Jumat, 30 Oktober 2009

Proyek dermaga Pantai Klotok dipindah ke Waru Duit rakyat Rp 1 M lebih mubazir

Paranggupito (Espos) Uang rakyat sebanyak Rp 1 miliar lebih untuk membangun dermaga di Pantai Klotok, Paranggupito mubazir karena proyek itu akan dipindah ke Pantai Waru. DPRD Jateng sendiri mendukung pemindahan itu.

Kepala Desa Ketos, Paranggupito, Sutardi, dihubungi Espso, Kamis (29/10), mengaku kurang memahami dan mengerti kenapa proyek pembangunan penambatan kapal dikerjakan di Pantai Klotok. Padahal ombak di pantai itu dinilai lebih tinggi dibandingkan dua lokasi lainnya seperti Pantai Nampu dan Pantai Waru.
Dia mengatakan saat ini, jalan menuju ke Pantai Klotok dan bangunannya sudah jadi tetapi bangunan yang berada di tepi pantai itu sebagian runtuh karena tidak ada bangunan penahan ombak.
Dia menilai dana yang kucurkan untuk pembangunan tersebut mubazir alias sia-sia karena tidak ada perencanaan yang matang. ”Jelas mubazir karena bangunan yang berada di tepi justru runtuh terbawa ombak,” jelasnya.
Ketika Espos menanyakan ke DPRD maupun Bappeda Wonogiri kenapa yang dipilih dulu Pantai Klotok, tidak ada yang mengetahuinya. Sementara itu, anggota DPRD Jateng meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menindaklanjuti rencana pembangunan dermaga tambatan kapal di Pantai Waru, Paranggupito. Sebelumnya, DPRD meminta proyek sejenis di Pantai Klotok dibatalkan. Pembangunan alur dan infrastruktur di Pantai Waru memakan dana senilai Rp 150 juta.

Lebih efisien
Menurut anggota Dewan DPRD Jateng, Subandi, berdasarkan hasil survei dan tinjauan lapangan, anggota Komisi B dan D DPRD Jateng akan menyeriusi rencana pembangunan dermaga yang merupakan tambatan kapal di Pantai Waru. Dia mengatakan lokasi dan ombak di Pantai Waru lebih kecil dibandingkan di Pantai Klotok. Jika dermaga dibangun di Pantai Klotok, dibutuhkan dana tidak sedikit untuk membangun pemecah ombak. ”Hasil survei kami sepakat untuk menindaklanjuti dan mengalihkan pembangunan dari Pantai Klotok ke Pantai Waru,” jelas dia ketika dihubungi Espos, kemarin.
Dia mengatakan untuk langkah awal, yang harus dilakukan di antaranya membuat alur tambatan perahu dan pembangunan jalan menuju lokasi tersebut. Menurutnya, proyek di Pantai Waru dinilai lebih efisien dibandingkan melanjutkan proyek di Pantai Klotok. Di samping itu, di Pantai Waru sudah terdapat detail engineering design (DED) sementara di Pantai Klotok, pemerintah harus membuat desain pembangunannya. “Sudah ada DED-nya kok dan lokasi itu lebih tepat untuk dibangun dermaga,” paparnya.
Sementara itu menurut Ketua Komisi II DPRD Wonogiri, Sutrisno, perkiraan pembangunan infrastruktur dan alur tersebut senilai Rp 150 juta. Untuk itu, instansi terkait seperti DPU, Disnakperla, Dinas ESDM & Pengairan segera membuat proposal dan menganalisis kebutuhan yang diperlukan. Dia mengatakan tambatan perahu di Paranggupito akan meningkatkan hasil tangkapan ikan. - Oleh : Dina Ananti SS

Tidak ada komentar:

sekilas pandang PARANGGUPITO

Paranggupito awalnya hanya sebuah kelurahan, seiring dengan perluasan wilayah kabupaten Wonogiri atau pemekaran wilayah maka Paranggupito dijadikan sebuah Kota kecamatan kecil yang memiliki 8 DESA meliputi :

1. DESA JOHUNUT

2. DESA KETOS

3. DESA SONGBLEDEG

4. DESA PARANGGUPITO

5. DESA SAMBIHARJO

6. DESA GUDANGHARJO

7. DESA GUNTURHARJO

8. DESA GENDAYAKAN

adapun batas wilayahnya bagian barat di kelurahan songbledeg berbatasan langsung dengan kelurahan songbanyu, rongkop gunungkidul, sebelah utara desa johunut berbatasan langsung dengan kec giritontro, wilayah timur desa gendayakan dan desa gunturharjo berbatasan dengan kec donorojo, dan kalak merupakan bagian kabupaten pacitan jawa timur. sebelah selatan berbatasan langsung dengan pantai selatan dimana kecamatan ini mempunyai 3 pantai yang telah dibuka untuk kunjungan wisata, ritual labuhan, dan rencana dermaga kecil. telah memiliki akses jalan dengan jalan aspal namun memang memiliki jalan berliku dan kurang lebar sehingga harus extra hati_hati. Daerah paranggupito memiliki masyarakat yang sebagian besar petani tadah hujan, memelihara ternak, dan sebagian mengembangkan industri rumah tangga gula jawa. juga telah memiliki fasilitas pendidikan dr setingkat taman kanak kanak sampai dengan SMA serta didukung dengan kelompok perkuliahan jarak jauh. fasilitas kesehatan sudah mendukung dengan satu puskesmas kecamatan 3 puskesmas pembatu, dan bidan desa. serta menjadi kecamatan rawan kekeringan, dengan kondisi alam pegunungan batu padas dan tanah yang tidak begitu subur. namun merupakan salah satu kecamatan penghasil budi daya pertanian berupa gaplek dan kayu jati.

wonogiri, kecamatan paranggupito, paranggupito, sambiharjo, gudangharjo, gunturharjo, gendayakan, johunut, ketos, songbledeg, kota kecamatan paranggupito, pantai nampu, pantai sembukan, pantai sanggrahan,wisata pantai wonogiri, gula jawa, gaplek, nasi thiwul, giribelah

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "

KAOS " I LOVE PARANGGUPITO "
yang menginginkan kaos dengan desain ini bisa pesan dengan harga 25.000 belum termasuk ongkos kirim, bagi yg berminat hub 085228691955

PARANGGUPITO MAP

PARANGGUPITO MAP


peta" PARANGGUPITO "

peta" PARANGGUPITO "