Kamis, 07 Mei 2009

Kejari cek pembangunan Museum Karst Dunia Proyek diduga salah bestek

Pracimantoro (Espos) Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri memperdalam indikasi penyimpangan pembangunan fisik Museum Karst Dunia, Pracimantoro. Diduga penggunaan bahan material menyalahi bestek. 

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Wonogiri, Sukaryo, mengatakan terkait dengan dugaan penyimpangan dalam pembangunan fisik Museum Karst Dunia, pihaknya masih harus memperdalam sejumlah berkas kontrak dan rancangan pembangunan yang telah disepakati. 
Dia mengatakan dengan surat perintah tugas (Sprintug) yang telah diperbarui itu, tim intelijen diminta memanggil sejumlah pihak terkait proyek itu. ”Saya belum dapat menyimpulkan apa-apa, karena tim masih harus mencermati aturan serta rancangan pembangunan,” jelas dia kepada wartawan ketika mengecek proyek Museum Karst Dunia, Pracimantoro, Wonogiri, Kamis (7/5).
Dia mengakui pelaksanaan maupun pemilihan bahan material yang digunakan masih dipertanyakan dengan nilai dana yang dikucurkan pemerintah. Menurutnya, pembangunan museum dengan dana miliaran rupiah, tata pelaksana dan bahan material harusnya lebih cermat. ”Untuk itu, dengan mempelajari berkas kontrak rekanan pelaksanaan dapat disimpulkan apakah material bangunan sesuai dengan bestek yang direncanakan atau tidak,” jelasnya.

Material
Lebih lanjut, Sukaryo mencermati sejumlah bahan material yang digunakan dengan fungsinya. Penggunaan gipsum atau tripleks pada atap depan bangunan, dinilai tidak tepat. Dia mengatakan, fungsi atap tersebut untuk menopang panas maupun air hujan, sehingga penggunaan atap bangunan dengan bahan material tersebut masih dipertanyakan. ”Bahan material yang digunakan masih dicermati, apakah sesuai dengan anggaran yang dialokasikan,” papar dia.
Sementara itu menurut Kasi Intelijen Kejari Wonogiri, Judewan Tangdilintin, penggunaan bahan material untuk fondasi gedung masih diragukan apakah menggunakan batu kali. Dia mengatakan, nantinya akan dipelajari penggunaan material pada bangunan apakah sudah sesuai rancang bangunnya. 
”Penggunaan batu kali pada fondasi diragukan, karena batu tersebut permukaannya dicat hitam. Selain itu pengerjaan beberapa bidang bangunan tidak serius,” jelasnya.
Menurut pengawas bangunan Museum Karst dari PT Adi Karya, Larsito, pembangunan museum masih taraf pemeliharaan sehingga di beberapa titik bangunan masih diperbaiki. Dia mengatakan dirinya tidak tahu-menahu dengan ketentuan kontrak penggunaan material bangunan tersebut. ”Mengenai pemilihan bahan material saya tidak tahu apakah sesuai dengan ketentuan atau tidak,” jelasnya. - Oleh : Dina Ananti Sawitri S

Tidak ada komentar:

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "