp 19 miliar, sehingga masih tersisa dana lebih dari Rp 2 miliar.

Pernyataan itu disampaikan Kepala DPPKAD Wonogiri, Budisena saat ditemui Espos, Selasa (2/3). Menurutnya, dana kelebihan itu akan tetap dilaporkan sesuai dengan petunjuk surat yang diterima pada akhir Desember 2009. “Setelah kami melaporkan, kami akan meminta dana kelebihan itu tidak disetor ke kas negara tetapi disimpan di kas daerah,” ujarnya.

Budisena menyatakan risiko dengan menyimpan di kas daerah adalah pengurangan dana alokasi umum (DAU) Wonogiri pada tahun berikutnya. “Tidak masalah ada pengurangan, karena nilainya sama dengan dana yang dikucurkan.”

Lebih lanjut mantan Kabag Humas Pemkab era Bupati Tjuk Susilo ini menyatakan pencairan dana tunjangan guru nonsertifikasi melalui pertimbangan dan kehati-hatian.

“Walau SK Bupati telah kami terima, esok harinya semua staf kami minto tetap berkoordinasi dengan departemen keuangan (Depkeu). Khususnya bagi guru nonsertifikasi yang berstatus CPNS. Kalau status PNS sudah sangat jelas dan berhak. Karenanya, Sabtu, 27 Februari pukul 15.00 WIB kami masih telepon ke Depkeu dan dikatakan kalau dana masih cukup, maka bisa dicairkan sehingga sore hari dana bagi guru berstatus CPNS langsung kami cairkan.”

Rp 20 miliar untuk warga miskin Wonogiri

Wonogiri (Espos)–Total bantuan senilai Rp 20 miliar bakal digulirkan kepada puluhan ribu rumah tangga sangat miskin (RTSM) di Kabupaten Wonogiri. Bantuan itu merupakan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial selama 2011-2015.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, Suharno, kepada wartawan, Senin (1/3), mengungkapkan, bantuan itu nilainya bervariasi untuk setiap keluarga dan diberikan satu tahun. Komponennya terdiri atas bantuan tetap senilai Rp 200.000, bantuan layanan kesehatan (ibu hamil atau mempunyai anak Balita) Rp 800.000, bantuan biaya sekolah dasar (SD) Rp 400.000 dan bantuan biaya sekolah menengah pertama (SMP) Rp 800.000.

“Jika dalam satu keluarga miskin terdapat semua komponen itu, maka total bantuan yang diterima dalam setahun mencapai Rp 2,2 juta,” ujar Suharno. Dia menjelaskan, berdasarkan data akhir 2009, jumlah keluarga miskin di Wonogiri mencapai 112.657 keluarga, terbagi atas kategori miskin sekali (RTSM) sebanyak 47.901 keluarga dan kategori miskin 64.756 keluarga.

Suharno menjelaskan, meski berasal dari Kementerian Sosial, PKH bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Sosial. PKH merupakan program holistik yang melibatkan pula instansi lain yang terkait, misalnya Dinas Pendidikan ikut bertanggung jawab untuk bantuan bagi anak sekolah, Dinas Kesehatan ikut bertanggung jawab terhadap bantuan bidang kesehatan, ibu hamil, kesehatan Balita dan sebagainya. Sedangkan Dinas Sosial menjadi leading sector program itu.

PDIP Wonogiri usulkan 4 pasang Cabup-Cawabup

Wonogiri (Espos)–Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Wonogiri mengajukan empat pasangan calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) dalam surat permohonan rekomendasi ke DPP PDIP. Surat tersebut dibawa ke Jakarta, Kamis (4/3).

Keempat pasangan dimaksud adalah H Sumaryoto-H Suprapto, Brigjen Giyarto-MH Zainudin, Kirno Sulieh-Edy Purwanto dan Mulyadi-H Begug Poernomosidi. Sebelumnya, DPC PDIP Wonogiri sempat bingung apakah akan mengajukan tiga atau empat pasangan Cabup/Cawabup. Sebab, pasangan Mulyadi-H Begug Poernomosidi tidak melalui prosedur pendaftaran resmi seperti tiga pasangan lainnya.

Pasangan calon ini diusulkan dalam Rakercabsus dan DPC PDIP Wonogiri tidak memiliki berkas administratif pasangan tersebut. Sedangkan untuk meminta berkas administratif dari Mulyadi-Begug, DPC PDIP tidak berani karena khawatir hal itu menyalahi aturan.

“Ya akhirnya kami memutuskan untuk menyebutkan keempat-empatnya dalam surat permohonan rekomendasi ke DPP yang diantarkan hari ini . Kami jelaskan kronologisnya bahwa tiga pasangan mendaftar melalui prosedur pendaftaran dan satu pasangan diusulkan dalam Rakercabsus. Perkara nanti diterima atau tidak, itu kewenangan DPP untuk memutuskan,” jelas Sekretaris DPC PDIP Wonogiri, Setyo Sukarno, kepada Espos, Kamis (4/3).

Terpisah, Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek mengungkapkan, dia sendiri yang membawa surat permohonan rekomendasi itu ke Jakarta.

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "