Selasa, 23 Juni 2009

Legislatif tanggapi Pungli konversi Dewan panggil konsultan

Wonogiri (Espos) Anggota Dewan akan memanggil jajaran eksekutif, tim Monev dan konsultan untuk mengklarifikasi adanya pungutan pada pendistribusian paket konversi. Rencananya, rapat dengar pendapat atau hearing itu digelar Selasa (30/6) mendatang. 

Pungutan liar (Pungli) tersebut diduga muncul karena minimnya pengetahuan masyarakat terkait program konversi minyak tanah ke gas. Ditegaskan, anggota Dewan, Setyo Sukarno, pungutan pada pelaksanaan konversi itu tidak dibenarkan karena konversi merupakan program dari pemerintah.
Untuk itu, Dewan menurutnya, akan memanggil dinas terkait yakni Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal (Disperindag Pendal), Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) serta konsultan.
“Harus jelas masalahnya dan di mana titik celah yang berpotensi terjadinya pungutan,” ungkap dia ketika dijumpai Espos, Rabu (23/6) di Gedung Dewan setempat.
Dia mengaku sangsi apakah benar pungutan itu disepakati warga atau tidak. Menurutnya, jika masyarakat mengerti prosedur penyaluran dan tugas konsultan terkait pendistribusian, dirinya mengira tidak ada celah terjadinya pungutan.
Menurutnya, sosialisasi terkait dengan pendataan dan pendistribusian paket konversi kepada masyarakat belum maksimal. “Saya sangsi apakah pungutan itu disepakati warga,” ujar dia. 
Dia menambahkan, inti penyaluran program tersebut bukan pada pendistribusiannya tetapi pengenalan kepada masyarakat terkait dengan penggunaannya. Menurutnya, di Kecamatan Baturetno ada 13 desa yang 70% penduduknya masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. 

Kayu lebih murah
Dia mengatakan, warga sulit berpindah menggunakan gas karena bahan baku kayu lebih murah. “Daripada membeli tabung gas mereka tentu lebih memilih menggunakan kayu bakar,” jelas dia.
Menurutnya, dari 13 desa di Kecamatan Baturetno tersebut diperkirakan hanya satu wilayah, yakni Desa Baturetno yang memanfaatkan paket tersebut. Sementara itu, warga yang lain belum tentu menggunakan paket konversi yang mereka terima. Ditambahkannya pula, hal tersebut kemungkinan terjadi karena masyarakat belum terbiasa menggunakan kompor gas tersebut. 
”Pungutan itu tidak dibenarkan apakah itu untuk transportasi atau administrasi yang merupakan hasil kesepakatan,” paparnya.
Hal senada diungkapkan anggota Dewan lain, Subandi. Dia mengatakan, dalam masa reses ini pihaknya juga melakukan pantauan dan investigasi lapangan terkait dengan pendistribusian paket konversi berupa kompor dan tabung gas gratis tersebut. 
”Tim gabungan akan melakukan hearing, masalah pungutan ini tidak boleh terjadi di wilayah lainnya,” ungkap dia. - Oleh : Dina Ananti Sawitri Setyani

Tidak ada komentar:

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "