Senin, 23 Agustus 2010

Bantuan 50 ekor sapi di Giritontro ditolak warga

Wonogiri (Espos)–Bantuan sebanyak 50 ekor sapi dari sebuah lembaga non pemerintah bagi warga jamaah pengajian di Kecamatan Giritontro ditolak karena tidak mampu menyediakan kandang dan fasilitas lainnya. Selain itu, ada dugaan warga kapok dengan bantuan serupa dari pemerintah yang dinilai kerap menyulitkan mereka.

Salah satu anggota jamaah pengajian, Sariman, yang kebetulan menjabat Camat Giritontro saat bantuan sapi itu digulirkan, mengatakan pengajuan bantuan sapi itu sudah terlanjur disetujui oleh pihak pemberi bantuan dan tidak mungkin ditarik kembali. Rencananya, sapi-sapi itu akan diserahkan sebelum Lebaran 2010 ini.

“Ya akhirnya terpaksa saya sendiri yang memelihara sapi-sapi itu. Saya sendiri yang mencarikan lahannya, membuatkan kandangnya, mencari pegawai untuk merawatnya, dan semuanya,” jelas warga asli Giritontro yang sejak beberapa bulan lalu menjabat Camat Paranggupito ini, saat ditemui wartawan di Wonogiri, Senin (23/8).

Sariman mengaku sudah melakukan berbagai upaya agar warga jamaah pengajian mau menerima dan memelihara bantuan sapi itu. Bahkan sudah pernah diadakan sayembara bagi yang berminat. Namun, semua upaya itu tidak berhasil.

Menurut Sariman, hal itu sangat disayangkan karena program bantuan itu sebenarnya akan sangat membantu. Warga tinggal menyediakan kandang dan menggemukkan sapi-sapi itu. Pakannya akan dipasok oleh pihak pemberi bantuan.

Selain itu, lanjut Sariman, harga jual sapi itu juga tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya harga di pasaran. Pasalnya, sapi-sapi itu setelah digemukkan akan dibeli kembali oleh pihak pemberi bantuan, dan setiap pembelian akan diganti dengan jumlah yang sama. Harganya sudah ditetapkan senilai Rp 23.000/kg sapi hidup.

“Masalahnya hanyalah biaya untuk membuat kandang. Pihak pemberi bantuan mensyaratkan kandang yang sesuai standar dan biaya yang diperlukan paling tidak sekitar Rp 1,5 juta per kandang untuk satu ekor sapi,” jelas Sariman.

Menurut Sariman, bantuan sapi itu tidak hanya diterima oleh jamaah pengajian di Kecamatan Giritontro, tetapi juga kecamatan-kecamatan lain yang ikut mengajukan proposal. Masing-masing kecamatan mendapatkan 50 ekor sapi.

“Tapi saya tidak tahu bagaimana kondisi di kecamatan-kecamatan lain. Satu hal yang jelas bantuan ini tidak disalurkan melalui birokrasi. Tapi di Giritontro, masyarakat enggan karena sudah sering dikecewakan dengan bantuan serupa dari pemerintah,” kata Sariman.

shs

Tidak ada komentar:

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "