Minggu, 23 Mei 2010

“Wonogiri Culture Carnival 2010″ memukau dan meriah





Oleh: Trianto Hery Suryono

Pagi sekitar pukul 07.00 WIB, anak-anak sekolah dasar (SD) telah berdandan, sementara jalur jalan utama di Wonogiri masih lengang. Kondisi itu berbeda 180 derajat selang satu jam kemudian, sebab di setiap persimpangan akan ditemui kemacetan.

Sabtu Kliwon dengan cuaca cukup terik. Panasnya Sang Surya itu rupanya tidak menyurutkan puluhan ribu warga Wonogiri untuk memenuhi Stadion Pringgodani, Wonokarto, Wonogiri tempat star peserta “Wonogiri Culture Carnival 2010″, Sabtu (22/5).

Untuk memeriahkan ajang kali pertama bagi kado HUT ke-269 Pemkab Wonogiri ini, para pejabat pun rela mengubah tubuhnya dengan peran yang dilakukan. Seperti semar punakawan bagi Muspika Girimarto-Camat, Danramil, Kapolsek dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan-berdandan ala punakawan.

Mereka tidak sungkan untuk memakai baju minim dan mengacungkan tangan di panggung kehormatan di depan Pasar Wonogiri. Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi, Ketua DPRD Wawan Setya Nugraha dan wakilnya Radjiman, Dandim Letkol (Inf) Murdjoko, Kabagops Kompol Choirun duduk di kursi panggung kehormatan, diapit oleh Ketua Gapensi H Kierno Sulieh dan Ketua KONI Wonogiri Edy Poerwanto yang mengenakan pakaian kejawen.

Warga Wonogiri pun sejak pukul 07.15 WIB mulai memadati setiap ruas jalan mulai dari Jalan Diponegoro-Sudirman-A Yani (Lapangan Sukorejo, Giritirto hingga Stadion Pringgodani, Wonokarto, Wonogiri). “Saya berangkat pagi ingin melihat apa tho “Wonogiri Culture Carnival 2010″. Ternyata seni budaya di Wonogiri cukup beragam dan akan lebih baik digelar rutin dua tahunan bertepatan dengan hari jadi seperti saat ini,” ujar Tarso, yang mengaku dari Pacitan.

Pelaksanaan “Wonogiri Culture Carnival 2010″ itu tanpa seremonial seperti biasanya. Bupati Begug yang mengenakan pakaian kejawen setiba di stadion bergegas naik ke kereta kencana yang dikawal 40 kuda didampingi Kirno-Edy. Mereka turun di panggung kehormatan atau sejauh 1,5 Km untuk duduk dan memberikan penghormatan kepada peserta “Wonogiri Culture Carnival 2010″.

Bupati berharap apa yang telah dilakukan diakhir masa jabatannya bisa dilestarikan di kemudian hari. “Buatlah gebrakan dan agenda rutin, sehingga bisa dimasukkan ke paket wisata. Ajang ‘Wonogiri Culture Carnival 2010′, kalau dikembangkan bisa mendatangkan PAD bagi Wonogiri. Awal kami menjabat sebagai Bupati Wonogiri telah kami gelar acara sejenis dengan tema lain, tetapi kenyataannya tidak dikembangkan. Daerah lain yang diuntungkan, padahal Wonogiri banyak seni budaya yang perlu dilestarikan,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "