Minggu, 25 April 2010

Gajah WGM lahirkan bayi betina



Wonogiri (Espos)–Taman satwa Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri bertambah satu penghuni. Gajah betina berusia 35 tahun bernama Nyai Handayani Lestari baru saja melahirkan bayi betina, Minggu (25/4) dini hari.

Kelahiran bayi yang kemudian diberi nama Denok itu sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengelola obyek wisata WGM dan terutama para pawang. Mereka masih trauma dengan pengalaman tahun 2007 lalu, saat Handayani bunting dan melahirkan bayi pada usia kebuntingan 15 bulan alias prematur dan si bayi sudah mati di dalam kandungan.

“Untungnya, kehamilan kali ini berjalan normal. Denok lahir dini hari tadi (kemarin) sekitar pukul 02.30 WIB setelah dikandung selama 21 bulan. Panjangnya 105 cm, tinggi 94 cm, dan berat 95 kg,” ujar salah satu pawang gajah WGM, Sukijo, saat ditemui di kandang gajah WGM, Minggu (25/4).

Dia menuturkan, kehamilan Nyai Handayani kali ini dari hasil perkawinannya dengan Liman Sitanggang, 30, yang sama-sama dipelihara di WGM sejak 1996 lalu itu memang jauh lebih baik. Tanda-tanda kehamilannya sudah terdeteksi lebih dini sehingga bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi dan peningkatan asupan gizi.

Sukijo mengaku sangat lega bayi gajah itu akhirnya lahir ke dunia dengan selamat. Beberapa hari terakhir ia bersama dua pawang lainnya, Sartin dan Wanto terus berjaga-jaga. Hasilnya, Nyai Handayani melahirkan bayi yang sehat dan sempurna.

Saat Espos menyambangi kandangnya, Denok tengah bermain-main sambil mencari-cari puting susu induknya. Sementara Sitanggang, asyik menari-nari dengan kaki sambil sesekali memungut rumput dengan belalainya kemudian memasukkan ke dalam mulutnya.

Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi juga sudah mengunjungi bayi betina itu kemarin pagi. Bahkan, Begug lah yang memberinya nama Denok. Menurutnya, nama itu cocok untuk bayi gajah itu. Dia berharap gajah kecil itu bisa mendatangkan rezeki yang lebih banyak demi kemajuan obyek wisata WGM.

“Dengan keberadaan bayi gajah ini kan bisa menarik lebih banyak pengunjung ke WGM sehingga pendapatannya juga akan meningkat,” katanya.

Harapan Begug itu bukanlah harapan kosong. Meski baru beberapa jam lahir, kabar tentang Denok rupanya sudah menyebar ke masyarakat dan mereka berbondong-bondong datang untuk melihat langsung.
Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Sentot Sujarwoko, ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memelihara bayi gajah yang baru lahir itu.

shs

Tidak ada komentar:

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "